Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Saturday, February 26, 2011

Bonsai Dan Sequoia


Orang Jepang memelihara pohon yang lazim disebut Bonsai, pohon ini
indah dan dibentuk dengan sempurna walaupun tingginya hanya dalam
hitungan sentimeter.


Di California ditemukan pohon raksasa hutan yang bernama Sequoia.
Salah satu pohon raksasa ini diberi nama Jenderal Sherman dengan
ketinggian mencapai 90 meter seakan menembus langit dan lingkar batang
hingga 26 meter. Pohon raksasa ini begitu hebat sehingga jika ditebang
akan menghasilkan kayu bangunan yang cukup untuk membuat 35 buah rumah
dengan lima kamar.

Pada saat berbentuk biji Bonsai dan Jenderal Sherman berukuran sama
kecil, masing2 beratnya kurang dari satu milligram. Setelah keduanya
dewasa terjadi perbedaan ukuran yang luar biasa dan kelihatan seperti
peristiwa yang sederhana saja, tetapi kisah dibalik perbedaan ukuran
itu mengandung pelajaran dalam kehidupan manusia. Ketika pohon Bonsai
mulai menyembulkan tunasnya di muka bumi, orang Jepang mencabutnya
dari tanah dan mengikat pokok akar dan sebagian cabang akarnya dengan
demikian secara sengaja menghambat pertumbuhannya. Hasilnya adalah
sebatang pohon mini yang indah tetapi tetaplah mini.

Biji Jenderal Sherman jatuh ke tanah California yang subur dan
mendapat gizi dari mineral, air hujan dan sinar matahari, hasilnya
adalah sebuah pohon raksasa.

Baik Bonsai maupun Jenderal Sherman tidak punya pilihan dalam
menentukan nasibnya. Tidak demikian dengan manusia, anda punya hak
untuk menentukan nasib, anda bisa jadi besar atau jadi kecil
sebagaimana yang anda kehendaki. Anda bisa jadi Bonsai atau Jenderal
Sherman.

Citra diri anda dan cara anda memandang diri sendiri akan menentukan
akan menjadi apa anda kelak.

Untuk itu anda punya pilihan.

Teman Atau Musuh


Pada zaman Tiongkok Kuno, ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani.

Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari aning-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah. Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, "Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?"

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

"Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yang mana Anda harus manjaga domba-domba Anda supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga Anda tetap sebagai teman."

Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yang mana ia menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.

Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah menggangu domba-domba pak tani.

Di samping rasa terima kasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasi buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yang baik.

Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno mengatakan, "Cara Terbaik untuk mengalahkan dan mempengaruhi orang adalah dengan kebajikan dan belas kasih."

Sama dengan ungkapan Amerika yang mengatakan, "Seseorang bisa menangkap lebih banyak lalat dengan madu dari pada dengan cuka.

Satu Jam Saja PAPA



Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Aku menunggu Papa pulang , karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”

“Lho,tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”

“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…”

“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”

Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!” tapi sang anak tidak mau beranjak.

“Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”

“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…”

“Tapi papa…”
“Sudah, sekarang tidur…” suara sang Ayah mulai meninggi.

Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya. Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.

Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata”Maafin Papa ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini..besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?….”

“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”

“Iya..iya..tapi buat apa??” Tanya sang Papa.

“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 10.000. tapi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa…”

Sang Papa cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis

Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..

“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.

“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras…maafkan Papa anakku…” kata sang Papa ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papa…

Thursday, February 24, 2011

BESI dan AIR


Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya : "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak" Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"

Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.

Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras. Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.





CINTA Tidak Selalu Berwujud Bunga


Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan - alasansaya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar - benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok." Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret - coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan....

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari - jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."

"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."

"Kamu suka jalan - jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu."

"Kamu selalu pegal - pegal pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."

"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."

"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna - warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".

"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."

"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bias mencintaimu lebih dari saya mencintaimu."

"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu.Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya. "Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk
tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."

"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".









Si Kikir dan malaikat


Setelah bekerja keras, berdagang dan menjadi rentenir, si kikir telah menumpuk harta, tiga ratus ribu dinar. Ia memiliki tanah luas, beberapa gedung, dan segala macam harta benda. Kemudian ia memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun, hidup nyaman, dan kemudian menentukan tentang masa depannya.

