Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Tuesday, November 20, 2012

JIN Lampu


Suatu pagi pada saat menambang, seorang pemuda menemukan sebuah lampu tua.
Dia mencoba menggosok lampu tsb. Siapa tahu akan ada jin yang keluar untuk memberinya sesuatu. Ternyata....... Benar... Muncullah jin itu.

Jin : "Hai Pemuda.... Engkau telah memanggilku yang sudah tidur ratusan tahun. Aku adalah Jin Kesehatan, karenanya aku akan memberikan kesehatan bagi seluruh keluargamu.
Tapi, Aku hanya akan memberikan 4 hari (四天:Si Tian) kesehatan.. Jadi, tetapkanlah pilihan harimu...".

Pemuda tsb pun berpikir sejenak.
Setelah menetapkan hari, dia pun berkata kepada jin tsb.

Pemuda : "Baiklah... Aku sdh menetapkan ke 4 hari itu. Aku ingin  sehat di :
春天 (Chun Tian): musim semi,
夏天 (Xia Tian): musim panas,
秋天 (Qiu Tian) : musim gugur,
冬天 (Dong Tian) : musim dingin/ salju."

Jin : "Wah....Itu terlalu banyak. Aku tak bisa....Kalau begitu, aku kurangi menjadi 3 hari."

Pemuda : "Aku ingin keluargaku sehat pada waktu :
昨天 (Zuo Tian) : kemarin,
今天  (Jin Tian) : hari ini,
明天 (Ming Tian) : besok."

Jin : "Itu juga tdk bisa. Masih terlalu banyak. Kalau begitu 2 hari saja".

Pemuda : "Baiklah.... Aku hanya ingin pada waktu:
白天 (Bai Tian) : pagi hari,
晚上 (Wan Shang): malam hari."

Jin : "Kedua hari itu juga masih terlalu banyak. Sekarang aku tetapkan hanya 1 hari & ini yang terakhir"

Pemuda : "Kalau begitu, aku tentu ingin keluargaku sehat di 每天 (Mei Tian) : setiap hari."

Jin pun semakin terkejut. Pada akhirnya, jin pun terpaksa mengabulkan permintaan pemuda tsb. Akhirnya, sekeluarga pun sehat selalu setiap hari.

Dari cerita di atas dapat diambil moral cerita bahwa kadang dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan kearifan untuk memecahkan masalah dan juga semangat pantang menyerah dalam menghadapi ujian. Meski dalam keadaan yang tak mungkin, kalau kita semua bisa berpikir secara logis, maka tidak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan. Yang penting juga, kesehatan kita bukan datang dari Jin, he he he, tapi dari Tuhan.  
"Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah." Yeremia 33:6 
(Sumber: Charles Asiku, Surabaya).

Friday, October 26, 2012

LABU Kembar


Alkisah di China,
terdapat 2 orang kakak beradik yg berbeda ibu.

Ibu si kakak sudah lama meninggal.
Kini dia tinggal bersama ayah, ibu tiri & adik tirinya.

Sang kakak menanam pohon labu & dgn rajin memeliharanya hingga tumbuh besar.

Suatu hari mereka mendengar kabar bahwa raja sedang sakit parah,
tabib istana mengatakan bahwa labu kembar dpt menyembuhkan penyakit raja.

Maka di adakan sayembara,
barangsiapa yg memiliki labu kembar akan mendapat satu peti emas.

Sang kakak segera memberitahu pd keluarganya.

Pada hari keberangkatan sang kakak ke ibukota,
ibu memanggil si adik ke dlm dapur,
"Ada 2 ptg kue, yg polos & bergambar bunga.
Berilah kakakmu kue yg bergambar bunga,
sbab ibu tlah memberi racun di dalamnya."

"Kenapa ibu ingin membunuh kakak?
Bukankah ibu juga menyayangi kakak?"

"Ibu memang menyayanginya,
tapi kamu adalah anakku & ibu tdk rela bila kakakmu mendapatkan emas itu,
maka biarlah dia memakan kue beracun ini."

Kemudian si adik membawa kue itu ke kakaknya,
"Adikku, tunggu kakak ya,
kakak janji akan segera pulang & membeli banyak oleh² untuk mu dari kota & uang emas hadiahnya u/ kita bersama !!"

Sang adik terdiam,
kemudian berkata pd kakaknya,
"Kakak, ibu memberi kita berdua kue, makanlah tapi aku ingin kue yg bergambar bunga."

Setelah itu si adik dgn lahap memakan kue beracun itu.

Setelah kepergian kakaknya,
dia berkata pd ibunya,
"Ibu, kue beracun itu tlah kumakan,
kakak sangat baik kepadaku, mana mungkin aku tega membunuhnya.
Setelah aku mati, sayangilah dia seperti ibu menyayangiku..."

Ibunya yg mendengarnya kemudian memeluknya,
"Anak bodoh, tdk ada racun sama sekali di kue bergambar bunga itu.
Ibu hanya menguji rasa sayangmu pd kakakmu,
ibu kuatir kamu mjd iri dgn kemujuran kakakmu..."

Pesan Moral,
"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."

Thursday, October 25, 2012

Kisah Burung RAJAWALI


Tahukah Anda bahwa burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya?
 
Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah sebuah pilihan bagi seekor rajawali, apakah dia ingin hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Dan pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan kesulitan memakan. Dan cakar-cakarnya juga sudah tidak tajam. Selain itu bulu pada sayapnya sudah sangat tebal sehingga ia sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencari pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Kemudian dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas. Setelah beberapa lama paruh baru nya akan muncul, dan dengan menggunakan paruhnya yang baru itu ia akan mencabut kukunya satu persatu-satu dan menunggu hingga tumbuh kuku baru yang lebih tajam. Dan ketika kuku-kuku itu telah tumbuh ia akan mencabut bulu sayap nya hingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Dan ketika semua itu sudah dilewati rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Burung rajawali ini ibarat kita sebagai manusia. Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita, suatu kehidupan 30 tahun lebih panjang, suatu kehidupan yang lebih baik, suatu pemulihan hubungan, suatu kesembuhan, suatu sukacita ....., suatu yang saudara impikan selama ini.

source: http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2007/07/kisah-burung-rajawali.html

BIBIR Seorang Kristen


Suatu masa hiduplah seekor singa yang liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk hidup lain dan terutama manusia pasti saja akan diterkam dan dilahap habis. Tulang-tulang yang keras sekalipun pasti akan remuk dan tak pernah tersisa oleh taringnya yang runcing. Suatu saat, ketika tahu bahwa orang Kristen adalah orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman singa yang lain: 'Aku telah mendengar seruan di padang gurun, dan saya ingin bertobat. Saya pasti tak akan menggangu orang-orang kristen lagi. Saya akan membiarkan mereka tetap hidup, dan tak akan lagi menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku.'

