Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Saturday, February 28, 2009

Tembok Yerikho


Suatu hari minggu, seorang pengawas gereja dari pusat datang ke sebuah gereja di suatu daerah...
Ia melihat-lihat perkembangan gereja diantar dengan beberapa orang majelis gereja tersebut.
Pengawas itu kemudian masuk ke ruangan sekolah minggu yang saat itu sedang berlangsung... Oleh guru sekolah Minggu, sang pengawas diberikan kesempatan bicara di depan anak-anak... dan mengajukan beberapa pertanyaan quiz
Pengawas,"Hayo anak-anak, ada yang tau siapa yang merubuhkan Tembok Yeriko?"
Anak2 terlihat tegang dan bingung.... Melihat kondisi ini si pengawas menunjuk satu orang anak.... " Ya coba kamu yang kaos merah"..
Si anak yang ditunjuk segera menjawab dengan panik... "Bukan, pak. Bukan saya...!!"
Si pengawas bingung, trus menunjuk anak lain...: " Coba kamu yang di depan"
Anak yang dimaksud sambil menangis ketakutan berteriak... " Ga tau pak.. Bukan saya.....!!"
Si Pengawas terlihat kesal dengan kondisi ini n bertanya kepada majelis yang mengantarnya.."Gimana ini? Sya harus melaporkan ke pusat kejadian ini..!!!"
Dengan agak panik para majelis itu berkata, "Tenang Pak, sebentar kami rapat dulu dengan Gembala Sidang" Sang Pengawas pun di antar ke ruang tunggu sementara para majelis mengadakan rapat dengan gembala...

Sejam berlalu, Gembala gereja itu pun mendatangi Pengawas yang tampak kesal..
Gembala kemudian berkata," Tenang pak.. saya harap masalah ini jangan dibesar-besarkan...Dan berdasarkan hasil rapat tadi kami bersedia mengganti kerugian dengan membangun Tembok Yeriko yang baru.. sementara pelakunya terus dicari"
Pengawas:"BUSETTTTTT DAHHHH!!!!!!"

Sepakbola di Surga


Seorang pecandu sepakbola bertanya kepada seorang Pendetanya, "Apakah ada sepakbola di Sorga?". "Saya tidak tahu," jawab Pendetanya. "Kalau begitu," kata si pecandu sepakbola ini, "Bapak kan sering berbicara kepada Tuhan, coba tanyakan karena saya ingin tahu." Beberapa hari kemudian mereka bertemu lagi di gereja dan si pecandu sepakbola menanyakan kepada Pendetanya,"Pak Pendeta, bagaimana apakah sudah Bapak tanyakan kepada Tuhan pertanyaan saya." Si Pendeta menjawab, "Oh ya sudah. Ada 2 hal yang Tuhan sampaikan buat Anda.
Pertama, memang ada sepakbola di Sorga. Kedua, Tuhan mengatakan kepada saya, panitia pertandingan liga sepakbola di Sorga telah menyediakan satu tiket buat Anda. Pertandingannya akan dilangsungkan minggu depan."

Pesan Alkitab dalam SPIDERMAN 3


Sony Pictures gak salah milih orang waktu mereka ngasih tugas buat 'menghidupkan' tokoh komik Spider-Man 7 tahun lalu kepada Sam Raimi (47). Setidaknya, Sony dapet 1,6 milyar dollar Amrik hanya dari 2 film Spidey . Dengan bujet 250 juta dolar, Spider-Man 3 jadi film termahal sepanjang masa, tapi gak bisa dipungkiri mereka gak cuman balik modal, tapi jadi tambah tajir. Di tangan Raimi, Spider-Man gak cuman jadi tokoh superhero yang selalu benar dan sukses, tapi karakter Peter Parker banyak dikembangkan sebagai manusia biasa yang gak luput dari dosa, serta cerita yang mengusung tema kristiani!

Dalam wawancaranya dengan Christianity Today, Raimi berbicara tentang tema spiritual Alkitab dari filmnya, terutama bagian yang ketiga yang tayang Mei lalu. Dari semenjak Spider-Man pertama dan kedua, moralitas alkitabiah kental dalam ceritanya. Bahkan Spider-Man 2 (2004) bisa dibilang The Passion of Peter Parker, dimana Peter bergumul tentang apakah ia harus jadi pahlawan atau tidak, dan diakhiri dengan adegan menahan laju kereta api dengan posisi seperti disalib dan luka di telapak tangannya, menyelamatkan ratusan orang dalam kereta, lalu ia 'mati' dan hidup kembali untuk menjadi pahlawan.

Kini, film yang ketiga, menggambarkan apa yang dikatakan Paulus di Roma 7:15 "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.". Makanya taglinenya pun berbunyi "The Battle Within" (perang dengan diri sendiri). Film ini menampilkan cinta, persahabatan, kesombongan, dendam, pengakuan dosa, pengampunan dan penebusan dosa, semua yang diajarkan di Alkitab. "Peter harus menyingkirkan kesombongannya. Dia juga harus menyingkirkan hasratnya untuk membalas dendam. Dia belajar bahwa kita semua manusia berdosa. Dia harus belajar mengampuni" begitu jelas Sam Raimi.

Oke deh, selain pertarungan seru, drama yang mengharukan dan special effex yang keren abis, apa aja yang bisa kita dapet dari Spider-Man 3? Tema besarnya adalah mengalahkan cobaan, "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:21). Dan setidaknya ada 5 hal yang bisa kita pelajari.

1. KITA BUTUH ORANG LAIN
Setelah dalam Spider-Man 2 Peter malah menuai kebencian dari orang-orang gara-gara koran Daily Bugle yang mendiskreditkan dia dan menganggapnya kriminal, kini koran pimpinan Jonah J. Jameson itu mulai 'bersahabat' dengannya. Ia kembali dielu-elukan sebagai pahlawan, semua orang mengidolakan dia. Apalagi ketika Spidey berhasil menyelamatkan Gwen Stacy, putri komisaris polisi New York, ia dapet penghargaan dan publisitas yang bikin dia gede kepala! Kesombongannya bikin ia lupa diri, ia menyakiti hati Mary Jane. Ketika MJ butuh Peter untuk memahami perasaannya yang hancur gara-gara dipecat dari pekerjaan impiannya, Peter malah ngomongin hebatnya Spider-Man. Buntutnya, MJ kecewa, marah, dan hubungan mereka terancam. "Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?" (1 Korintus 4:7).