Tetapi, segera setelah ia berhenti mengumpulkan uang, Malaikat Maut muncul di hadapannya untuk mencabut nyawanya. Si kikir pun berusaha dengan segala daya upaya agar Malaikat Maut itu tidak jadi menjalankan tugasnya.

Si kikir berkata, "Bantulah aku, barang tiga hari saja. Maka aku akan memberimu sepertiga hartaku."Malaikat Maut menolak, dan mulai menarik nyawa si kikir.

Kemudian si kikir memohon lagi, "Jika engkau membolehkan aku tinggal dua hari saja, akan kuberi engkau dua ratus ribu dinar dari gudangku.

"Tetapi Malaikat Maut pantang menyerah dan tak mau mendengarkannya. Bahkan ia menolak memberi tambahan satu hari demi tiga ratus ribu dinar dari si Kikir.

Akhirnya si kikir menulis berkata, "Kalau begitu, tolong beri aku waktu untuk menulis sebentar."

Kali ini Malaikat Maut mengijinkannya, dan si kikir menulis dengan darahnya sendiri: "Wahai manusia, manfaatkanlah hidupmu. Aku tidak dapat membelinya dengan tiga ratus ribu dinar. Pastikan engkau menyadari nilai dari waktu yang engkau miliki."

Kolose 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

Efesus 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Setelah bekerja keras, berdagang dan menjadi rentenir, si kikir telah menumpuk harta, tiga ratus ribu dinar. Ia memiliki tanah luas, beberapa gedung, dan segala macam harta benda. Kemudian ia memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun, hidup nyaman, dan kemudian menentukan tentang masa depannya.

Tetapi, segera setelah ia berhenti mengumpulkan uang, Malaikat Maut muncul di hadapannya untuk mencabut nyawanya. Si kikir pun berusaha dengan segala daya upaya agar Malaikat Maut itu tidak jadi menjalankan tugasnya.

Si kikir berkata, "Bantulah aku, barang tiga hari saja. Maka aku akan memberimu sepertiga hartaku."Malaikat Maut menolak, dan mulai menarik nyawa si kikir.

Kemudian si kikir memohon lagi, "Jika engkau membolehkan aku tinggal dua hari saja, akan kuberi engkau dua ratus ribu dinar dari gudangku.

"Tetapi Malaikat Maut pantang menyerah dan tak mau mendengarkannya. Bahkan ia menolak memberi tambahan satu hari demi tiga ratus ribu dinar dari si Kikir.

Akhirnya si kikir menulis berkata, "Kalau begitu, tolong beri aku waktu untuk menulis sebentar."

Kali ini Malaikat Maut mengijinkannya, dan si kikir menulis dengan darahnya sendiri: "Wahai manusia, manfaatkanlah hidupmu. Aku tidak dapat membelinya dengan tiga ratus ribu dinar. Pastikan engkau menyadari nilai dari waktu yang engkau miliki."

Kolose 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.

Efesus 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Test Sebelum masuk surga


Ada 3 lelaki,
1, George America phisolopy,
2, Charles English pakar matematika.
3, A lung Chinese tukang Bakpao.

Mereka meninggal dunia, kemudian mereka bertemu Malaikat di pintu sblh kanan, dan iblis di pintu sblh kiri,


Kemudian malaikat angkat bicara;
Karena surga kapasitasnya terbatas maka kalian harus bisa menundukan iblis!!!

Dengan Congkak si Iblis menantang 3 orang tersebut, ayo siapa yang duluan???

Philosof angkat tangan duluan,
"Oke iblis, apakah kmu bisa memberikan buku lengkap dari Socrates dalam waktu 1 detik!!!
Dengan hanya ketukan jari, sebuah buku muncul dekat philosopy tsb.
Kemudian dia membaca dan mengatakan buku tersebut adalah benar.

Kemudian si philosof ditendang ke neraka..

Giliran pakar matematika;
"Coba jawab formula penghitungan yang paling canggih ini dalam waktu 1 detik!!!"
Sambil memberikan secarik kertas kepada iblis.
Dengan ketukan jari kertas yang sudah berisi jawaban diberikan kepada sang pakar matematika.

Setelah dicek ternyata hasilnya benar.

Al hasil pakar matematika menyusul si philosof ke neraka.

Kesempatan terakhir untuk tukang bakpao;
Dengan santainya tukang bakpao angkat bicara.
"Berikan saya sebuah kursi!!".

