Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Tuesday, May 31, 2011

Penari Tari Kipas


Seorang gadis kecil dan cantik yang berumur belasan tahun menari dengan lincah dan riang gembira diatas panggung. Dengan menggunakan pakaian dari negeri Cina, gadis kecil ini melakoni tarian yang berjudul ”Tari Kipas”. Senyuman indah yang tidak pernah lepas dari bibirnya menambah kecantikan dan kepolosan gadis kecil ini dan membuat tarian semakin indah dan sempurna. Gadis kecil ini sungguh cantik, baik parasnya maupun hatinya.


Banyak orang merasa tersentuh, terharu dan sekaligus terhibur dengan gaya si gadis kecil menari, bahkan tidak sedikit orang meneteskan air mata saat melihat bagaimana si gadis kecil dengan riang menari di atas panggung. Kenapa banyak orang meneteskan air mata?....


Gadis kecil ini bukanlah seperti kebanyakan gadis kecil lainnya, si gadis kecil melakukan tarian kipas dengan segala keterbatasan yang ada pada dirinya.... si gadis kecil nan cantik ini cacat : bisu, tuli dan penglihatannya kurang jelas. Saat menari di atas panggung si gadis kecil selalu dibimbing/ diberi aba-aba oleh gurunya yang berada di bawah panggung dengan menggunakan cahaya/ sinar, sehingga berdasarkan aba-aba inilah si gadis kecil bisa menari dengan lincah dan menguasai panggung.


Usai pertunjukan, tepuk tangan riuh dan pujian dari yang menyaksikan pertunjukan sungguh luar biasa, tapi.... si gadis kecil tidak bisa mendengarnya.... seperti tidak terjadi apa-apa si gadis kecil turun dari panggung, namun dari wajahnya tersirat rasa senang dan bahagia ..... si gadis kecil telah dan mampu memberikan sesuatu yang berarti dan menghibur bagi siapapun yang menyaksikan tari kipas yang dibawakannya.


Bila kita renungkan, untuk menguasai tari kipas ini si gadis kecil membutuhkan waktu antara 6 bulan s.d 1 tahun, bukan waktu yang singkat... namun ketekunan dan keuletannya dalam mempelajari tari kipas dengan segala keterbatasan yang ada pada dirinya dan senyuman indah yang tidak pernah lepas dari bibirnya, adalah suatu hal yang luar biasa dan perlu dikagumi, sehingga mungkin kita akan bertanya terhadap diri sendiri ”akankah kita yang memiliki tubuh/ jasmani lebih sempurna dari si gadis kecil bisa memberikan arti dan selalu menebarkan senyum bagi semua orang yang membutuhkan penghiburan?”.


Si gadis kecil telah mengajari banyak hal yang positif mengenai hidup ini, antara lain :

  • Menerima apa adanya tubuh jasmani ini, baik keterbatasan maupun keunggulannya.
  • Keterbatasan (cacat) tubuh bukanlah halangan untuk terus dan tetap berkarya bagi diri sendiri, orang lain terutama bagi kemuliaan Tuhan.
  • Mengutamakan penilaian dari Tuhan dari pada penilaian manusia.
  • Selalu berusaha memberi penghiburan bagi yang membutuhkan.
  • Tidak ada usaha yang sia-sia bila dilakukan dengan konsisten dan pantang menyerah.
  • Tidak mengharapkan sesuatu, namun selalu memberi sesuatu yang berarti bagi sesama.
  • dll

Hidup ini sungguh indah, bila kita mau dan mampu menerima segala kekurangan atau kelebihan kita, dengan cara memberi apa yang menjadi kelebihan kita dan menerima untuk mengisi kekurangan kita, sehingga kita bisa saling berbagi berkat dan kasih dengan sesama.


Mati Dengan Penuh Ucapan Syukur


Kedua gadis Kristen itu menunggu di halaman penjara Tiongkok untuk eksekusi yang telah diumumkan. Seorang sesama tahanan yang melihat adegan itu dari sel penjaranya, menggambarkan wajah mereka terlihat pucat tetapi cantik di luar batas akal -- amat sedih tetapi manis. Berbicara secara manusiawi, mereka penuh rasa takut. Tetapi Qiu Qinxiu dan Hou Xiuzu telah memutuskan untuk menyerahkan diri kepada kematian tanpa mengingkari iman mereka.