Namun setelah lewat beberapa hari, seorang Kristen lewat. Singa liar dan buas itu sekali lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan habis tak tersisa, kecuali bibirnya. Ia lalu dicemoohi teman-temannya: 'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang Kristen sebagai santapan lezatmu?? Mengapa hari ini engkau justru sekali lagi membunuh seorang Kristen?'

Singa buas itu menjawab: 'Saya memang sudah berjanji untuk tidak menerkam orang Kristen. Namun orang yang telah kumakan itu telah kucium sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.' 

source: http://menatarohani.blogspot.com/2012/05/ilustrasi-2-dalam-cerita.html

Kisah Bunga Putih


Ini adalah kisah sebuah bunga putih… Ia tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya ia adalah bunga yang terindah yang pernah tumbuh di antara tanah yang penuh dengan semak duri.

Ia tumbuh dengan indah di tengah semak-semak yang keheranan akan bentuk sang bunga putih yang berbeda dengan yang lainnya. Para semak duri lalu memandangnya dengan sinis dan tidak pernah memandang sang bunga putih dengan bersahabat, sehingga si bunga putih pun merasa bahwa ialah yang paling buruk karena ia memiliki bentuk yang paling berbeda di antara semak-semak duri tersebut.
Waktu pun berlalu, sang bunga putih tak pernah merasa bahagia.. bahkan ia sering bertanya kepada kupu-kupu yang senang bermain dengannya: "Mengapa aku harus tumbuh berbeda dengan yang lainnya? Mengapa aku terlihat begitu buruk dibandingkan yang lain ?"
Kupu-kupu menjawab: ”Kau tidak buruk, bunga putih. Hal yang membuatmu merasa buruk adalah karena dirimu terlihat berbeda dengan yang lainnya. Justru kau adalah bunga yang terindah yang pernah kutemui, bunga putih.”
Bunga putih pun terkejut :”Apa maksudmu, kupu-kupu ?”
Kupu-kupu lalu menjawab: "Tahukah dirimu, bunga putih.. bunga sepertimu adalah bunga yang cantik dan terindah, karena di tengah-tengah tanah yang penuh dengan semak duri kau tumbuh dengan anggunnya.. dan bahkan, bagiku kau adalah penolongku, karena ketika aku lapar, di tengah-tengah tempat yang sepertinya tidak ada harapan untuk mencari madu dari bunga, kau ada untuk menyediakan madu sehingga aku tidak kelaparan.. Bunga putih, bunga sepertimu yang tumbuh diantara semak duri sesungguhnya adalah bunga yang cantik dan terindah, karena kau menunjukkan bahwa masih ada harapan di tengah tanah yang penuh semak duri."

Bunga putih pun sadar,dan pada akhirnya ia bersyukur atas keadaan dirinya.

Terkadang kita seperti bunga putih diatas. Kita seringkali kecewa dan merasa buruk atau tertekan karena berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitar kita.
Kita seringkali tak menyadari bahwa ketika kita berbeda dengan yang lainnya,Tuhan memiliki rencana yang besar di dalam hidup kita..yaitu untuk menjadikan hidup kita menjadi hidup yang memberikan harapan bagi orang lain yang membutuhkan,dan untuk menunjukkan bagi setiap orang, bahwa mimpi masih bisa terwujud di tengah dinginnya dunia,dan harapan masih ada meskipun sepertinya segala sesuatunya tidak dapat menjanjikan apa-apa.

Karena itu, yakinlah di dalam hatimu.. mungkin pada awalnya dirimu merasa tertekan karena berbeda dengan yang lainnya.. Namun, Tuhan tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengatur dan menempatkan dirimu..karena Ia tahu, perbedaan yang ada pada dirimu adalah untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa harapan masih ada di dunia yang dingin seperti batu.. Dan Ia memilihmu karena Ia mempunyai rencana yang besar di dalam hidupmu,yang tak pernah terpikirkan dalam benakmu..namun sudah dipersiapkan dengan luar biasa oleh Tuhan..
Karena itu, percayalah..bahwa apapun yang terjadi di dalam hidupmu..semuanya akan mendatangkan kebaikan dan harapan di dalam hidupmu dan juga hidup orang lain.. dan terlebih dari itu semua, percayalah bahwa apa yang Tuhan tetapkan di dalam hidupmu..pasti pada akhirnya semua hal itu akan menjadi indah pada waktuNya.
source: http://menatarohani.blogspot.com/2012/05/kisah-bunga-putih-artikel.html

Kisah Inspiratif seekor SIPUT dan KATAK

Ada sebuah kisah menarik tentang dua ekor binatang. Sebut saja katak dan siput. Alkisah, seekor siput yang mungil itu menganggap bahwa Tuhan tidak adil kepada dirinya. Apalagi ketika ia melihat seekor katak yang dengan lincah meloncat-loncat di antara semak belukar sementara dirinya tak bisa jalan cepat apalagi meloncat dan berlari. Kemudian siput datang menghampiri sang katak dan berkata, "Enak banget ya kamu bisa loncat kesana-kesini sementara aku boro-boro meloncat jalan pun aku tak bisa cepat lantaran menggendong cangkangku yang berat ini". Kemudian katak menjawab dengan entengnya, "Iya donk aku bisa berlari dan meloncat dengan cepat ketika mengejar mangsa, lhaa kamu lemot. Hahaha". Dia menertawakan si siput rupanya.

Si siput hanya tertunduk diam mendengar jawaban dari sang katak sambil kemudian membalikan badannya menuju ke arah gerombolan teman siput lainnya. Dalam hati ia berkata, "Ya Tuhan, alangkah malangnya diriku. Apakah aku hidup hanya ditakdirkan menjadi binatang yang lemah yang menyerah begitu saja ketika ada manusia yang mengambilku, sementara katak ia bisa meloncat dan berlari dengan cepatnya.".