Mary Jane mengingatkan Peter, "Kita semua butuh pertolongan orang lain suatu saat, Peter. Bahkan Spider-Man sekalipun!". Dan hal itu dibuktikan, di akhir cerita Spidey butuh 'pahlawan' lain untuk menolong MJ dari ancaman Sandman dan Venom.

2. MEMBUKA CELAH BAGI DOSA
"Biasanya aku memakai dosa seperti pakaian, kini ia menempel di kulitku!" Alfred deMusset (1810-1857, seniman Prancis)

Sebuah meteor terdampar di bumi, sejenis alien berbentuk cairan hitam kental mengikuti Peter Parker sampai ke rumah kontrakannya. Alien ini hanya memperhatikan dan memperhatikan, seperti mencari kesempatan dan celah. Dan hari itu tiba, Peter diliputi dendam kesumat di hatinya karena berita pembunuh asli pamannya kabur dari penjara. Dalam suasana hati penuh benci itulah si Alien merasuki pakaian Spidey -nya, dan mengubahnya menjadi hitam. Ketika Peter memakainya, ada perasaan 'enak' yang ia rasakan. Awalnya, baju Spidey yang sudah berubah warna menjadi hitam itu bisa dengan mudah dipakai dan dilepas. Ia menjadi brutal, membunuh, penuh cemburu buta, menyakiti dan penuh kebencian. Ia 'membunuh' Sandman, menyakiti MJ, mengucapkan hal-hal yang gak pantas pada Harry Osborne dan ia mempermalukan Eddie Brock. Semakin lama pakaian hitam itu dipakainya, ia menyatu dengan tubuhnya sehingga sulit dilepaskan! Ia gak lagi bisa mengontrolnya, semua perbuatannya gak bisa ia kendalikan. Padahal Peter udah menyesali segala perbuatan buruknya.

Jaga hati dari hal-hal yang gak berkenan. Jauhi benci. Ampuni orang yang bersalah pada kita. Jangan dendam. Soalnya ketika kita membiarkan hati kita diliputi hal yang negatif, dosa sudah mengintip, mencari kesempatan dan celah, sama kayak si alien yang nyari celah menunggu hati Peter penuh benci untuk kemudian ia kuasai. "Hendaklah kalian waspada dan siap siaga! Sebab Iblis adalah musuhmu. Ia seperti singa berjalan ke sana kemari sambil mengaum mencari mangsanya." (1 Petrus 5:8 BIS)

"Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya. .." (Ayub 20:12-16). Dosa itu rasanya manis, enak dilakukan. Nonton pilem porno? Enak. Mencuri? Enak. Balas dendam? Enak. Mencontek? Enak. Tapi ketika dosa yang enak itu dilakukan dan dilakukan, akan menjadi kebiasaan. Dan ketika jadi kebiasaan, kita akan sulit melepaskannya! Kita menjadi hamba dosa, dosa yang mengatur kita, dosa yang mengontrol kita. Ujung-ujungnya bisa maut! "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa." (Yohanes 8:34). "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." (Roma 6:12).

Phillip Brooks, seorang penulis, berkomentar tentang film ini, "Berperanglah dengan dosamu, dan biarkan peperangan itu membuatmu jadi rendah hati dan penuh simpati ketika kamu harus bertarung dengan dosa-dosa di dunia ini".

3. DENDAM
Peter tergoda untuk membalas dendam, tapi Bibi May menasehatinya dengan bijak, "Saya kira gak ada alasan untuk kita bergembira atas kematian orang lain. Pamanmu gak akan mau kamu hidup dengan dendam dalam hatimu walaupun hanya sedetik. Dendam itu seperti racun. Ia dapat menguasai kita. Dan sebelum kita menyadarinya, ia sudah membuat kita jadi jahat!".

Ketika Peter sadar akan kekhilafannya, ia menyesal dan ingin melepaskan 'pakaian dosanya', tapi ternyata 'pakaian dosa' itu sudah melekat dengan tubuhnya dan gak bisa dilepas. Peter lalu datang pada Tuhan (digambarkan dengan masuk ke sebuah gereja) dan Tuhan menjawabnya dan melepaskannya dari pakaian itu (jawabannya berupa suara lonceng gereja yang membuat pakaiannya terlepas).

Di malam yang sama, Eddy Brock datang kepada Tuhan, tapi dengan membawa hati yang penuh dendam kesumat pada Peter yang telah mempermalukannya dan merebut pacarnya, "Aku orang baik-baik. Aku datang pada-Mu hari ini dengan rendah hati dan malu. Untuk memohon pada-Mu satu hal: aku ingin Kau bunuh Peter Parker!". Dan sekalipun ia ada dalam gereja, dengan hati penuh benci, dosa hinggap kepadanya dan mengubahnya menjadi si iblis Venom. "Saya diberikan kekuatan yang belum pernah saya impikan. Seperti turun untukku dari surga!" ujar Venom, dia tidak menyadari bahwa kekuatan itu berasal dari 'neraka'. Di akhir cerita, Eddy malah memilih untuk gak mau melepaskan pakaiannya, padahal Peter sudah menolongnya melepaskan dirinya dari pakaian alien itu, akibatnya Eddy mati bersama 'pakaian dosa' itu. "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15)

3. KITA PUNYA PILIHAN
Spider-Man 1-3 selalu menekankan tentang pilihan. Peter menemukan bahwa pembunuh asli pamannya ternyata masih berkeliaran, tapi ia bisa memilih untuk membalas dendam atau mengampuni. Eddy Brock dipermalukan oleh Peter Parker yang mengakibatkan ia dipecat dengan gak hormat, belum lagi pacarnya diserobot sama Peter, tapi ia bisa memilih untuk memaafkan atau membalas dendam. Harry Osborne pun demikian, ia memilih untuk dikuasai amarah dan memburu Spidey demi membalas dendam kematian ayahnya. Bernard, pelayannya Harry, bilang gini: "Aku telah menyaksikan bagaimana kegelapan menguasai ayahmu, angkara murka yang harus ia bayar dengan nyawanya". Akankah Harry melihat cahaya dan meninggalkan kegelapan itu? "Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya." (Yohanes 1:5).