Diapit oleh penjaga-penjaga pembelot, sang eksekutor datang dengan sebuah pistol revolver di tangannya. Dia itu adalah pendeta mereka sendiri! Ia telah dijatuhi hukuman mati bersama kedua gadis itu. Tetapi, seperti banyak kejadian lain di sepanjang sejarah gereja, sang eksekutor memberikan "janji" akan membebaskannya jika ia mau menembak gadis-gadis itu. Ia menerima.

Kedua gadis itu saling berbisik, kemudian membungkuk dengan hormat di hadapan pendeta mereka. Salah seorang dari mereka berkata, "Sebelum Anda menembak kami, kami berkeinginan untuk berterima kasih dengan sepenuh hati atas arti diri Anda bagi kami. Anda telah membaptis kami, Anda mengajarkan kepada kami jalan-jalan kehidupan kekal, Anda memberikan kepada kami perjamuan kudus dengan tangan yang sama yang kini Anda pergunakan untuk memegang pistol."

"Anda juga mengajarkan kepada kami bahwa orang Kristen terkadang lemah dan melakukan dosa-dosa yang mengerikan, tetapi mereka dapat diampuni kembali. Saat Anda menyesali apa yang hendak Anda perbuat pada kami, janganlah putus asa seperti Yudas, tetapi menyesallah seperti Petrus. Allah memberkati Anda, dan ingatlah bahwa pikiran terakhir kami bukanlah kemarahan atas kegagalan Anda. Semua orang pernah melewati jam-jam kegelapan."

"Semoga Allah memberi upah untuk semua hal-hal baik yang telah Anda lakukan kepada kami. Kami mati dengan penuh ucapan syukur."

Mereka membungkuk kembali.

Hati si pendeta telah dikeraskan. Ia menembak kedua gadis itu.

Setelah itu ia ditembak oleh para Komunis.

Apa yang dilakukan oleh seorang "Jesus Freak" ketika dikhianati oleh seseorang yang dekat dengannya? Mereka menunjukkan kepada pengkhianat-pengkhianat mereka kasih Allah.

Kasih [kasih Allah di dalam kita] tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain ... Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. -- Rasul Paulus. Mati martir di Roma, 65 Masehi

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Jesus Freaks
Penulis : Toby McKeehan dan Mark Heimermann
Penerbit : Cipta Olah Pustaka
Halaman : 115 -- 116

Saturday, May 28, 2011

Kado Kotak Kosong


Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado.
Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.
"Untuk apa?" tanya sang ayah.
"Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil.
"Jangan dibuang-buang ya." pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil.

Persis pada hari raya, pagi-pagi si kecil sudah bangun dan membangunkan
ayahnya, "Pa, Pa ada hadiah untuk Papa."

Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab,
"Sudahlah nanti saja."

Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa, sudah siang."

"Ah, kamu gimana sih, pagi-pagi sudah bangunin Papa."

Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.

"Hadiah apa nih?"

"Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang."

Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu.
Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong.

Tidak berisi apa pun juga. "Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong.Buang-
buang kertas kado Papa. Kan mahal?"

Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak
ciuman untuk Papa."

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya.
Dipeluknya, diciumnya.

"Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu
menyimpan boks ini.

Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri,
Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong diisi lagi ya !"


Moral cerita ,
Kotak kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai
apa pun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Apa yang
terjadi ?

Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah,
di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apa pun. Orang lain akan
tetap menganggapnya kotak kosong.

Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain.

Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.

Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" kita sendiri.

Sebagaimana kita memandangi hidup demikianlah kehidupan kita.

Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya,memberika
n makna kepadanya.

Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, hidup ini ibarat
lembaran kertas yang kosong...... .....