Tidak lama kemudian, ketika ia baru berjalan beberapa senti dari tempat katak ada seekor elang yang mengauk-ngauk di udara. Rupanya dia sedang mencari mangsa. Mengetahui keadaan tersebut siput segera saja menyembunyikan diri kedalam cangkangnya sementara katak meloncat dengan cepat berlari menghindari sang elang. Ketika elang berhasil menggenggam siput, tak lama kemudian ia pun melemparkan kembali ke bawah tanah lantaran ia mengenggam benda yang sangat keras. Kemudian elang tersebut bergerak mengejar ke arah katak sampai berhasil menangkap katak itu dan menjadi santapan empuk si elang yang lapar. Sang Siputmerasa dirinya sangat beruntung dan berterima kasih kepada Tuhan dengan apa yang terjadi dan dengan apa yang dimilikinya.

"Terkadang kita lebih cenderung memandang kelemahan diri sendiri dan kelebihan yang ada pada orang lain tanpa mengerti bahwa Tuhan menciptakan kita dengan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain". Jika kita hanya melihat kelemahan-kelemahan diri, makakelebihan-kelebihan yang di anugerahi Tuhan tak kan pernah tampak oleh kita. Lakukanlah yang terbaik dari sesuatu yang kita bisa bukan melakukan kehebatan yang orang lain lakukan. Percayalah bahwa Tuhan memberikan kelebihan-kelebihan di balik kelemahan-kelemahan yang ada pada diri kita.

Jika masih ragu silakan baca Kisah Seorang Manusia Tanpa Tangan dan Kaki. Anda akan tercengang kaget melihat seorang manusia tanpa sebuah lengan dan kakinya bisa sukses. Tahu kah apa rahasianya? Rahasianya adalah "Ia melakukan yang terbaik apa yang dapat ia lakukan". Alih-alih mengeluh pada akhirnya ia malah berterima kasih kepada Tuhan dengan apa yang di anugerahkan padanya walaupun tanpa lengan dan kaki. Hebat kan?? Bisa anda baca saja kisahnya disini.

Akhirnya, dengan bersyukur hidup akan terasa lebih indah dan bermakna.


Syukuri apa yang telah Tuhan berikan, di balik kekurangan yang kita miliki terdapat kelebihan luar biasa yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya. Lakukanlah yang terbaik untuk hidup ini niscaya kesuksesan akan datang mengiringi."

Monday, October 01, 2012

ELANG dan LEBAH


Tahukah Anda, jika kita masukan seekor burung elang dalam sebuah kandang ukuran 2 x 2,5 M dan bagian atapnya terbuka sekalipun, tetap elang itu tidak bisa terbang.

Ternyata elang akan memulai terbang dari tanah dengan berlari sejauh 3 - 3,5 M. Tanpa tempat untuk berlari, elang ini tidak akan mampu terbang dan terjebak selamanya dalam kandang kecil tanpa penutup.

Tahukah Anda, jika seekor lebah yang jatuh ke dalam cangkir kopi yang terbuka, juga akan tetap di sana sampai mati, kecuali jika karena tidak tega Anda keluarkan dia.

Lebah tidak pernah lihat jalan keluar pada bagian atasnya, melainkan terus berusaha cari jalan keluar lewat pinggir dekat dasarnya, cari jalan di mana tidak ada jalan, hingga ia menghancurkan diri sendiri.

Nah... Ternyata banyak dari kita, juga seperti burung elang dan lebah itu:
- Bergumul dengan masalah.
- Fokus terus dengan masalah.
- Mengeluh terus sampai akhirnya frustasi sendiri.

Sadarilah bahwa jawaban dari masalah kita adalah selalu di atas, yaitu Tuhan. Menengadahlah. Ucapkanlah doa dan lepas landaslah dalam bertindak mencari solusi. Lakukan lagi dan terus berjuang! Selalu akan ada pengharapan yang baru dalam hidup!

Keep fight! Keep the dreams! Be a winner!

Saturday, September 29, 2012

Kata Kata

Ketika pertandingan final di Liga Champion Eropa 2005, kesebelasan AC Milan berhadapan dengan Liverpool. 

Di babak pertama, Liverpool telah tertinggal 3-0. Saat turun minum, para pemain Liverpool kelihatan lesu dan tidak bersemangat lagi, saat menyadari mereka telah jauh tertinggal. Tetapi tidak dalam diri pelatihnya, Ragael Benitez, dia tampil dengan semangat memotivasi anak buahnya. Dia hanya berkata singkat : "Ayo berjuanglah! Ingat, mereka tidak lebih baik dari pada kalian". 

Kata kata singkat " Mereka tidak jauh lebih baik dari kalian itu" , telah membakar semangat para pemain Liverpool, sehingga di babak kedua mereka bermain sangat cemerlang dan berhasil mengimbangi lawanya dengan mencetak gol menjadi 3 – 3. Kemudian Liverpool berhasil memenangkan pertandingan lewat adu penalti. Banyak orang mengatakan bahwa pertandingan itu adalah sebagai salah satu THE GREAT COME BACK bagi Liverpool sepanjang masa. 

Memang kata kata bijak sangatlah penting. 

Kata kata penuh kasih dapat menyembuhkan. 

Kata kata ramah dapat memperlancar suatu hubungan. 

Kata kata sukacita akan membuat hari hari menjadi ceria. 

Kata kata lembut dapat mengurai ketegangan. 

Tetapi ingat, "Lidah berada di daerah basah, sehingga mudah sampai terpeleset." 

Sehingga berhati hatilah mengeluarkan kata kata negatif & Kata-kata yang ceroboh dapat menghidupkan perselisihan. 

Kata-kata jahat dapat merusak hubungan baik.. 
Kata-kata pahit dapat menerbitkan perasaan benci.. 
Kata kata brutal dapat membinasakan.. 

Wednesday, August 01, 2012

Bersyukur dan Bahagia


Alkisah, ada seorang pedagang kaya yang merasa dirinya tidak bahagia. Dari pagi-pagi buta, dia telah bangun dan mulai bekerja. Siang hari bertemu dengan orang-orang untuk membeli atau menjual barang. Hingga malam hari, dia masih sibuk dengan buku catatan dan mesin hitungnya. Menjelang tidur, dia masih memikirkan rencana kerja untuk keesokan harinya. Begitu hari-hari berlalu.
Suatu pagi sehabis mandi, saat berkaca, tiba-tiba dia kaget saat menyadari rambutnya mulai menipis dan berwarna abu-abu. "Akh. Aku sudah menua. Setiap hari aku bekerja, telah menghasilkan kekayaan begitu besar! Tetapi kenapa aku tidak bahagia? Ke mana saja aku selama ini?"