4. PENGAMPUNAN ADALAH KEKUATAN SUPER SEBENARNYA
Peter pun harus memilih. Di akhir cerita ia memilih yang benar. Ia memilih untuk mengampuni Flint Marko, sang pembunuh pamannya. ".dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13). Seperti pepatah cina bilang, "Siapa mencari pembalasan dendam, ia harus menggali dua lubang kuburan. Satu untuk musuhnya, satu lagi untuk dirinya sendiri".

Sam Raimi bilang Peter harus merendahkan dirinya, "Peter menganggap dirinya 'tak berdosa' dibanding para penjahat. Makanya kami (Raimi dan tim) ingin membuat Peter mengerti bahwa hidup itu tidak hitam putih, kita semua adalah manusia, dia tidak lebih baik dari orang lain. ...dia harus belajar bahwa diapun gak luput dari dosa, dan sebaliknya, para 'penjahat' itupun punya rasa kemanusiaan. Yang harus kita lakukan adalah untuk tidak membalas dendam, tapi mengampuni".

Nggak ada penjahat dalam Spider-Man 3. Semua karakter di dalamnya hanyalah manusia yang mencari hidup baru, solusi dan pengampunan. Flint Marko (Sandman) terlibat tindak kriminal karena putus asa mencari biaya untuk pengobatan anaknya, Peter bilang padanya: "Saya pikir, sudah cukup hukuman untukmu", ia ingin Flint memulai hidup barunya. Nasehat yang sama ia bilang juga pada Eddie Brock, "Jangan menyerah pada angkara, Eddie. Dia hanya membuatmu jadi penuh kebencian".

"Apa yang kita punya di dunia ini adalah kasih sayang dari sahabat dan keluarga kita, dan kenyataan bahwa mereka layak untuk mendapatkan pengampunan kita" (Peter Parker)

5. NYAWA UNTUK SAHABAT
Dalam film ini, Harry Osborne-lah yang mewakili sosok Kristus khususnya dalam hal pengorbanan. Ketika Harry harus masuk rumah sakit, seorang suster memuji temen-temennya Harry yang baik-baik (Peter dan Mary Jane), dan Harry bilang begini: "Mereka sahabatku, aku rela mati untuk mereka". Pada akhir cerita, Harry mengorbankan dirinya untuk mati terbunuh oleh Venom untuk melindungi Peter Parker.

Sama persis kan kayak yang dikatakan Yesus, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku." (Yohanes 15:13-14a). Dan kita tau semua kalo Yesus membuktikan kasihNya dengan memberikan nyawaNya untuk sahabat-sahabatNya, yakni kita semua, sehingga kita beroleh keselamatan.

Segala sesuatu indah pada waktunya


ini adalah sebuah kisah nyata

Story From: Frank Slasak

Date : 28 january 1986

semua di mulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronout. Aku ingin terbang ke angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat, dan aku bukanlah seorang sarjana. Aku juga bukan seorang pilot. Namun sesuatupun terjadilah...gedung putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challenger. Dan warga itu adalah seorang guru. Guru itu adalah aku. Warga biasa, hanya seorang guru.

Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washinton DC. Setiap hari aku berlari ke kotak pos, hingga suatu saat akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Oh...! doaku terkabul, pikirku...aku lolos pada penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku. Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental.

Begitu test selesai, aku enunggu dan berdoa lagi. Aku tahu semakin dekat pada impianku.Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronout khusus di Kennedy Space Spencer. Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000, dan kini tinggal 100 0rang termasuk diriku. Ada stimulator, uji klautrofobi latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara... dan siapakah yang bisa di antara kami ? Aku berdoa..."Tuhan biarlah aku yang terpilih..." begitulah aku berdoa dan Menunggu.

Tibalah waktu yang menghancurkan itu, karena NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Dan impiankupun hancur seiring dengan itu. Aku marah pada Tuhan, mengapa bukan aku yang terpilih. Rasa percaya dirikupun lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Apa yang kurang Tuhan ? Aku berpaling pada ayahku dan bertanya...mengapa bukan aku ayah ? dan ayahku menjawab "Semua terjadi karena suatu alasan". Oh Ayah... akupun tinggalkan dia di suatu ruangan.

Selasa 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman dan keluargaku untuk menyaksikan peluncuran itu. Aku berkhayal kalau aku yang ada di sana. Aku bersedia melakukan apa saja asal aku yang berada di sana. 73 detik kemudian, saat pesawat itu melewati menara landasan pacu.disaksikan oleh jutaan mata. Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus segala keraguanku, saat pesawat kebanggaanku Challenger meledak, dan semua penumpangnya tewas.

Aku ingat kata-kata ayahku "Semua terjadi karena suatu alasan" Aku tidak terpilih pada peluncuran itu, walaupun aku sangat menginginkan.Sekarang aku tahu, bahwa Tuhan memiliki alasan yang lain untuk kehadiranku di bumi ini. Ia memiliki misi yang lain dalam hidupku. Aku tidak kalah, aku seorang pemenang. Aku menang, karena aku telah kalah.... Aku ... Frank Slasak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku di jawab.

Pengkhotbah 3:11a:Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya...