Monday, May 23, 2011

Filosofi Charles Schulz


Anda tidak perlu menjawab semua pertanyaan, bacalah dan dapatkan pesan berharga.
1. Nama 5 org terkaya didunia
2. Nama 5 pemenang tropy
3. Nama 5 miss america terakhir
4. Nama 5 org pemenang nobel
5. Name 5 org pemenang Academy Award
Intinya adalah, tidak ada seorangpun dari kita yg masih mengingatnya. Tepuk tangan telah sirna, penghargaan beralih.
Pencapaian telah dilupakan.
Ada kuis lain, lihatlah bagaimana anda mengerjakan yg ini :
1. Nama 5 guru yg telah membantu anda dlm perjalanan sukses anda disekolah
2. Nama 5 teman yg membantu anda dlm waktu sulit
3. Nama 5 org yg mengajarkan anda sesuatu yg berharga
4. Nama 5 org yg membuatmu merasa dihargai dan spesial.
5. Nama 5 org yg anda sangat menikmati waktu bersamanya.
Lebih mudah?
Pelajarannya : orang2 yg membuat perbedaan didalam hidupmu bukanlah orang2 yg memenangkan penghargaan, tapi mereka adalah orang2 yg peduli dan mengasihi anda dgn tulus.
Jadi, hargailah setiap saat yg anda miliki bersama orang2 tersebut.
Karna waktu selalu berjalan dan kita tidak pernah tau apa yg akan terjadi ketika orang2 tersebut dipindahkan Tuhan dari sisi kita.

Dari milis AirPutih

Mabuk


Suatu ketika, ada seorang businessman yang menghadiri pesta sampai mabuk. Businessman kita ini tahu bahwa di Aussie, ada hukuman berat bagi orang-orang yang melakukan drink-driving (nyetir mobil dalam keadaan mabuk). Tapi malam itu, si businessman mencoba peruntungannya, siapa tahu ia tidak dicegat polisi di jalan.

Namun sialnya, ternyata malam itu semua kendaraan di jalanan yang dilalui oleh si businessman diperiksa polisi. Tidak mungkin baginya untuk kabur karena kendaraan lain sudah mengantre di belakang kendaraannya. Dengan was-was, ia menunggu gilirannya.

Tatkala gilirannya tiba, oleh polisi ia dipersilahkan untuk keluar dari mobilnya. Lalu, ia diberikan sebuah alat tes kadar alkohol serupa alat tiup untuk menguji kadar alkohol dalam napasnya. Tepat ketika ia baru hendak menghembuskan napasnya ke dalam alat itu, tiba-tiba terdengar suara berdentum di belakang. Teryata ada mobil yang menabrak mobil lainnya. Segera polisi mengambil kembali alat tes itu seraya berkata, "Lebih baik kami mengurusi tabrakan itu daripada mengurusi kamu. Sekarang, kamu pulang saja!". Dengan perasaanplong, ia segera masuk ke mobil, lalu tancap gas untuk pulang.

Keesokan paginya, ketika masih enak-enaknya tidur di kasur nan empuk, ia mendengar bel pintu rumahnya didering berkali-kali tanpa putus. Dengan perasaan jengkel, ia bergegas turun ke lantai bawah, lalu membuka pintu depan. Alangkah kagetnya businessman kita ini tatkala melihat dua orang polisi berbadan besar berdiri di depan pintu rumahnya itu. Tapi sibusinessman berpikiran, "Kan aku tidak berbuat kesalahan apapun. Jadi,ngapain aku takut?"

Disapanya kedua polisi itu, "Yes, can I help you, Sir?" ("Ya, ada yang bisa saya bantu, Pak?"). Salah satu polisi itu menjawab, "Apa kami bisa melihat garasi mobil Anda?"
"Tentu saja!" jawab si businessman.
Tatkala businessman ini membukakan pintu garasi mobilnya, hampir saja jantungnya copot.Di dalam garasinya itu, ternyata yang didapatinya bukan mobil miliknya, namun mobil polisi. Rupa-rupanya, malam sebelumnya, ketika diminta polisi untuk pulang, karena mabuk, bukannya ia masuk ke dalam mobilnya sendiri, tapi malahan ia salah masuk ke dalam mobil polisi.

sumber: Hore! Guru si Cacing Datang

Siomay Mr.Pinky


Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya.

Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya.

Minggu lalu (16/1) INDOPOS menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tapi, ketika disebut nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui mengenali. Mulai sopir bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak.

Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink.

Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri.

’’Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen-momen ini,’’ ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear pink terduduk di dalamnya.

Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan anting pink Namun, di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang cukup berliku.

Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka.

Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman.

Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil. Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan.

Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun. Dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di surga.

Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang. Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain. April 1999, Sriyono memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi.
Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang.

Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay.

Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar. Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang istri menggugat cerai Sriyono. ’’Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang saya miliki,’’ kenangnya sambil menerawang.

Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya.

Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, pada 2008, usaha itu lagi-lagi bangkrut. ’’Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya sulit berkonsentrasi,’’ katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan.
Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kotakota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjidmasjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.
Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. ’’Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi,’’ katanya.
Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat ini, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta.

Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni, kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik.

Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling.

Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya.
Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam.

Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink.

Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di salah satu situs Terbesar Indonesia.

Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak.

’’Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,’’ ujarnya, kali ini sambil terisak.

Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta.

Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink itu.
’’Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum. (sumber:indopos.co.id).

Pesan Moral yg disampaikan dari Kisah ini adalah Jangan Pantang Menyerah terhadap kondisi Maju terus walau kesulitan mendera. Tuhan pasti akan membantu umatnya yang mau berusaha dan tentu berdoa.

Kebahagiaan Yang Menular


Seorang pemuda berangkat kerja dipagi hari... Memanggil taksi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taksi terlebih dulu...
'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil...
Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taksinya...
Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan, utk argo yang hampir 15 ribu...

'Kembaliannya buat bpk saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum...
'Terima kasih...' jawab Pak sopir taksi dgn penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taksi itu...
Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.
'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dgn senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yg tidak punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut.. Bergulir... .seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mrk...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar kita...

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...
Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini??

Bisa menerima itu adalah berkah...
Tapi bisa memberi adalah anugerah....

Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat org lain bahagia dengan keberadaan kita,

Mari selalu berbagi, semoga ada arus membahagiakan yg terus berputar, dan jangan pernah dengki dengan kebahagiaan yang dimiliki org lain, apalagi berusaha menghilangkannya.

Sumber : Milis Indonesian Business Forum

Thursday, May 19, 2011

Money Changer


Saya ingin bagikan kesaksian yang saya alami sendiri tepatnya tgl 2 maret 2000 kira-kira pukul 19:00 waktu Bali.

Saat itu saya sedang Bisnis Trip bersama Tamu orang Jepang namanya Ms. Hirano. Dia ingin menukarkan uang Yen nya kedalam Rupiah. Siang itu kami berjalan sepanjang jalan Kartika Plaza, Kuta, kami menemukan beberapa Money Changer dengan rate antara 68 hingga 70, tapi sayangnya mereka sudah kehabisan uang rupiah sehingga kami harus mencari lagi money changer di tempat lain. Malam nya kami berjalan menuju Jl. Tegal wangi, Kuta dan disana kami menemukan Money Changer didalam sebuah toko pakaian Bordir tokonya cukup besar dan ber AC dengan Rate yang cukup menggiurkan yaitu 72.99. Lalu kami masuk ke toko itu dan menukarkan uang Yen 30.000 = Rp. 2.189.700,-. Diatas meja penukaran uang itu terdapat 4 buah 'sesajen' dan dupa.

Mulailah Pemuda itu mengambil uang nya dari laci dan mulai menghitung uang Rp.20.000 an masing-masing 5 lembar =Rp.100.000) berjejer diatas meja itu. Total 22 baris. Jika kita ikut memperhatikan hitungan diatas meja itu pastilah kita akan percaya bahwa uang itu adalah Rp. 2.200.000,-. Ms. Hirano segera percaya dan langsung akan memasukkan uang itu kedalam dompet. Tapi saya mencegah dan meminta uang itu untuk di hitung kembali. Waktu saya akan menghitung kembali, pemuda itu segera berdiri dan segera menyuruh kami pergi dengan alasan toko akan tutup. Tapi saya tetap tinggal diam untuk menghitungnya kembali. Anehnya untuk menghitung uang 1juta saja saya tidak sanggup. Rasanya pikiran saya seperti tertutup kabut dan tidak bisa menghitung. Saya miminjam Calculator dan menghitung 1juta dibagi 20.000 = 50 lembar. Mulailah saya menghitung uang 50 lembar (1juta) lalu saya berikan kepada Ms. Hirano. Anehnya uang yang saya hitung 50 lembar itu ditangan Ms. Hirano menjadi 100 lembar yang berarti 2 juta dan ditangan Ms. Hirano masih ada sisa 400 ribu.