Setelah menimbang, si pedagang memutuskan untuk pergi meninggalkan semua kesibukannya dan melihat kehidupan di luar sana. Dia berpakaian layaknya rakyat biasa dan membaur ke tempat keramaian.
"Duh, hidup begitu susah, begitu tidak adil! Kita telah bekerja dari pagi hingga sore, tetapi tetap saja miskin dan kurang," terdengar sebagian penduduk berkeluh kesah.
Di tempat lain, dia mendengar seorang saudagar kaya; walaupun harta berkecukupan, tetapi tampak sedang sibuk berkata-kata kotor dan memaki dengan garang. Tampaknya dia juga tidak bahagia.
Si pedagang meneruskan perjalanannya hingga tiba di tepi sebuah hutan. Saat dia berniat untuk beristirahat sejenak di situ, tiba-tiba telinganya menangkap gerak langkah seseorang dan teriakan lantang, "Huah! Tuhan, terima kasih. Hari ini aku telah mampu menyelesaikan tugasku dengan baik. Hari ini aku telah pula makan dengan kenyang dan nikmat. Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyertaiku dalam setiap langkahku. Dan sekarang, saatnya hambamu hendak beristirahat."
Setelah tertegun beberapa saat dan menyimak suara lantang itu, si pedagang bergegas mendatangi asal suara tadi. Terlihat seorang pemuda berbaju lusuh telentang di rerumputan. Matanya terpejam. Wajahnya begitu bersahaja.
Mendengar suara di sekitarnya, dia terbangun. Dengan tersenyum dia menyapa ramah, "Hai, Pak Tua. Silahkan beristirahat di sini."
"Terima kasih, Anak Muda. Boleh bapak bertanya?" tanya si pedagang.
"Silakan."
"Apakah kerjamu setiap hari seperti ini?"
"Tidak, Pak Tua. Menurutku, tak peduli apapun pekerjaan itu, asalkan setiap hari aku bisa bekerja dengan sebaik2nya dan pastinya aku tidak harus mengerjakan hal sama setiap hari. Aku senang, orang yang kubantu senang, orang yang membantuku juga senang, pasti Tuhan juga senang di atas sana. Ya kan? Dan akhirnya, aku perlu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas semua pemberiannya ini".

Teman-teman yang luar biasa
,
Kenyataan di kehidupan ini, kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan sebesar apapun tidak menjamin rasa bahagia. Bisa kita baca kisah hidup seorang maha bintang Michael Jackson yang meninggal belum lama ini, yang berhutang di antara kelimpahan kekayaannya. Dia hidup menyendiri dan kesepian di tengah keramaian penggemarnya; tidak bahagia di tengah hiruk pikuk bumi yang diperjuangkannya.
Entah seberapa kontroversial kehidupan Jacko. Tetapi, yah... setidaknya, dia telah berusaha berbuat yang terbaik dari dirinya untuk umat manusia lainnya.
Mari, jangan menjadi budaknya materi. Mampu bersyukur merupakan kebutuhan manusia. Mari kita berusaha memberikan yang terbaik bagi diri kita sendiri, lingkungan kita, dan bagi manusia-manusia lainnya. Sehingga, kita senantiasa bisa menikmati hidup ini penuh dengan sukacita, syukur, dan bahagia.


Wednesday, May 23, 2012

Nilai Sebuah KEJUJURAN


Saat George Washington masih kecil, ia tinggal di Virginia bersama orang tuanya. Ayahnya adalah seorang penggemar tanaman. Ayahnya menanam berbagai pohon, diantara seluruh pohon, ayahnya sangat menyayangi sebuah pohon ceri unggul dari seberang lautan yang sebentar lagi akan berbuah.
Pada suatu hari, George kecil bermain dengan kapak barunya. George dengan gembira bermain dan membelah potongan-potongan kayu dengan mengayunkan kapaknya. Beberapa saat kemudian, tanpa sadar ia mengayunkan kapaknya dan mengenai pohon ceri kecil kesayangan ayahnya. Pohon ceri tersebut terbelah dari atas ke bawah. George kecil sangat terkejut. Sore hari saat ayahnya kembali, ia terkejut dan sangat marah. “George!!!” teriak ayahnya,”siapa yang menebang pohon ceriku?” George terdiam sesaat, kemudian menjawab, “Aku tidak dapat berbohong ayah, pohon itu terkena kapakku.”
Ayahnya menatap tajam, wajah George pucat pasi. Ayahnya berkata dengan tegas, “Kenapa kau menebang pohon itu?” “Aku sedang bermain dan aku tidak sengaja,” jawab George terbata-bata. “Dan sekarang pohon itu akan mati. Kita tidak akan pernah mendapat buah ceri dari pohon itu. Tetapi yang lebih buruk lagi, kau gagal mengurus pohon itu seperti yang kuharapkan.” Kepala George kecil tertunduk menyesal dan berkata, “Maafkan aku ayah.”
Tuan Washington lalu meletakkan tangannya di bahu anaknya, “Pandang aku,” katanya,”aku menyesal kehilangan pohon ceriku, tetapi aku senang bahwa kau cukup berani untuk berkata jujur. Aku lebih suka kau berkata jujur dan berani daripada memiliki seluruh kebun ceri yang paling unggul. Jangan lupa akan hal itu anakku.” George Washington tidak pernah lupa, dan sampai akhir hayatnya ia tetap berani dan terhormat.
Sumber: 50 Hari renungan yang membawa berkat, Metanoia Publishing