Tuhan mengabulkan Doa kita dalam tiga cara:

  1. Apabila Tuhan mengatakan Ya... maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.

  2. Apabila Tuhan mengatakan Tidak, maka kita akan mendapatkan yang lebih baik.

  3. Apabila Tuhan mengatakan Tunggu, maka kita akan mendapatkan Terbaik sesuai dengan rencana-Nya

Sebuah Pertobatan


Hawa Ahmed adalah seorang mahasiswa non-Kristen di Afrika Utara. Suatu hari, dia membaca traktat Kristen di asramanya dan dia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Ayahnya adalah seorang Emir (penguasa Muslim). Dapat dipastikan bahwa dia akan kehilangan warisan keluarganya jika dia menyatakan pertobatannya.Dia benar-benar belum siap untuk menghadapi sesuatu yang terjadi berikut ini.Ketika Hawa memberitahu keluarganya bahwa dia telah menjadi Kristen dan meng ganti namanya menjadi Faith, ayahnya benar-benar murka.

Ayah dan kakak-kakaknya yang laki-laki melucuti pakaiannya dan mengikatnya di sebuah kursi yang dipasangi sebatang logam. Mereka bermaksud menghukumnya dengan arus listrik. Faith meminta mereka untuk meletakkan Alkitab di atas pangkuannya. Ayahnya menjawab, "Jika kau ingin mati bersama dengan kepercayaanmu yang salah , jadilah seperti yang kau inginkan." Salah satu kakaknya menambahkan, "Itu akan menunjukkan bahwa kepercayaanmu tidak punya kuasa."

Meskipun dalam keadaan terikat, Faith dapat menyentuh ujung Alkitabnya. Dia merasakan kedamaian meliputi hatinya, seolah-olah ada seseorang yang berdiri di sampingnya. Ketika ayah dan kakaknya memasukkan steker ke dalam soketnya - tidak terjadi apapun - dan tidak ada sesuatupun yang terjadi. Mereka mencoba sampai 4 kali dan mengganti kabelnya, tetapi listrik tetap tidak mengalir juga. Akhirnya, ayah Faith, karena frustasi dan marah, dia memukul, mengusirnya serta berteriak, "Kau bukan anakku lagi." Lalu dia melemparkan anak perempuannya itu ke jalanan tanpa baju melekat di tubuhnya.

Faith berlari menyusuri jalan, merasa terhina dan dipermalukan. Banyak orang memandangnya dan shock melihatnya. Dalam keadaan gemetar karena kedinginan dan sambil berlinang air mata, Faith berlari menuju ke rumah seorang temannya. Temannya mempersilakan Faith masuk, memberinya pakaian dan tempat bernaung. Hari berikutnya, temannya itu bertanya kepada para tetangga tentang apa yang mereka lihat dan pikirkan saat melihat Faith berlarian tanpa busana di jalanan.


"Aku tidak mengerti yang kau tanyakan ?" mereka bertanya. "Gadis itu memakai baju putih yang sangat indah. Bahkan kami bertanya-tanya kepada diri kami sendiri mengapa ada seseorang yang memakai baju putih seindah itu berlarian di sepanjang jalan." Saat ini Faith bekerja sebagai evangelis fulltime di EHC.

(Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-396 )

Sapi dan Babi


Seorang kaya bertanya kepada pastornya, "Pastor, mengapa orang menyebut saya pelit sementara mereka semua tahu bahwa jika saya mati nanti, saya akan mewariskan semua yang saya miliki pada gereja?"

Pastor itu menjawab, "Saya akan menceritakan padamu sebuah perumpamaan tentang seekor sapi dan seekor babi. Babi termasuk binatang yang kurang disukai orang, sedangkan sapi disayangi banyak orang. Hal ini membuat si babi bingung. Ia berkata pada sapi, ‘Orang selalu memuji badanmu yang bagus dan matamu yang bening.' Mereka pikir engkau sangat dermawan sebab tiap hari kau memberi mereka susu dan krim.

Tapi bagaimana dengan aku? Aku telah memberikan semua yang kumiliki pada mereka. Aku telah memberi mereka daging panggang dan ham. Aku telah menyediakan bulu-buluku untuk dibuat sikat, bahkan mereka telah mencincang kakiku. Tapi, mengapa tak seorang pun menyukai aku, mengapa?

"Tahukah kamu apa jawaban si sapi?", tanya pastor itu kepada si kaya. "Sapi itu mengatakan demikian, ‘Barangkali karena saya memberikan apa yang saya miliki, ketika saya masih hidup.'"

Tie a yellow ribbon

Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya.

Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling, drug. Dia menikmati semuanya.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan menghukum dia tiga tahun penjara.

Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia. Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.

Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?

Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan anak-anak seumur hidupku."

Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya? Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."

Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...

Dia tidak melihat sehelai pita kuning...

Tidak ada sehelai pita kuning....

Tidak ada sehelai......

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!

Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika. Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973, langsung menjadi hits pada bulan April 1973.

I'm coming home I've done my time And I have to know what is or isn't mine If you received my letter Telling you I'd soon be free Then you'd know just what to do If you still want me If you still want me Oh tie a yellow ribbon ‘Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me If I don't see a yellow ribbon ‘Round the old oak tree I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon ‘Round the old oak tree Bus driver please look for me ‘Cause I couldn't bare to see what I might see I'm really still in prison And my love she holds the key A simple yellow ribbon's all I need to set me free I wrote and told her please Oh tie a yellow ribbon ‘Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me If I don't see a yellow ribbon ‘Round the old oak tree I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon ‘Round the old oak tree Now the whole damn bus is cheering And I can't believe I see A hundred yellow ribbons ‘Round the old, the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak
tree Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak tree