Jadi Hirano berkata kepada saya bahwa uang yang diterimanya kelebihan 200 ribu. Saya mengambil kembali uang yang kata Ms.Hirano 100 lembar itu untuk saya hitung lagi. Pemuda itu mulai panik dia berdiri dan memegang sesajen yang ada diatas meja itu dan mengkibas kan sesajen itu. Saat saya melihat hal itu saya langsung curiga dan segera saya Berdoa dan BERBAHASA ROH didalam hati. Mata saya terbuka dan sekali lagi uang 100 lembar itu ditangan saya hanya menjadi 50 lembar saja. Itu berarti kami hanya mendapat 1 juta 400 ribu saja. Kurang 800 ribu rupiah !!. Rupanya dia tidak dapat menghipnotis saya. Kami segera meminta uang Yen kami dan tidak jadi tukar. Saya keluar dari toko itu sambil bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan menyertai dan melindungi saya kemanapun kaki saya melangkah.

lalu...

Malam itu ketika saya sedang tidur, Pemuda itu datang didalam mimpi saya. Waktu itu kira-kira pukul 3:30 pagi. Dia duduk disebelah ranjang saya dan berkata: "Memang aku kalah sama kamu, aku tahu kepada siapa aku bisa menang, saat tamu duduk aku bisa mengerti aku bisa menang atau kalah. Saat kamu duduk sebenarnya aku sudah merasa... Ya... memang aku kalah sama kamu. Tapi tidak kepada semua orang Kristen !".
Lalu dia menutup mukaku dengan telapak kakinya dan aku tidak dapat bergerak (tindien). Aku terus Berbahasa roh dan bangun.

Saudara,... siapapun saudara yang membaca kesaksian ini. Berhati-hatilah. Satu hal yang tidak dapat dikalah kan oleh iblis yaitu Roh Kudus. Jika Roh Kudus tinggal di dalam hatimu niscaya iblis dikalahkan. Oleh karena itu bagi saudara yang belum pernah mengundang Roh Kudus untuk tinggal didalam hatimu. Mintalah ! Karena hanya Roh Kudus lah satu-satunya senjata kita untuk melawan tipu muslihat iblis.
Kiranya kesaksian ini membawa berkat bagi saudara-saudara sekalian. Kiriman: Bpk. Wawan S. Tarman.

DOA Sudah Dijawab


James Rutz, penulis buku “Mega Shift” menceritakan kisah menakjubkan tentang campur tangan Tuhan dalam menjawab doa. Kisah ini adalah peristiwa yang dialami seorang temannya bernama Barclay Tait yang menjual vila di Niceville, Florida.

Pada tahun 1977, Barclay adalah seorang pelatih bola basket berusia 36 tahun. Pada musim panas itu, ia memutuskan untuk menghadiri sebuah konferensi kristiani di Front Royal, Virginia. Datang empat hari lebih awal, ia pergi ke hutan terdekat dan mendirikan tenda dekat sebuah aliran sungai.

Pada hari terakhir, datanglah seorang pendaki gunung yang bertubuh tinggi kurus dengan sebuah buku catatan di ketiaknya, yang heran melihat Barclay sedang membaca Alkitabnya. Barclay menjelaskan bahwa ia sedang ada di situ untuk berpuasa dan merenung.

Dave, sang pendaki, menjawab, “Nah, saya adalah seorang pendoa syafaat. Apa yang ingin saya doakan bagi anda?”

Merasa agak bingung, Barclay berkata, “Oh, terus terang saja, saya ingin mendapatkan seorang istri.” Sang pendoa mencatat permohonan doa itu di dalam buku catatannya dan berlalu.

Pada tahun 1988 Barclay, yang sekarang sudah menikah dengan Sherry, secara ilahi dituntun untuk pindah ke Asheville, North Carolina. Pertemuan secara kebetulan dengan seseorang di halaman parkir Holiday Inn mendorongnya untuk memenuhi undangan pada sebuah pertemuan kelompok kristiani di luar kota. Ketika mereka sampai di pertemuan jam 7 malam itu, sang tuan rumah berjalan keluar dari dapur dan berhenti tegak mematung. “Saya kenal anda!” teriaknya, sambil menunjuk ke arahnya. “Anda adalah Barclay Tait!” Barclay terkejut sekali.