Tring... Dlm sekejap Kursi ada di hadapan, kemudian,
"Sekarang buatkan 7 lobang di kursi tsb !
Dgn ketukan jari maka jadilah 7 lobang di kursi yg ada dihadapannya.
Lalu ia duduk di kursi tsb. Dan kentut dgn keras. Setelah berdiri bertanya kepada si iblis,
"Dari lubang mana kentut saya keluar?"

Si iblis mengecek sejenak di kursi tsb. dan kemudian menjawab 'Kentutmu keluar dari lobang ketiga dari sebelah kanan'.

'Wkwkwkwk Alung tertawa sambil melenggang masuk ke pintu surga,
SALAH BESAR, kata Alung itu. Kentut tadi keluar dari lubang di pantat saya!!

Ingat BEBEK


Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek
dan neneknya dipertanian mereka. Dia mendapat sebuah
katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan
berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai
sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan
malam.

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan
neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek
itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan
sedih.
Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam
timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya
mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak
berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, "Sally, cuci piring."

Tetapi Sally berkata, "Nenek, Johnny berkata bahwa dia
ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?" Dan
Sally berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi
memancing, dan nenek berkata, "Maafkan, tetapi aku
perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan."

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa,
karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu."
Kembali dia berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan
tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya
dia tidak dapat bertahan lagi.Ditemuinya nenek dan
mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta
ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, "Sayangku,
aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela
dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku
memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan
membiarkan Sally memanfaatkanmu."

Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah
yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu,
aku ingin memberitahu sesuatu. Tuhan juga
selalu berdiri di'jendela'. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila
engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama
engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni,
tetapi Dia juga tiak mengingat-ingat lagi dosamu."

Tuesday, February 22, 2011

CINTA


Sekelompok profesional mengajukan pertanyaan ini kepada sekelompok anak-anak yang berusia 4-8 tahun, "Apa artinya cinta?" Jawaban yang mereka miliki lebih luas dan lebih dalam daripada yang dapat dibayangkan. Perhatikanlah, bagaimana menurutmu:

"Ketika Nenek saya mendapat penyakit arthritis, dia tidak bisa membungkuk dan mengecat kuku kakinya lagi. Jadi kakek saya melakukan itu semua untuknya bahkan walaupun tangannya terkena arthritis, juga. Itulah Cinta"
Rebecca - 8 tahun

“Ketika seseorang mencintai kamu, cara mereka menyebut namamu akan berbeda. Kamu akan tahu bahwa namamu aman di mulut mereka.”
Billy – 4 tahun

"Cinta adalah ketika kamu pergi keluar untuk makan dan memberikan seseorang sebagian besar French Fries kamu tanpa mau meminta mereka untuk memberikan makanannya juga."
Chrissy – 6 tahun

"Cinta adalah apa yang membuatmu tersenyum walaupun kamu sedang lelah."
Terri – 4 tahun

"Cinta adalah ketika ibu saya membuatkan kopi untuk papa dan dia menyicipnya sebelum memberikannya kepada papa, untuk memastikan bahwa rasanya OK."
Danny – 7 tahun

"Jika kamu ingin belajar mencintai yang lebih lagi, kamu harus memulainya dengan seorang teman yang kamu benci."
Nikka – 6 tahun

"Cinta adalah ketika kamu memberitahu seorang pria bahwa kamu menyukai kemejanya, lalu dia memakainya setiap hari."
Noelle – 7 tahun

"Cinta itu seperti wanita tua dan seorang pria tua yang masih tetap berteman bahkan setelah mereka saling mengenal dengan baik."
Tommy – 6 tahun

"Selama resital piano, saya berada di atas panggung dan takut. Saya melihat semua orang menonton saya dan melihat ayah melambaikan tangan dan tersenyum. Dia adalah satu-satunya melakukan itu. Saya tidak takut lagi."
Cindy – 8 tahun

"Ibu saya mencintai saya lebih dari siapa pun. Anda tidak melihat orang lain lagi yang akan mencium saya saat terlelap di malam hari"
Clare – 6 tahun

"Cinta adalah ketika ibu memberikan papa potongan ayam yang terbaik."
Elaine- 5 tahun

"Cinta adalah ketika Ibu melihat Ayah yang sedang bau dan berkeringat, dan masih mengatakan bahwa dia lebih tampan daripada Robert Redford."
Chris – 7 tahun