JERAPAH


Butuh waktu yang panjang untuk menyiapkan seekor jerapah untuk siap hidup mandiri di alamnya. Saat lahir, seekor bayi jerapah harus jatuh dari kandungan induknya yang setinggi 3 meter dan biasanya mendarat pada bagian belakangnya. Dalam bebebrapa detik, ia akan berputar dan kakinya terlipat dibawah tubuhnya. Dengan posisi seperti ini, ia pertama kali melihat dunia. Kemudian, ia harus mengibaskan tubuhnya untuk membersihkan mata dan telinganya dari sisa air ketuban. Dan induk jerapah itu dengan kasar memperkenalkan anaknya kepada kehidupan hutan yang keras.
Dalam bukunya yang berisi suatu gambaran tentang kehidupan di rimba, Garu Richmond bercerita tentang saat pertama kali seekor bayi jerapah belajar untuk hidup di dalam rimba yang keras. Induk jerapah akan menundukkan lehernya untuk melihat bayinya. Kemudian, si induk jerapah melakukan suatu hal yang tidak dapat diterima akal sehat. Induk jerapah mengayunkan kakinya dan menendang bayinya berada di atas tumit. Tetapi, bila si bayi belum juga berdiri, proses kekerasan ini akan terus diulangi. Selama tumit bayi jerapah masih lemah, induk jerapah akan menendangnya kembali untuk mendorong si bayi agar mencoba untuk berdiri. Akhirnya, si bayi pun dapat berdiri untuk pertama kalinya dengan kakinya yang lemah.
Kemudian, induk jerapah melakukan suatu hal yang luar biasa, yakni menendang bayinya hingga terjatuh kembali. Mengapa? Induk jerapah ingin mengajar bayinya, bagaimana ia harus bangkit kembali setelah terjatuh. Didalam rimba yang keras yang menjadi tempat tinggalnya, bayi jerapah harus dapat segera bangkit kembali setelah terjatuh sehingga tidak terpisah dari kelompoknya agar aman dari singa, harimau, dan serigala yang sering memburu bayi jerapah. Bila induk jerapah tidak mengajar bayinya untuk cepat bangun setelah ia terjatuh, bayinya akan menjadi mangsa binatang buas.
Sama halnya dengan pendidikan Kristus akan berlangsung terus menerus sampai kita diubah menjadi serupa denganNya.
Sumber: 50 Renungan yang membawa berkat, Metanoia Publishing

KAKI GAJAH


Ada 2 orang Si Andi dan Si Budi menderita penyakit yang sama yaitu salah satu kaki mereka menderita penyakit kaki gajah, Walaupun tidak terasa sakit, tetapi membuat gerakan mereka terganggu. 

Pada suatu hari karena ada urusan si Andi pergi ke luar kota dan dia tersesat di tengah jalan, disekeliling daerah itu tidak ada tempat tinggal penduduk, hanya terdiri dari hutan, apa boleh buat hari sudah malam dia terpaksa menginap di hutan ini, dia melihat ada sebuah pohon yang besar dan berpikir pohon ini dapat melindunginya jika hujan, maka dia tidur dibawah pohon besar ini.

Ketika dia tertidur dia merasa ada beberapa orang yang berjalan kearahnya memperhatikannya dan berkata, “Orang ini hanya sebelah kakinya yang memakai sepatu, sehingga gerakannya tidak bebas, coba kita bantu dia untuk melepaskan sepatu tersebut.” Si Andi merasa ada orang yang menarik sebelah kakinya yang berpenyakit kaki gajah dengan sekuat tenaga. 

Keesokan harinya ketika dia bangun dan melihat, kakinya yang berpenyakit kaki gajah telah sembuh. Pada saat ini dia mengerti semalam ketika dia tertidur ada Tuhan yang sedang menolongnya sehingga penyakit kaki gajahnya sembuh. Dengan gembira si Andi pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya, si Budi yang menderita penyakit yang sama dengan si Andi mendengar penyakit si Andi telah sembuh, lalu dia datang ke rumah si Andi bertanya, lalu si Andi menceritakan kejadian yang menimpanya. 

Si Budi setelah mendengar cerita dari Si Andi lalu datang kehutan tersebut dan bermalam dibawah pohon besar yang sama. Dia berharap supaya dapat sama dengan si Andi penyakitnya bisa sembuh.

Pada malam hari ketika tidur, si Budi mendengar ada sekelompok orang yang lewat dan berhenti didepannya sambil berkata, “Kenapa hari ini kita bertemu lagi dengan seseorang yang hanya sebelah kakinya memakai sepatu, bukankah semalam kita telah membantunya melepaskan sepatunya? Mari kita pakaikan lagi sepatu ini, supaya kakinya bisa seimbang tidak sebelah kaki ringan dan sebelah kakinya berat lagi. “ 

Si Budi didalam tidurnya merasa ada orang yang memakaikan sepatu di sebelah kakinya yang tidak sakit tersebut. 

Keesokan harinya si Budi bangun dan melihat, celaka kakinya yang tidak sakit sekarang menjadi bengkak, akhirnya dengan kedua kakinya menjadi kaki yang berpenyakit kaki gajah sambil dengan sedih menundukkan kepalanya dia pulang kerumahnya. 
____________________________

Niat pikiran yang berbeda, yang seorang meminta sedangkan yang seorang yang tidak meminta dapat menyebabkan hasil yang sangat berbeda.

BUTA


Ada sebuah cerita orang yang selalu berbuat kebajikan, mereka turun temurun selalu melakukan kebajikan. 

Pada suatu hari sapi hitam di rumah mereka tiba-tiba melahirkan anak sapi yang berwarna putih, dia sangat heran, lalu bertanya kepada seorang bijak, dan dikatakan kepadanya bahwa semua ini adalah keberuntungan.

Tetapi tidak sampai setahun kemudian, mata orang itu tiba-tiba menjadi buta.  Pada saat ini, lembu hitam mereka kembali melahirkan anak lembu berwarna putih, dia lalu menyuruh anaknya pergi bertanya lagi kepada orang bijak kenapa bisa begitu?

Anaknya lalu berkata, "kenapa harus bertanya lagi, toh tahun lalu  bertanya ternyata bapak malah menjadi buta, ngak usah bertanya lagi lah". 

Tetapi bapaknya berkata, “Perkataan orang bijak pasti ada artinya, kita tidak tahu akibatnya, harus bertanya sekali lagi.” 

Akhirnya anaknya pergi bertanya kepada orang bijak itu, dan beliau tetap berkata: “keberuntungan”. 
Orang bijak itu juga menganjurkan anak tersebut pergi bersembahyang kepada Tuhan. 

Anak ini menyampaikan pesan orang bijak itu kepada ayahnya, danAyahnya berkata, “Lakukan seperti yang dikatakan orang bijak itu .” Setahun kemudian, anak ini matanya menjadi buta.

Tidak berapa lama kemudian kerajaan tempat mereka tinggal diserang musuh, tidak ada yang boleh keluar masuk dari pintu gerbang, oleh sebab itu pasokan bahan makanan terputus, terjadi bencana kelaparan. 