“Tunggu sebentar. Saya ingin menunjukkan sesuatu kepadamu,” kata sang tuan rumah. Dia bergegas naik ke loteng, membuat Tait berdiri di tengah-tengah kerumunan orang banyak. Beberapa saat kemudian sang tuan rumah muncul lagi dengan buku catatan yang sudah usang. “Lihat di sini? Ini adalah saat saya menuliskan permohonan doa anda di kolom satu ketika saya bertemu anda di Front Royal pada tahun 1977: ‘Barclay Tait: Istri pilihan Tuhan.’” Barclay melihat tulisan di buku usang itu. Itu adalah buku harian doa yang paling terinci dan mempunyai metode yang baik yang pernah dilihatnya.

“Saya berdoa bagi anda selama tujuh tahun,” kata Dave. “Kemudian di tengah malam 30 Desember, 1984, Tuhan membangunkan saya dari tidur lelap dan berkata, “Tuliskan di dalam buku harian doamu: “Doa sudah dijawab”. Saya menuliskan begitu di buku ini. Lihat? Di kolom dua ini saya menulis, “Doa sudah dijawab.”

Barclay dan Sherry saling pandang satu sama lain dengan mulut menganga. Mereka duduk, dan menangis terharu. Dengan perlahan Barclay memberitahu Dave, “Itu adalah hari pernikahan kami.” (Os Hillman)

Sumber: Inspiring Stories

JESUS is Real


Minggu lalu saya mendengar kisah yang luar biasa ini. Dessy (nama samaran) dikenal sebagai salah seorang peserta Indonesian Idol, suaranya enak didengar. Namun lebih dari itu kisah pengenalannya akan Tuhan tidak kalah menggetarkan. Ayah Dessy berasal dari Jawa, namun ibunya adalah wanita Pakistan, sehingga tidak heran jika wajah Dessy cantik. Tentu saja Dessy dibesarkan dengan ajaran agama yang ketat yang mengajarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah.

Pada suatu malam teman Dessy bertamu di rumahnya hingga larut malam. Ketika temannya pulang, diketahui ada buku Alkitab milik temannya tertinggal di rumah Dessy. Iseng-iseng Dessy membawa Alkitab itu ke tempat tidur dan membacanya. Dessy tertarik membaca Alkitab sampai dia menemukan tulisan bahwa Yesus itu nyata. Setelah membaca Alkitab, hati Dessy diliputi dengan kegelisahan. Masa Yesus itu nyata? Mana mungkin? Dia kan cuma manusia? Ketika Dessy bersembahyang tahajud larut malam itu, dia tidak hanya melafalkan doa-doa yang biasa, namun ia mengajukan permintaan khusus, "Jika Yesus itu nyata, tunjukkanlah kepadaku." Setelah doa itu, tentu saja ia tidur. Dessy biasa tidur dengan lampu kamar dimatikan. Antara mimpi dan sadar, tiba-tiba ia melihat secercah cahaya masuk menembus sisi pintu kamarnya. Lalu pintu terbuka, dan muncullah sesosok wajah yang ia lihat hanya bagian mukanya saja karena dalam gelap. Mata-Nya sangat jernih, sangat penuh kasih, sangat penuh damai. Ia belum pernah melihat sepasang mata seperti itu di dunia ini. Yang mengagetkan, Ia tersenyum ke arah Dessy. "Lihat, Aku ini nyata...Aku mengasihimu."

Sejak pertemuan yang tak pernah dibayangkan itu dengan Tuhan Yesus, Dessy semakin ingin mengenal kekristenan. Ia bertanya kepada temannya yang telah ketinggalan Alkitab itu. Dengan sembunyi-sembunyi kemudian Dessy datang ke gereja. Oleh temannya Dessy diajarkan lagu-lagu rohani dan temannya meminta Dessy menyanyi dalam kebaktian. Ketika pertama kali ia naik mimbar, ia menyanyikan lagu "Bagai Rajawali". Pada saat di atas panggung, Dessy mendengar suara di telinga kirinya, "Inilah jalanmu..." Dan ketika ia turun panggung, seorang anak kecil menyapanya dan berkata, "Kak Dessy, tadi saya melihat ada Tuhan Yesus di sebelah kiri kakak...."