"Cinta adalah ketika seekor anak anjing menjilati wajahmu bahkan setelah kamu meninggalkannya sendirian sepanjang hari."
Mary Ann – 4 tahun

"Saya tahu kakakku mencintaiku karena dia memberikan semua pakaian lamanya dan pergi keluar untuk membeli yang baru."
Lauren – 4 tahun

"Ketika kamu mencintai seseorang, bulu matamu naik dan turun lalu bintang-bintang kecil keluar dari kamu "
Karen – 7 tahun

"Cinta adalah ketika Ibu melihat Ayah di toilet dan dia tidak menganggap itu kotor."
Mark – 6 tahun

"Kamu benar-benar tidak perlu mengucapkan "Aku cinta kamu” jika kamu tidak serius. Tetapi jika memang kamu bersungguh-sungguh, kamu harus sering mengucapkannya. Karena manusia dapat lupa"
Jessica – 8 tahun

Dan yang terakhir - Penulis dan dosen Leo Buscaglia membicarakan tentang suatu kontes, dimana ia diminta untuk menilai (juri). Tujuan kontes ini adalah untuk menemukan anak yang paling paling memiliki kepedulian (ini akan meluluhkan hati Anda). Pemenangnya adalah seorang anak berusia empat tahun yang tetangga depannya adalah seorang pria tua yang baru saja kehilangan istrinya. Setelah melihat kakek itu menangis, anak kecil ini pergi ke halaman pria tua itu, naik ke pangkuannya, dan hanya duduk di sana. Ketika ibunya bertanya kepadanya apa yang ia katakan kepada sang kakek, anak kecil itu berkata, "tidak ada, aku hanya membantunya menangis."

Surat Cinta


Mbak Sum bermaksud memutuskan hubungan dengan kekasihnya bernama Robbie, seorang bule dari Amerika.

Akan tetapi dia tak sanggup untuk bertemu muka dengan kekasihnya. Mbak Sum menulis surat dengan berbekal pengetahuan bahasa Inggris dan kamus tebal.

Isi suratnya sebagai berikut:

Hi Robbie, with this letter I want to give know you
(Hai Robbie, bersama surat ini saya ingin memberitahu kamu)

I WANT TO CUT CONNECTION US
(SAYA INGIN MEMUTUSKAN HUBUNGAN KITA)

I have think this very cook cook
(Saya telah memikirkan hal ini masak-masak)

I know my love only clap half hand
(Saya tahu cinta saya hanya bertepuk sebelah tangan)

Correctly, I have see you go with a woman entertainment at town with my eyes and head myself
(Sebenarnya, saya telah melihat kamu pergi bersama seorang wanita penghibur dI kota dengan mata kepala saya sendiri)

You always ask apology back back times
(Kamu selalu minta maaf berulang-ulang kali)

You eyes drop tears crocodile
(Matamu mencucurkan airmata buaya)

You correct correct a man crocodile land
(Kamu benar-benar seorang lelaki buaya darat)

My Friend speak you play fire
(Teman saya bilang kamu bermain api)

Now I know you correct correct play fire
(Sekarang saya tahu kamu benar-benar bermain api)

So, I break connection and pull body from love triangle this
(Jadi, saya putuskan hubungan dan menarik diri dari cinta segitiga ini)

I know result I pick this very correct, because you love she very big from me
(Saya tahu keputusan yang saya ambil ini benar, karena kamu mencintai dia lebih besar dari saya)

But I still will not go far far from here
(Namun saya tetap tidak akan pergi jauh-jauh dari sini)

I don’t want you play play with my liver
(Saya tidak ingin kamu main-main dengan hati saya)

I have been crying night night until no more eye water thinking about your body
(Saya menangis bermalam-malam sampai tidak ada lagi airmata memikirkan dirimu)

I don’t want to sick my liver for two times
(Saya tidak mau sakit hati untuk kedua kalinya)

Safe walk, Robbie!
(Selamat jalan, Robbie!)

Girl friend of your liver
(Kekasih hatimu)

Note:
This river I forgive you, next river I kill you!
(kali ini aku maafkan kamu, lain kali kubunuh kau!)