Seluruh lelaki dari kerajaan itu diwajibkan masuk militer, karena tidak berpengalaman dan jumlah musuh lebih banyak, lebih dari setengah dari mereka yang maju perang, tewas di pertempuran. Sedangkan lelaki buta beserta anaknya karena mereka berdua buta tidak diwajibkan masuk militer.

Setelah perang selesai, mata ayah dan anak tersebut setelah diobati ternyata bisa melihat lagi.

Walaupun di mata masyarakat mereka berdua ayah dan anak sama-sama menjadi buta adalah sebuah kejadian yang tragis, tetapi karena kebutaan, mereka dapat terhindar dari terbunuh akibat peperangan, orang yang selalu berbuat kebajikan akhirnya mendapat balasan yang baik.

Saturday, April 21, 2012

Hanya 1.5 Derajat Saja


Bulan Oktober 1983, pesawat Korean Airlines dengan nomor penerbangan 007 berangkat dari Alaska menuju Korea. Rupanya ada kesalahan “kecil” pada komputer navigasi yang tidak diketahui oleh para awak. Arah penerbangan bergeser 1.5 derajat saat berangkat. Setelah 100 mil, perbedaan itu masih belum dideteksi. Namun pesawat 747 itu terus melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga akhirnya melintasi wilayah udara Uni Soviet. Radar Rusia menangkap kesalahan itu, dan jet Rusia mencegat Korean Airlines 007 dan mengeluarkan tembakan yang menyebabkan semua penumpang Korean Airlines meninggal. Hanya gara-gara selisih 1.5 derajat!
Berapa sering kita membiarkan perbedaan “1.5 derajat” dalam hidup kita? Kita berkompromi dan membiarkan standar moral kita bergeser “sedikit” lebih rendah dari apa yang kita ketahui sebagai kebenaran: sedikit kebohongan, sedikit menurunkan mutu, sedikit selingkuh, sedikit pornografi dan “sedikit” lainnya. Kita berpikir “sedikit” ini tidak akan berpengaruh. Salah besar! Tanpa disadari, kita menurunkan standar dan terseret dalam dosa yang lebih besar.
Orang berharap masuk surga, tetapi masih ingin hidup dalam dosa. Kita pikir, “Ah, Tuhan pasti mengerti…” Sayangnya, tidak demikian. Bagaimana menghindari kompromi? Tidak ada cara lain, selain mendekatkan diri pada-Nya. Mungkin hidup Anda tidak 100% bebas dari dosa, tetapi Anda memiliki kekuatan untuk berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan hati-Nya.
COURAGE, NOT COMPROMISE, BRINGS THE SMILE OF GOD’S APPROVAL (Thomas S. Monson)

Thursday, April 19, 2012

Surat CINTA Dari TUHAN

Anak-Ku,
Aku mengenal segala sesuatu tentang dirimu (Mazmur 139:1)
Aku tahu kalau engkau duduk dan berdiri (Mzm.139:2)
Aku mengerti segala jalanmu (Mzm.139:3)
Setiap helai rambut kepalamu pun, aku tahu semuanya (Matius 10:29-31)
Karena Engkau diciptakan dalam gambar dan rupa-Ku (Kejadian 1:26-27)
Di dalam-Ku engkau hidup, engkau bergerak dan engkau ada (Kisah Para Rasul
17:28)
Sebab engkau ini adalah keturunan-Ku (Kisah Para Rasul 17:28)
Aku mengenal engkau sejak sebelum engkau ada dalam kandungan (Yeremia 1:4-5)
Aku memilih engkau dari semula sebelum Aku menciptakan segalanya (Efesus
1:11-12)
Engkau ada bukan karena suatu kesalahan, karena hari-harimu ada tertulis
dalam Kitab-Ku (Mazmur 139:15-16)
Aku telah menentukan waktu yang tepat untuk kelahiran dan dimana engkau
hidup (Kisah Para Rasul 17:26)
Kejadianmu dahsyat dan ajaib (Mazmur 139:14)
Karena Aku menenun engkau dalam kandungan ibumu (Mazmur 139:13)
Dan mengeluarkan engkau pada hari engkau dilahirkan (Mazmur 71:6)

Seringkali Aku tidak dipahami oleh mereka yang tidak mengenal Aku (Yohanes
8:41-44)
Aku tidak berada di tempat yang jauh dan murka, tetapi Aku adalah kasih
yang sempurna (1Yoh.4:16)
Dan adalah kerinduan-Ku untuk mengaruniakan kasih-Ku untukmu, Semua itu
karena engkau adalah anak-Ku dan Aku adalah Bapamu (1 Yohanes 3:1)
Aku memberikan lebih dari yang dapat diberikan bapamu di dunia (Matius 7:11)
Karena Akulah Bapamu di surga yang adalah sempurna (Matius 5:48)
Setiap pemberian yang baik, dan setiap anugerah yang sempurna engkau terima
dari tangan-Ku (Yakobus 1:17)
Karena Akulah pemeliharamu dan Aku memberi semua yang engkau perlukan
(Matius 6:31-32)
Rancangan-Ku yang diberikan kepadamu adalah hari depan yang penuh harapan
(Yeremia 29:11)
Karena Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal (Yeremia 31:3)
Pikiran-Ku terhadap engkau tidak terhitung seperti pasir di tepi pantai
(Mazmur 139:17-18)
Dan Aku bergirang bila engkau datang dengan sukacita dan sorak-sorai
(Zefanya 3:17)
Aku tidak pernah berhenti berbuat baik kepadamu (Yeremia 32:40)
Karena engkaulah harta kesayangan-Ku (Keluaran 19:5)
Aku meridukan untuk mengokohkan engkau dengan segenap hati-Ku dan jiwa-Ku
(Yeremia 32:41)
Aku akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang besar dan yang ajaib (Yeremia
33:3)
Aku dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang engkau pikirkan (Efesus
3:20)
Karena Akulah yang menganugerahkan penghiburan abadi kepadamu (2 tesalonika
2:16-17)
Akulah juga Bapa yang menghiburmu dalam segala penderitaanmu (2 Korintus
1:3-4)

Ketika engkau patah hati, Aku berada dekat kepadamu (Mazmur 34:19)