Friday, February 27, 2009

Pelajaran dari Socrates


Pada jaman dahulu kala, ada seorang anak yang senang sekali belajar. Ia ingin memperoleh hikmat dan kebijaksanaan, lalu ia pergi ke orang yang paling bijaksana di kota itu, Socrates, untuk meminta nasihat. Socrates sudah sangat tua dan memiliki pengetahuan yang sangat luas di samping terkenal karena kebijaksanaannya. Anak itu lalu bertanya kepada Socrates bagaimana ia juga dapat memperoleh kebijaksanaan. Socrates yang terkenal jarang berbicara banyak, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan anak itu dengan kata-kata, tetapi dengan ilustrasi. Ia membawa anak itu ke pantai dan dengan pakaian yang masih lengkap terus berjalan ke arah air sampai pakaiannya menjadi basah. Ia suka melakukan hal-hal yang membangkitkan rasa ingin tahu, terutama ketika ia sedang mencoba untuk membuktikan sesuatu. Anak itu dengan bersemangat mengikuti instruksi Socrates dan ikut berjalan ke arah laut sampai permukaan air mencapai dagu mereka. Tanpa berkata apa-apa, Socrates mengulurkan tangannya ke arah bahu anak itu. Sambil memandang mata anak itu dengan tajam, tiba-tiba Socrates mendorong kepala anak itu ke bawah air dengan sekuat tenaga. Anak itu meronta-ronta dan tepat sesaat sebelum anak itu kehabisan napas, Socrates melepaskan cengkeramannya. Anak itu segera keluar ke permukaan air dan mengambil napas sebanyak-banyaknya sambil terbatuk-batuk karena air laut yang asin, melihat ke sekeliling dengan marah mencari Socrates untuk meminta penjelasan atas perbuatannya. Sedangkan anak itu sedang bingung, Socrates sudah menunggu dengan sabar di pinggir pantai. Ketika anak itu sampai di pinggir pantai, ia langsung berteriak, "Kenapa kamu mencoba membunuh saya?" Socrates dengan tenang menjawab dengan pertanyaan: Anakku, ketika kamu sedang di bawah air dan tidak yakin apakah kamu masih bisa hidup lagi, apa yang kamu inginkan melebihi semua yang ada di dunia ini?" Anak itu merenung sebentar lalu menjawab dengan pelan, "Saya hanya ingin bernapas." Socrates tersenyum dengan lebar sambil menatap anak itu dan berkata, "Ah! Saat kamu menginginkan hikmat dan kebijaksanaan sebegitu besarnya seperti kamu ingin bernapas, itulah saatnya dimana kamu akan segera mendapatkannya!"

Persaudaraan


Roma 12:10

Hendaklah Saudara-saudara saling mengasihi satu sama lain dengan mesra seperti orang-orang yang bersaudara dalam satu keluarga, dan hendaknya kalian saling mendahului memberi hormat.

Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak, telah menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah.

Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata.

Selalu begitu.

Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Maka, demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.

Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, "Tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa, tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku."

Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun sekarung padi dari lumbungnya, dan memasukkan ke lumbung mulik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi

beban adiknya, kelak., selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah. Sampai..., suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke maring-masing lumbung saudaranya.

Di saat itulah mereka sadar, dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta, yang justru menjadi perekat cinta, bukan perusak.

Demikianlah jika bersaudara.

Jagung yang baik


Seorang wartawan mewawancari seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan.

"Tak tahukah anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.

Monday, February 23, 2009

Emas 24 karat


Alkisah seorang raja yg kaya raya & sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas & kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas & kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yg baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas & kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas & mana yg kuningan, lalu mana yg emasnya 24 karat & mana yg emasnya hanya 1 karat.

Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH & MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yg mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yg mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja & merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH & MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit. Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yg diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UTK MEMILIH, SETENGAH HARI UTK MERENUNGKAN & SETENGAH HARI LAGI UTK MEMUTUSKAN.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tsb. Karena tidak jarang terjadi perebutan emas yg sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kpd salah seorang rakyatnya, "Apa yg kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?" Jawab orang itu: "Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu." Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?" Jawab orang itu lagi: Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yg ada ditanganku begitu waktuku habis." Lalu prajurit itu berkeliling & ia menjumpai seorang yg tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yg kau cari di sini.Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku. "

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu, "Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?' Mendengar perkataan prajurit itu,orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi,"Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?" Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku? " Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan,saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yg emas & mana yg kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu." "Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu." Tanya prajurit itu lagi.

"Tuan, emas & kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yg tahu mana yg emas & mana yg kuningan, mana yg 1 karat & mana yg 24 karat. Tetapi satu hal yg saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yg lebih penting." Jawabnya lugu. Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?" "Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan." Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yg sudah saya ambil." "Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain & menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi. "Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja & merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yg murni."

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar & berdiri ditempat yg tinggi sambil berkata,"Wahai rakyatku yg kukasihi. Semua emas yg kau genggam itu adalah hadiah yg telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja." Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yg dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yg kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yg datang kepadaku untuk menanyakannya. " Demikianlah raja yg baik hati & bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

(Dikutip dari: "When We Have to Choice" / Kumpulan Sharing & Cerpen)

Beruang dan Ikan


beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya..hup .. ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap pada sang beruang.

"Wahai beruang, tolong lepaskan aku."

"Mengapa ?" tanya beruang.

"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.

"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.

"Begini saja,tolong kembalikan aku ke sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu." kata ikan.

"Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang.

"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan !" jawab beruang sambil tersenyum mantap.

"Ops !" teriak sang ikan.

Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap: "Ohhhh... andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dulu". Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita.

Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan.

Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali. Dan dalam kondisi terburuk pun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita.

Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi kesempatan yang besar.

Kelinci dan Kura Kura


Disuatu masa disuatu dimensi,kura-kura berdebat dengan kelinci mengenai siapa yang lebih cepat. Akhirnya mereka memutuskan untuk adu lari dan sepakat jalurnya.

Kelinci melesat ninggalin kura-kura. Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci mutusin untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi, "Ah, gue istirahat dulu, ntar klo si kura-kura dah deket baru gue lari lagi.". Kelinci duduk di bawah pohon (ga di atas pohon karena kelinci ga bisa manjat) dan akhirnya tertidur pules. Kura-kura akhirnya melalui kelinci yang sedang tertidur dan memenangkan adu lari. Akhirnya kelinci pun terbangun dan menyadari dirinya telah kalah.