Berpikir Sederhana


Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah… kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

If people would dare to speak


there would be a good deal less sorrow in the world a hundred years hence. ?Jika orang-orang berani bicara ? dipastikan kesedihan di dunia ini akan berkurang bahkan dalam seratus tahun berikutnya."~ Samuel Butler
The Way of All Flesh

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah nyata yang
terjadi di Cina tentang kecelakaan tragis di area Tiger Taming Hill.
Kisah nyata tersebut mengungkap detik-detik sebelum kecelakaan
terjadi. Berawal ketika 3 begundal yang kejam dan bengis memaksa
seorang wanita sopir bis untuk melakukan tindak asusila.

Sementara itu sebagian besar penumpang tidak sedikit pun peduli.
Hati nurani mereka seakan tertutup rapat. Namun ada seorang pria
paruh baya yang berusaha melawan keganasan para begundal itu dengan
sekuat tenaga dan berteriak kepada rekannya sesama penumpang agar
mau menolong. Tetapi usahanya sia-sia, karena tak satupun diantara
para penumpang itu bergeming. Sehingga pria itupun terjungkal
kesakitan setelah dihajar oleh 3 begundal.

Setelah diperlakukan tidak senonoh, si sopir cantik itu justru
berubah menjadi bersikap aneh. Ia tidak menunjukkan kesedihan, namun
berlaku kasar kepada pria yang tadi berusaha menolongnya. Dengan
nada suara keras sopir wanita tersebut balik mengusir pria tadi agar
segera turun dari bis dan mengancam tidak akan mengemudikan bis bila
pria tersebut nekat bertahan.

Pria tersebut menolak pergi. Tetapi tiba-tiba beberapa penumpang
lain yang bertubuh kekar menyeret pria tersebut turun lalu
melemparkannya di jalanan tanpa belas kasihan sedikit pun. Pria
itupun tersungkur bersama tas bawaannya.

Sopir tersebut kemudian mengemudikan bis dengan kecepatan sangat
tinggi. Tak seorangpun menduga bila sopir wanita itu tiba-tiba
menghempaskan arah kemudi bis ke tebing curam. Keesokan harinya
berbagai media surat kabar mengabarkan kecelakaan tragis yang
menewaskan seluruh penumpang termasuk sang sopir cantik. Sebuah
surat kabar menyebutkan bahwa pria paruh baya itu menangis histeris
setelah membaca berita tersebut dari surat kabar.

Si Kikir dan Si Gila


Seorang yang dikenal amat kikir, suatu hari sedang duduk di pintu kedainya sambil menikmati secangkir kopi. Seorang gila menghampirinya dan meminta sedikit uang untuk membeli yoghurt.
Pedagang kikir itu berusaha mengacuhkannya tetapi si gila tetap tak mau pergi dan malah membuat keramaian.
Orang-orang yang lewat dan melihat hal itu lalu menawarinya uang. Tapi si gila bersikeras bahwa ia hanya menginginkan uang dari si kikir.

Akhirnya, si kikir memberinya sedikit uang receh untuk membeli yoghurt. Si gila kemudian meminta tambahan uang untuk membeli roti yang akan dimakannya bersama yoghurt itu. Pedagang kikir itu tentu saja sudah tak boleh membiarkan hal ini, dan ia tegas-tegas menolaknya.

Malamnya, orang kikir itu bermimpi. Dalam mimpinya, ia telah berjalan di dalam surga. Tempatnya sangatlah indah, penuh dengan sungai, pepohonan, dan bunga-bungaan. Setelah beberapa saat berjalan di sana, ia merasa lapar. Ia keheranan, di tengah semua keindahan surga, ia tak melihat sedikit pun makanan.

Ketika itu, muncullah seorang pemuda bewajah tampan bercahaya.
Si kikir bertanya kepadanya, “Apakah ini benar-benar surga?” Pemuda itu mengiyakan. “Lalu, di mana gerangan segala makanan dan hidangan surga yang telah sering aku dengar itu?” tanya orang kikir itu lagi.

Pemuda tampan itu permisi sebentar. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa semangkuk yoghurt. Pedagang kikir lalu meminta roti untuk dimakan bersama yoghurt tapi pemuda itu menjawab, “Yang engkau kirimkan kemari hanyalah yoghurt ini saja.

Seandainya engkau mengirimkan roti, tentu sekarang aku dapat menyuguhkanmu roti juga. Yang engkau tuai di sini adalah apa yang engkau tanam sewaktu di dunia.”