Suatu hari Aku akan menghapus semua air mata dari matamu (Wahyu 21:3-4)
Dan Aku akan mengangkat semua kesusahan yang engkau derita di atas bumi
(Wahyu 21 :3-4)
Akulah Bapamu, dan Aku mengasihi engkau seperti Aku mengasihi putraKu,Yesus
(Yohanes 17:23)
Karena di dalam Yesus, kasih-Ku kepadamu dinyatakan (Yohanes 17:26)
Dialah gambar wujud dari keberadaan-Ku (Ibrani 1:3)
Ia datang untuk menyatakan bahwa Aku di pihakmu, dan bukan untuk melawanmu
(Roma 8:31)
Dan untuk memberitahumu bahwa Aku tidak memperhitungkan pelanggaranmu (2
Kor 5:18-19)
Yesus mati supaya engkau dan Aku dapat diperdamaikan (2 Korintus 5:18-19)
KematianNya adalah pernyataan terbesar dari kasih-Ku untukmu (1 Yohanes
4:10)
Aku menyerahkan semua yang Aku sayangi untuk menyatakan kasih-Ku kepadamu
(Roma 8:31-32)
Jika engkau menerima anugerah AnakKu Yesus, engkau juga menerima Aku
(1Yohanes 2:23)
Dan tidak ada lagi yang akan memisahkan engkau dari kasih-Ku (Roma 8:38-39)
Kembalilah dan Aku akan mengadakan pesta terbesar yang pernah ada di Sorga
(Lukas 15:7)
Selamanya Aku adalah Bapa, dan selamanya Aku tetaplah Bapa (Efesus 3:14-15)
Pertanyaan-Ku adalah, maukah engkau menjadi Anak-Ku? (Yohanes 1-12-13)

Kasih-Ku untukmu,
Bapamu
Allah Yang Mahakuasa

Saturday, April 14, 2012

Menolong Sesama


Ada seorang bijak yang membawa muridnya turun dari gunung untuk menemui umat yang akan mendermakan makanan, setelah menerima makanan, dalam perjalanan pulang bertemu dengan seorang wanita tua miskin yang sedang sekarat karena kelaparan.

Orang bijak itu memerintahkan muridnya untuk memberikan sebagian makanan dan uang yang mereka terima untuk perempuan tua ini. Pada mulanya muridnya merasa enggan,  namun orang bijak itu lalu menceramahi muridnya,”Hidup mati dan berbuat baik adalah niat pikiran yang timbul sejenak, makanan dan uang itu bagi kita adalah bahan untuk mengisi perut tetapi bagi wanita tua ini hal ini dapat menyelamatkan nyawanya.” 

Muridnya sambil berpikir antara mengerti dan bingung menjawab dengan hormat, “Nasehat guru akan saya ingat seumur hidup saya, dikemudian hari jika saya dapat membangun tempat ibadah ,dapat mengumpulkan uang dan makanan yang banyak saya pasti akan membantu fakir miskin.” orang bijak itu setelah mendengar jawaban muridnya menghela nafas dan mengoyang-goyangkan kepalanya.  

Beberapa tahun kemudian sebelum orang bijak ini meninggal dunia dia menyerahkan sebuah kitab suci ke tangan muridnya, mulutnya berkomat-kamit ingin menyampaikan pesan, tetapi sebelum sempat terucap dia sudah menghembuskan nafas terakhir.

Murid ini  mewarisi tempat ibadah dan menjalankannya dengan sukses, dalam beberapa tahun tempat ibadah kecil dan tua ini telah dibangun menjadi sebuah tempat ibadah yang besar, murid ini selalu berpikir setelah  tempat ibadah selesai dibangun, sesuai dengan nasehat gurunya dia akan membantu para fakir miskin,.

Tetapi setelah tempat ibadah ini selesai dibangun dia masih kurang puas terus mengekspansi, sehingga beberapa puluh tahun telah berlalu dan tempat ibadah ini menjadi sangat megah, karena selama puluhan tahun ini dia sibuk terus membangunnya, oleh sebab itu dia sama sekali tidak pernah membantu orang dan mengabaikan berbuat baik. 

Ketika ia akan menemukan ajalnya, tiba-tiba dia teringat kepada kitab suci yang diberikan gurunya, mengambil kitab suci itu dan membuka didalamnya tertulis seperti nasehat gurunya yang pada saat mudanya belum dipahami arti yang sebenarnya, “Membantu orang sekali, lebih bagus daripada membaca kitab suci selama 10 tahun.”
_____________________________
 
Sebenarnya membantu orang lain tidak usah menunggu sampai diri kita sendiri benar-benar kaya , setiap saat kita bisa membantu orang lain ,  membantu orang lain harus keluar dari hati nurani yang tulus, sedangkan pikiran yang timbul bahwa menunggu kita benar-benar mampu dan kaya baru membantu orang lain, itu hanya alasan untuk menutupi hati yang tidak tulus untuk membantu orang lain.

PAYUNG


Ada seseorang yang sedang bernaung dari hujan di emperan toko. 

Dia melihat Tuhan yang sedang memegang sebuah payung lewat. Lalu dia meminta Tuhan mengantarnya pulang. Tuhan berkata, “Saya dibawah siraman hujan, engkau dibawah atap tidak memerlukan payung.” 

Orang ini lalu keluar dari tempat berteduh dan berkata, “Sekarang saya sudah kena hujan, antarlah saya pulang.” 

Tuhan berkata, “Saya ditengah hujan tidak basah karena saya mempunyai payung, engkau akan basah karena engkau tidak mempunyai payung, jangan memohon kepadaku, pergilah cari payung.” Setelah berkata demikian Tuhan menghilang dari tempat itu.
_______________________

Inspirasi dari cerita ini mengatakan kepada kita, ketika diri kita sendiri menghadapi kesulitan, janganlah membabi buta mencari bantuan orang lain. Malahan kita harus dengan sikap dingin memikirkan dimana letak kesalahan masalah tersebut, kemudian mencari solusinya.

Bukankah ada pepatah mengatakan, “manusia harus  bisa membantu dirinya sendiri, orang yang sukses seharusnya menolong dirinya sendiri.” Dengan sederhana dikatakan, seorang yang sukses, tidak terlalu mengharapkan bantuan orang lain, bahkan harus pintar menolong diri sendiri. Malahan orang yang selalu tergantung kepada orang lain, pasti akan kehilangan banyak kesempatan.

Daripada dalam keadaan panik mencari bantuan orang lain, lebih bagus biarkan pikiran tetap tenang, sehingga dapat berpikir dengan jernih. Jangan biarkan pikiran kacau ini mengambang terus, dengan demikian didalam kehidupan ini dapat menemukan jawaban dan jalan keluar dari masalah tersebut.