Moral : alon-alon asal kelakon yg akan berjaya

Karena malu dan kecewa yang mendalam, kelinci melakukan Antisipasi Kegagalan (Root Cause Analysis).Ia yakin bahwa kekalahannya hanya karena ia terlalu percaya diri, ceroboh dan lalai. "Klo kemaren gue ga macem2x, ga mungkin gue kalah" pikir kelinci. Ditantangnya lah si kura-kura, "Hei kura-kura, sini loe. Gue ga trima loe menang kemaren, ayo kita lomba lagi, sekali ini pasti gue yang menang". Si kura-kura nyante aja ngejawab, "haykamuukk, siapa takut?" Akhirnya dimulai lomba, dan dari awal lomba kelinci melesat meninggalkan kura-kura dan terus berlari hingga ke garis finish.beneran juga, kelinci yang menang.

Moral : Yang cepet dan konsisten selalu mengalahkan yg alon-alon asal kelakon

Kura-kura panas, dan setelah dipikir-pikir baru nyadar klo dia ga bakalan bisa ngalahin kelinci dengan kondisi seperti itu. Ditantangnyalah kelinci adu lari ke suatu tempat. "Hei kelinci, ayo kita lomba lagi. Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Brani ga loe?" Ditantang seperti itu, kelinci langsung mau aja karna dah yakin dia yang bakalan menang, wong kemaren aja dia bisa menang. Lomba dimulai dan dengen kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura. "Yang penting gue jangan setop-setop, pasti gue menang." pikir kelinci. Ndilalah, ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai. "Duh, gimana nih gue nyebrangin ni sungai? Gue ga bisa brenang lagi" termenung si kelinci mencari jalan menyebrangi sungai. Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura dateng dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan pelan menuju garis finish. Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura.

Moral : ketahui kamu punya kemampuan dan ubah keadaan sesuai kemampuan yang kamu punya

Melihat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan bilang,"dah, jangan sedih,besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng." Esoknya, lomba dimulai lagi, tapi sekarang kelinci nggendong kura-kura sampe tepi sungai. Kemudian gantian kura-kura menggendong kelinci menyebrangi sungai dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura

sampe garis finish. Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish.

Moral : pinter dan berkemampuan tapi ga bisa kerjasama bakalan percuma karena dengan kerjasama maka kekurangan akan dipenuhi oleh yg lainnya

Hikmah :

1. yang cepet dan konsisten selalu mengalahkan yg alon-alon asal kelakon

2. kerjalah sesuai kemapuanmu

3. kumpulkan sumber daya dan kerja sebagai tim selalu mengalahkan kelebihan pribadi

4. jangan menyerah bila gagal

5. berlombalah dengan situasi, jangan dengan saingan

Sunday, February 22, 2009

US $ 86.400


Seandainya Anda mendapatkan uang tiap hari sebesar US $ 86.400 yg harus dihabiskan tiap hari dgn tanpa sisa satu cent pun juga, karena sisa uang yg tak terpakai akan di hapus sehingga tidak bisa ditabung ataupun dibawa ke hari esok. Pasti Anda akan manfaatkan uang itu sebaik mungkin. Kalau tidak bisa kita pakai sendiri semuanya, pasti kita akan berikan untuk amal ataupun orang yg membutuhkannya.

Wah ini sih hanya khayalannya mang Ucup aja, mana mungkin sih ada orang yg mau memberikan uang sebanyak itu untuk di hambur2kan tiap hari!

ADA! Tetapi bukan dalam bentuk US $
melainkan dlm bentuk waktu - TIME.
Tiap hari kita mendapatkan 86.400 detik yg bisa kita gunakan dan manfaatkan, waktu yg tidak di manfaatkan akan hilang sia2 begitu saja karena tidak akan ada yg bisa dibawa ataupun ditabung untuk hari esok. Disamping itu Anda pun tidak akan bisa mendapatkan lebih daripada waktu yg telah dijatahkan untuk Anda per hari.

Waktu tiap hari berjalan terus, tidak ada kekuasaan di dunia ini yg akan bisa menyetop jalannya waktu ataupun memutar balikannya. Waktu yg diberikan harus digunakan untuk hidup hari ini dan saat ini juga, tidak untuk hari esok, maka dari itu gunakanlah waktu ini sebaik mungkin entah untuk memelihara kesehatan, mendapatkan kebahagiaan ataupun sukses di dlm kehidupan Anda. Berikanlah makna di dlm kehidupan Anda bukan hanya untuk diri Anda sendiri saja melainkan juga untuk membahagiakan sesama manusia di dlm lingkungan kehidupan Anda.
Berikanlah waktu Anda dgn digabung oleh rasa kasih!

Untuk mengetahui nilainya waktu SATU TAHUN
Tanyakanlah kepada mahasiswa yg tidak lulus ujian.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU BULAN
Tanyakanlah kepada Ibu yg melahirkan bayi secara premature.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU MINGGU
tanyalah kepada redaksi dan editor dari majalah minggguan.
Untuk mengetahui nilainya waktu SATU JAM
tanyakanlah kepada seorang kekasih yg sedang menunggu kedatangan pacarnya.
Untuk mengetahui nilai waktu SATU MENIT
tanyakanlah kepada orang yg keterlambatan naik kereta api.
Untuk mengetahui nilai waktu SATU DETIK
tanyakanlah kepada seorang yg barusan saja mengalami musibah karena kelalaian dlm sedetik saja.

Yesterday is history, tommorow is mistery,
today is a gift! That’s why it’s
called the present! ( present = hadiah )

Maka dari itu janganlah buang waktu yg Anda miliki,
janganlah sia2akan waktu yg sedemikian berharganya. Bagikanlah
sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang kawan/sobat. Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali seperti juga satu lingkaran walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya.

4 macam skenario untuk anda


Skenario 1

Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.

Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2

Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata,
“Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.”
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap
ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
“Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata,
“Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.

Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
“Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat
mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ”
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.

Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

Moral of the story

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan
ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita
turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun
dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah
itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling
baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,
bukan?
Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara
empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita
menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita
tersebut selama itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling
besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,
tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan
banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap
skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum
sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat
itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang
mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari
kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama
kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone
kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang
yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada
kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai
handphone yang kita miliki.