Si kikir terbangun dari mimpinya. Peluh membasahi seluruh tubuhnya. Sejak saat itu ia menjadi salah seorang yang paling pemurah di kotanya.
Diberikannya makanan kepada setiap pengemis dan orang miskin yang dijumpainya.

Kekayaan ,Kesuksesan dan Cinta


Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata, " Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, " Apakah suamimu sudah pulang ? " Wanita itu menjawab, " Belum, dia sedang keluar. " Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali ", kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, " Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam ".

" Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama ", kata pria itu hampir bersamaan. " Lho, kenapa ?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, " Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, " Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu ?"

Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminyapun merasa heran. " Ohho ... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, " Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen kebun kita."

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. " Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam ? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. " Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."

Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. " Siapa diantara Anda yang bernama Cinta ? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan " Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga ?"

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. " Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta."

" Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.

Friday, February 18, 2011

Apakah Tuhan menciptakan Kejahatan ?


Profesor:”Apakah Tuhan menciptakan segala yg ada?”
Seorag mahasiswa:”Betul, Dia yg menciptakan semuanya”
“Tuhan menciptakan semuanya??” tanya profesor sekali lagi
“Ya pak, semuanya” kata mahasiswa itu
Profesor menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan…”

Mahasiswa itu terdiam & tidak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut.
Mahasiswa lain berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu ?”
“Tentu saja,” jawab si Profesor
Mahasiswa : “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam & tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin utk mendeskripsikan ketiadaan panas”.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada ?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan di mana tdk ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya jadi beberapa warna & mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya..”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja !”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu TIDAK ADA.. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan.
Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yg dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan
Tuhan tak menciptakan kejahatan..
Kejahatan adalah hasil dari tak adanya Tuhan dihati manusia…”
Profesor itu terdiam..
Nama mahasiswa itu Albert Einsten


Saturday, February 12, 2011

Antara Karir dan Keluarga


Brenda C. Barnes besar di lingkungan yang mengajarkan kerja keras, bersedia mendengar orang lain dan memberi teladan hidup. Nilai-nilai dan teladan hidup itu membantunya menjadi pribadi di atas rata-rata. Pada tahun 1975 ia menyelesaikan pendidikan di bidang bisnis dan ekonomi di Augustana College, Illinois, AS.
Setelah lulus, tak banyak peluang kerja yang didapatkan, namun Brenda mau melakukan apa saja. la bekerja sebagai waitress atau pelayan, penyortir surat di kantor pos, dan berjualan pakaian.

Tahun 1976, Brenda diterima di PepsiCo. Inc., sebagai manajer bisnis di Wilson Sporting Goods, anak perusahaan Pepsi. Di masa diskriminasi gender yang masih sangat kental itu, tak mudah baginya untuk menjalankan tugas-tugasnya. Brenda berjuang keras untuk berkompetisi dengan rekan kerjanya yang pria.

Seiring dengan berjalannya waktu, karirnya terus menanjak, ia dipercaya menduduki jabatan sebagai kepala penjualan. Brenda kemudian meneruskan pendidikannya, 1978 ia meraih gelar MBA dari Loyola University. 1996 karir Brenda meroket, ia menduduki jabatan sebagai Presiden dan CEO (Chief Executive Officer) di PepsiCo.

Di bawah kepemimpinan Brenda, tahun itu PepsiCo berhasil meraup keuntungan hingga $1,43 miliar. Brenda mulai dikenal sebagai pemimpin yang berhasil membangun identitas merek dagang. Selama 22 tahun lamanya ia mengabdi di perusahaan itu.

Di satu titik Brenda mengambil keputusan yang mengejutkan, ia mengundurkan diri. Pada akhir 1997, ia resmi meninggalkan perusahaan yang berhasil dimajukannya. Alasannya sangat sederhana, ia ingin memiliki lebih banyak waktu dengan keluarganya.

Pada saat menjadi CEO ia bekerja selama 70 jam seminggu, ia bekerja hingga pukul 3.30 pagi, belum lagijika ia hams melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Brenda mengakui sehebat apa pun dia, tetap saja tidak akan mampu menikmati dua hal sekaligus secara maksimal, yakni pekerjaan dan keluarganya.

Melalui beragam cara PepsiCo mencoba menahannya, seperti memberi waktu kerja yang lebih fleksibel, mengabaikan absensi, tanggungjawab yang lebih sedikit, dsb., namun ia berketetapan untuk fokus pada keluarganya.