Seorang yang kuat dan kokoh, mungkin tidak memiliki kemampuan, kekayaan dan kekuasaan, tetapi pasti memiliki sifat gigih tidak tergantung kepada orang, mempunyai banyak pengalaman dan pergaulan dengan masyarakat, dengan begitu bisa mengatasi segala kesulitan.

Friday, March 09, 2012

Kugendong Engkau Sampai Ajal Tiba


Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku, sambil memegang tangannya aku berkata; “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk disamping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Dari raut wajah dan matanya kutahu dia sedang memendam luka batin yang membara.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku. Akan tetapi aku harus membiarkan istriku mengetahui apa yang sedang kupikirkan. Aku ingin sebuah perceraian diantara kami. Aku lalu memberanikan diri untuk membicarakannya dengan tenang. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik dan bertanya kepadaku dengan tenang, tapi mengapa?

Aku menolak menjawabnya. Ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Dia membuangchoptiks di tangannya dan mulai berteriak kepadaku, “engkau bukan seorang laki-laki sejati.” Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin mengetahui alasan dibalik keinginanku untuk bercerai. Tetapi aku dapat memberinya sebuah jawaban yang memuaskan; “Dia telah menyebabkan kasih sayangku hilang terhadap Jane (wanita simpananku). Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya kasihan kepadanya.”

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai bahwa dia dapat memiliki rumah kami, mobil dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah, merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku kini telah menjadi orang asing di rumah kami, khususnya di hatiku. Aku meminta maaf untuknya, untuk waktunya yang telah terbuang selama 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energy yang diberikan kepadaku tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane bahwa aku sungguh mencintainya. Akhirnya dia menangis dengan suara keras di hadapanku yang mana Aku sendiri berharap melihat terjadi padanya. Bagiku tangisannya tidak mempunyai makna apa-apa. Keinginanku untuk bercerai di hati dan pikiranku telah bulat dan aku harus melakukannya saat itu.

Hari berikutnya, ketika saya kembali ke rumah sedikit larut kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena rasa ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane, wanita idamanku saat itu. Ketika terbangun kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.
Pagi harinya dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku; Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum percerain untuk saling memperlakukan sebagai suami-istri dalam arti sebenarnya. Dia memintaku dalam sebulan itu kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami-istri. Alasannya sangat sederhana; “Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami.”

Aku menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Akan tetapi dia juga meminta beberapa syarat tambahan sebagai berikut; Dalam rentang waktu sebulan itu, aku harus mengingat kembali bagaimana pada permulaan pernikahan kami, aku  harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai di muka pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah untuk memenuhi permintaannya kepadaku demi meluluskan perceraian kami.

Aku menceritakan kepada Jane (wanita simpananku) tentang syarat-syarat yang ditawarkan oleh istriku. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tak bermakna. Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah  kita rencanakan, demikian kata Jane.

Kami tak lagi berhubungan badan layaknya suami-istri selama waktu-waktu itu. Sehingga sewaktu aku menggendongnya keluar menuju pintu rumah kami pada hari pertama, kami tidak merasakan apa-apa. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan dibelakang kami, sambil berkata, wow…papa sedang menggendong mama. Kata-kata putra kami sungguh membuat luka di hatiku.

Dari tempat tidur sampai di pintu depan aku menggendong dan membawanya sambil tangannya memeluk eratku. Dia menutup mata sambil berkata pelan; “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku  menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya. Sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuh dan pakaianya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan saksama untuk waktu yang sudah agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda lagi seperti dulu. Ada bintik-bintik kecil di raut wajahnya, rambutnya mulai beruban! Perkawinan kami telah membuatnya seperti itu. Untuk beberapa menit aku mencoba merenung tentang apa yang telah kuperbuat kepadanya selama perkawinan kami.
Pada hari yang ke empat, ketika aku menggendongnya, aku merasa sebuah perasaan kedekatan/keintiman yang mulai kembali merebak di relung hatiku yang paling dalam. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami-istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tidak mau mengatakan perasaan seperti ini kepada Jane (wanita yang akan kunikahi setelah perceraian kami). Aku pikir ini akan lebih baik karena aku hanya ingin memenuhi syarat yang dia minta agar nantinya aku bisa menikah dengan wanita yang sekarang aku cintai, si Jane.

Aku memperhatikan ketika suatu pagi dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuk tubuhnya. Dia lalu sedikit mengeluh, semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Aku kemudian menyadari bahwa dia semakin kurus, dan inilah alasannya mengapa aku dapat dengan mudah menggendongnya pada hari-hari itu.

Tiba-tiba kenyataan itu sangat menusuk dalam di hati dan perasaanku…Dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul pada saat it dan berkata, “Papa, sekarang waktunya untuk menggendong dan membawa mama.” Baginya, menggendong dan membawa ibunya keluar menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan karena takut situasi istri dan putraku akan mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai pada saat-saat akhir memenuhi syarat-syaratnya. Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami-istri yang hidupnya penuh kedamaian dan harmonis satu dengan yang lain. Aku pun memeluk erat tubuhnya; dan ini seperti moment hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.

Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya dengan kedua lenganku aku merasa sangat berat untuk menggerakkan  walaupun cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluk eratnya sambil berkata, aku tidak pernah memperhatikan selama ini bahwa hidup perkawinan kita telah kehilangan keintiman/keakraban satu dengan yang lain. Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku….melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Aku sangat takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku berkata kepadanya, Maaf, Jane, Aku tidak ingin menceraikan istriku.

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan, dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Apakah badanmu panas? Dia berkata. Aku mengelak dan mengeluarkan tangannya dari dahiku. Maaf, Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memakna secara detail setiap moment kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari bahwa sejak aku menggendong dan membawanya setiap pagi, dan terutama kembali mengingat kenangan hari pernikahan kami aku memutuskan untuk tetap akan menggendongnya sampai hari kematian kami tak terpisahkan satu dari yang lain. Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras dan mulai meraung-raung dalam kesedihan bercampur kemarahan terhadapku. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah tokoh bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis; “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…

----sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya, kawan!

Jika engkau tidak ingin membagi cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

Akan tetapi, kita engkau mau membagi cerita ini kepada sahabat kenalanmu, maka satu hal yang pasti bahwa Tuhan sedang menggunakanmu untuk  menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sekarang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.


Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat yang menikah maupun
yang berencana untuk menikah,