Kesimpulan
Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,
kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman
kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah
hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat
bersyukur?

Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu
masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah
lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.

Tukang cukur dan TUhan


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,

“Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.

“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.

“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.

” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.

“Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !

Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.

Saturday, February 21, 2009

Anjing Pintar


Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datang ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi.

Maka, ia menghampiri anjing itu & melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya," tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan.
Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya & berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tsb berjalan menyusuri jalan & sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat & menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu dgn sabar dgn kantung plastik dimulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tsb kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat " papan informasi jam perjalanan ".

Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat " papan informasi jam perjalanan " dan kemudian duduk disalah satu bangku yg disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya & melihat nomor bus & kemudian kembali ke tempat duduknya.


Bus lain datang. Sekali lg bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing menghampiri & melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tsb adalah bus yg benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu & naik ke bus tsb.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun & bergerak ke depan bus, ia berdiri dgn 2 kakinya & menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya.

Anjing tsb berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging. Si anjing berhenti pd suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil & meletakkan kantung plastik pd salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari & membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur & kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tsb. Tdk ada jawaban dr dlm rumah, jd si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil & berjalan sepanjang batas kebun tsb. Ia menghampiri jendela & membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik & menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu & mulai menyiksa anjing tsb, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tsb," Apa yg kau lakukan ..??!! Anjing ini adalah anjing yg jenius. Ia dapat masuk televisi untuk kejeniusannya. " Pria itu menjawab," Kau katakan anjing ini pintar ...??? Dlm minggu ini sdh dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!!!"

Refleksi :
Cerita ini sering terjadi dlm kehidupan kita. Banyak orang yg tdk pernah puas dgn apa yg telah mereka dpt. Seringkali kita tdk menghargai bawahan kita yg telah bekerja dgn setia selama bertahun2. Seringkali kita juga tdk menghargai atasan kita yg dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita selalu menonjolkan kesalahan & kelemahan tanpa melihat kelebihan & jasa orang lain.

Benih tanaman


Ada seorang kaisar di Cina. Ia sudah tua dan merasa sudah waktunya untuk memilih seorang pengganti. Namun ia tidak langung memilih dari anak-anaknya atau pembantunya tetapi menempuh cara yang beda.

Ia memanggil semua orang muda di negeri itu. Ia berkata, Sudah saatnya saya turun tahta dan memilih kaisar baru. Saya memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian.

Kaisar itu melanjutkan, Saya akan memberikan pada kalian masing-masing suatu benih tanaman. Ini suatu benih yang khusus. Pulanglah dan tanamlah benih itu dan peliharalah. Kembalilah setahun lagi dan tunjukkan hasil pekerjaan kalian. Dari tanaman yang kamu bawa saya akan memilih kaisar berikutnya.

Ada seseorang bernama Ling yang juga ada di situ. Seperti lainnya ia membawa pulang sebuah benih. Ia pulang ke rumah dan menceritakan semuanya kepada ibunya. Ibunya membantunya menyiapkan suatu pot tanaman dan tanah yang subur, dan Ling pun menanam benihnya dan menyiraminya setiap hari. Setiap hari Ling memeriksa apakah benihnya telah tumbuh.

Setelah tiga minggu, anak-anak muda di situ mulai membicarakan tanamannya yang sudah mulai tumbuh. Namun benih Ling tak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Tetap tak ada hasil apa-apa.

Setahun akhirnya berlalu dan anak-anak muda itu kembali berkumpul di istana kaisar. Mereka membawa tanaman mereka yang telah tumbuh dengan bunga yang indah-indah. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan orang-orang menertawakannya.

Kaisar pun masuk dan memeriksa tanaman-tanaman itu. Ling bersembunyi di belakang. Kaisar berkata, Sungguh tanaman yang indah. Hari ini saya akan memilih salah seorang di antara kalian sebagai kaisar!

Tiba-tiba kaisar melihat Ling yang sedang bersembunyi di belakang dengan potnya yang kosong. Kaisar memanggilnya untuk maju ke depan. Ling sangat ketakutan. Kaisar telah tahu saya gagal! Mungkin ia akan menghukum saya! pikirnya.

Ketika Ling sudah di depan, kaisar bertanya siapa namanya. Nama saya Ling, jawabnya. Anak-anak muda lainnya tertawa dan mengolok-oloknya. Kaisar berseru agar mereka tenang lalu ia mengumumkan Anda telah memiliki kaisar baru, namanya Ling!

Ling tak mempercayainya. Ling tak berhasil menumbuhkan benihnya, bagaimana ia terpilih menjadi kaisar baru?

Kemudian kaisar berkata, Setahun yang lalu, saya telah memberi pada kalian, masing-masing sebuah benih. Saya perintahkan pada kalian untuk menanam benih itu dan memeliharanya. Tetapi yang kuberikan pada kalian adalah benih yang telah dididihkan dan tidak mungkin tumbuh. Anda semua, kecuali Ling, membawa tanaman yang telah berbunga. Ketika kalian melihat benih kalian tidak tumbuh, kalian telah menggantinya dengan benih lain. Ling satu-satunya yang dengan berani dan jujur membawa pot dengan benih yang saya berikan. Maka ia pantas menjadi kaisar baru!

From "In The Garden With Jesus"
by: Tiziana Ruff

Jigsaw Puzzle


Seorang ayah yang sedang membaca sebuah majalah merasa terganggu oleh tingkah anak perempuannya yang masih kecil, Susie. Akhirnya ia merobek sebuah halaman yang ada gambar peta dunia. Ia merobek-robeknya menjadi potongan-potongan kecil dan memberikannya pada Susie sambil berkata, Pergilah ke kamar sebelah dan susunlah gambar ini.