Keputusannya untuk menolak tawaran tersebut membuat banyak perusahaan di Amerika tersadar dan mengubah budaya perusahaan. Perusahaan-perusahaan tidak lagi sekadar mementingkan urusan pekerjaan, tetapi lebih terbuka untuk mengakomodasi kepentingan pribadi dan keluarga.

Keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan harus terus dijaga dengan cara selalu mengevaluasi prioritas secara berkala. Jangan sampai suami/istri dan anak-anak merasa terabaikan karena kita terlalu terobsesi mengejar karir. Apa gunanya kita memperoleh materi yang melimpah dan kedudukan yang tinggi jika pada akhimya kita dijauhi istri/suami, anak, keluarga, bahkan bisa terhilang dari jalan Tuhan. (MS)

"Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu." (Lukas 12:29-31)

Thursday, February 03, 2011

Nasi Kotak


Hari ini saya mendengar sebuah kisah mengharukan dari seorang teman. Ada seorang nenek setiap hari membuat nasi kotak kasih. Satu kotak nasi seharga enam ribu rupiah, dalam nasi kotak tersebut berisi daging dan empat jenis sayuran, keseluruhan nasi kotak ini terlihat mewah.

Teman saya bertanya kepada nenek itu, “Mengapa Anda jual nasi kotak itu begitu murah?”

Nenek itu berkata, sekarang situasi ekonomi sedang lesu, sangat sulit mencari uang. Banyak anak kecil tidak memiliki uang jajan untuk membeli makanan, ataupun membayar uang sekolah. Sedangkan orang dewasa sangat sulit mendapatkan pekerjaan, walaupun sudah mendapatkan pekerjaan gajinya juga sangat minim.

Oleh karenanya Nenek sangat berharap bisa membuat kelompok pekerja menghabiskan uang yang paling minim, bisa menikmati nasi kotak yang bergizi. Dia juga sangat berharap orang lain bisa meniru tindakannya, agar lebih banyak orang lagi yang bisa memberikan perhatian kepada kaum buruh dan pekerja tingkat menengah bawah.
“Lantas, berapakah modal Nenek untuk membuat satu kotak nasi? Jika uangnya tidak mencukupi siapa yang mendukung Nenek?” tanya teman saya.

Nenek itu berkata, “Sekarang ini harga barang terus naik, modal untuk membuat satu kotak nasi sebesar sepuluh ribu rupiah, berapa uang yang Nenek miliki maka sebanyak itu nasi kotak yang akan Nenek buat. Jika uang hasil penjualan tidak mencukupi, maka dia akan mengambil uang bulanan dari anaknya untuk menutupi kekurangan itu.
Akhirnya teman saya itu bertanya lagi, “Apakah keluarga Nenek mendukung kebaikan ini?”

Nenek itu mengatakan, putranya pernah menasehatinya untuk menikmati hari tua, tanpa perlu bersusah payah setiap hari membuat nasi kotak. Sibuk bekerja dari siang hingga malam. Tetapi putranya melihat nenek melakukan hal ini dengan riang gembira, akhirnya dia mendukung keinginan Nenek.

Nenek itu menambahkan, perbuatan baik bisa dan boleh dilakukan setiap orang. Asalkan semua orang bersedia mengorbankan sedikit rasa kasih, maka masyarakat ini semakin lama makin mempunyai harapan.

Seorang Ibu negara AS pernah mengatakan, “Ada orang yang memberikan waktu, ada orang yang menyumbangkan uang, ada yang menyediakan teknik dan relasi mereka, ada pula yang benar-benar mengorbankan jiwa dan raganya. Dapat dikatakan setiap orang memiliki sesuatu yang bisa didermakan. Jiwa dan kasih kesemuanya ini disulut dan membara dari lubuk hati kebaikan.”

Ketika kita hidup di tengah-tengah masyarakat, mungkin bisa merasakan realitas masyarakat, lingkungan yang dingin tidak ada kepedulian. Juga mungkin sekarang ini kita tidak bisa mengubah apapun, juga tidak bisa menuntut orang lain untuk meniru kita. Tetapi kita bisa mengubah diri kita sendiri.

Jika semua orang bisa berpikir pada sudut kebaikan, bisa lebih dulu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, maka dunia ini akan lebih indah, sumber dari kebaikan ini akan terus mengalir selamanya. (Wen Qi/The Epoch Times)

"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10)