Setelah beberapa menit Susie kembali dan menunjukkan peta dunia yang telah ia susun dengan benar. Ayahnya heran dan bertanya bagaimana Susie dapat secepat itu melakukannya. Susie menjawab,Oh, di balik gambar peta itu ada gambar Yesus. Bila saya menempatkan Yesus di tempat yang benar maka dunia pun akan berada di tempat yang benar juga

Thursday, February 19, 2009

Pencuri impian


Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding dengan rekan-2nya, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menja di penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepukan kepadanya.
Suatu hari, dikotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat,dan dari tangan dinginnya telah banyak dilahirkan penari-penari kelas dunia. Gadis muda ini ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Si gadis muda berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari.

Si gadis muda bertanya "Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari ? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya".

"Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit",jawab sang pakar.

Belum lagi 10 menit berlalu, sang pakar berdiri dari kursinya, lalu berlalu meninggalkan si gadis muda begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Betapa hancur si gadis muda melihat sikap sang pakar.Si gadis langsung berlari keluar. Pulang kerumah, dia langsung menangis tersedu-sedu. Dia menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini dia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar. Kemudian dia ambil sepatu tarinya, dan dia lemparkan ke dalam gudang. Sejak saat itu, dia bersumpah tidak pernah akan menari lagi.

Puluhan tahun berlalu. Sang gadis muda kini telah menjadi ibu dengan tiga orang anak. Suaminya telah meninggal. Dan untuk menghidupi keluarganya, dia bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko di sudut jalan. Suatu hari, ada sebuah pagelaran tari yang diadakan di kota itu. Nampak sang pakar berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar nampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih. Si ibu muda dengan tiga anaknya juga datang ke pagelaran tari tersebut. Seusai acara, ibu ini membawa ketiga anaknya ke belakang panggung, mencari sang pakar, dan memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar. Sang pakar masih mengenali ibu muda ini, dan kemudian mereka bercerita secara akrab.

Si ibu bertanya, "Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun?"

"Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seindah yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-2 berhenti dari dunia tari", jawab sang pakar.

Si ibu muda sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. "Ini tidak adil", seru si ibu muda. "Sikap anda telah mencuri semua
impian saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya, dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadipenari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko!"

Si pakar menjawab lagi dengan tenang "Tidak .... Tidak, saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Anda tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikan anggur itu enak. Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton anda 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya juga sangat lelah setelah pertunjukkan. Maka sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa anda mestinya fokus pada impian anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya. Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, waktu itu kamu sedang bertumbuh. Pujian itu seperti pedang bermata dua. ada kalanya memotivasimu, bisa pula melemahkanmu. Dan faktanya saya melihat bahwa sebagian besar pujian yang diberikan pada saat seseorang sedang bertumbuh, hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya berhenti. saya justru lebih suka mengacuhkanmu, agar hal itu bisa melecutmu bertumbuh lebih cepat lagi. Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan saya sendiri. Tidak pantas anda meminta pujian dari orang lain".

"Anda lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya anda pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin hari ini anda sudah menjadi penari kelas dunia.

MUNGKIN ANDA SAKIT HATI PADA WAKTU ITU, TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA BERLATIH KEMBALI. TAPI SAKIT HATI KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK AKAN PERNAH BISA HILANG SELAMA- LAMANYA ...".

Segala yang berputar akan selalu berputar


Bryan hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiacnya di depan mobil Mecedes wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya.

Walaupun dengan wajah tersenyum wanita itu tetap merasa khawatir, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya. Apakah lelaki itu bermaksud menyakitinya?

Lelaki tersebut penampilanya tidak terlalu baik, ia kelihatan begitu memprihatinkan. Wanita itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin, sepertinya lelaki tersebut tahu apa yang ia pikirkan.

Lelaki itu berkata " saya kemari untuk membantu Anda Bu, kenapa Anda tidak menunggu didalam mobil bukankah di sana lebih hangat? Oh ya nama saya Bryan." Bryan masuk kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak. Akhirnya ia selesai, tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah.

Wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, ia berkata bahwa ia dari St Louis dan kebetulan lewat jalan ini. Dia merasa tidak cukup kalau hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.

Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yang ia minta tidak menjadi masalah, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Bryan hanya tersenyum.

Bryan tidak mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan suatu hari nanti TUHAN pasti akan membalas amal perbuatannya.

Ia berkata kepada wanita itu, bila ia benar-benar ingin membalas jasanya, maka apabila suatu saat nanti apabila ia melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut "...dan ingatlah pada saya". Bryan menunggu sampai wanita itu menstater mobilnya dan menghilang dari pandangan.

Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Wanita itu memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan. Setelah wanita itu selesai makan dan, sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita itu pergi keluar secara diam-diam.

Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung kemana wanita itu pergi, lalu ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1000. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu: "Kamu tidak berhutang apapun pada saya karena seseorang telah menolong saya, oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan: "Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang".

Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berfikir mengenai uang dan apa yang di tulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya?

Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini, lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelahnya dan memberikan ciuman yang lembut sambil berbisik :"Semuanya akan baik-baik saja, Saya mencintaimu, Bryan"

"Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar, therefore, don't ever to stop to do good things in your life.."

Napoleon melintasi St,Bernard


"Apakah mungkin untuk melewati jalan ini?" tanya Napoleon kepada para insinyur yang dikirim untuk menyelediki terusan St. Bernard yang menakutkan itu.

"Barangkali, bukannya tidak mungkin," jawab mereka dalam nada ragu-ragu.

"Tempuh saja!" jawab Napoleon tanpa menghiraukan kesukaran-kesukaran yang hampir tak teratasi. Inggris dan Austria menertawakan keputusan Napoleon untuk menggerakkan tentara melintasi pegunungan Alpen. Tak pernah ada orang yang bisa, apalagi dengan membawa 60.000 tentara, dilengkapi dengan meriam- meriam besar, berpeti-peti peluru, dan barang dalam jumlah besar.

Akan tetapi ketika tindakan yang 'mustahil' itu selesai, orang-orang sekonyong- konyong tahu bahwa hal itu memang bisa dilakukan dari dulu. Yang diperlukan hanyalah keberanian dan tekad seperti Napoleon. Dia tidak pernah gentar menghadapi segala rintangan itu. Dan ia mengambil kesempatan itu.