Sejak saat itu semakin mantap hatinya untuk percaya dan mengikut Yesus, akhirnya Dessy memberi diri dibaptis pada bulan April 2010 yang lalu. Ketika keluarganya, ayah dan ibunya mengetahui hal itu, mereka marah besar. Karena Dessy tidak mau kembali ke ajarannya yang semula, maka Dessy diancam akan dibunuh dan lari dari rumah orang-tuanya, dan anak Dessy disandera orang tuanya.

Bukan itu saja pergumulan Dessy. Dari temannya diketahui bahwa ayah Dessy mengancam akan menceraikan ibunya karena dianggap tidak mampu mendidik Dessy sehingga Dessy murtad. Kalau sampai ayah ibunya bercerai gara-gara iman Dessy yang baru, Dessy sangat terpukul. Dia sering bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, mengapa setelah aku percaya kepada-Mu, hidupku jadi begini? Ayah ibuku mau bercerai. Tolonglah kami Tuhan." Karena kecewa dengan keadaannya, Dessy membatalkan janji pelayanannya dimana-mana. Ia mengurung diri. Ia tidak mau ikut ke gereja lagi. Namun Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Ia tidak pernah mencobai kita lebih dari pada kekuatan kita, dan pada waktu kita ada dalam pencobaan, Dia memberi jalan keluar. Ya, akhirnya Dessy mendengar kabar baik bahwa ayah ibunya tidak jadi bercerai. Namun masih ada kerinduan Dessy yang masih belum dijawab Tuhan, yaitu agar ia dapat berkumpul dengan anaknya dan orangtuanya, dan ia terus berdoa agar orang tua dan saudara-saudaranya dapat mengenal kasih Bapa yang rela mengorbankan anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib, agar semua orang yang mengenal dan percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ketika Dessy menutup kesaksiannya dengan menyanyikan lagu "You Are My Hiding Place", mata saya berkaca-kaca, karena suara Dessy bagaikan aliran roh yang sungguh-sungguh mengakui bahwa Yesus itu adalah batu perlindungan, tempat persembunyian di kala kita ada dalam pergumulan topan dan badai. Haleluyah!

Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIANhttp://pentas-kesaksian.blogspot.com

PertolonganNya Tepat Pada Waktunya


Kisah ini saya dengar hari Minggu 13 Februari 2011. Pdt. Yosia Abdisaputra mengisahkan ada satu keluarga yang sedang dirundung malang. Sang suami tidak bekerja lagi, dan dia terjerat utang yang besar karena kesulitan ekonomi. Tidak ada harapan bagi keluarga ini. Sudah berkali-kali dia meminta pertolongan pekerjaan ke sana dan kesini, namun semua orang menjauhi dia, takut diminta pinjaman. Dia mempunyai 2 anak yang masih kecil-kecil, membutuhkan biaya besar untuk membesarkan mereka, namun saat itu ia tidak berdaya, tidak ada uang pemasukan untuk menopang kehidupan keluarganya. Akhirnya dia berunding dengan istrinya...untuk melakukan bunuh diri bersama. Jika ia bunuh diri sendiri, bagaimana dengan anak istrinya?

Mereka sepakat untuk bunuh diri di Puncak. Berempat mereka berangkat menyewa satu villa di Puncak. Perlengkapan bunuh diri, yaitu racun serangga, sudah disiapkan. Sebelum minum racun itu bersama-sama, sang suami teringat pada Tuhan Yesus, sehingga ia mengajak mereka berdoa terlebih dahulu sebelum bunuh diri. Ia memimpin doa dan berkata, "Tuhan Yesus, saya tahu bahwa kami tidak boleh bunuh diri, tetapi kami tidak sanggup melanjutkan kehidupan kami. Jalan kami buntu. Saya tidak punya uang untuk membayar utang-utang saya. Saya tidak punya pekerjaan, tidak punya bisnis, untuk menghidupi keluarga saya. Ampuni kami, Tuhan...." Ketika ia mengangkat gelas berisi racun itu dan akan meminum racun itu, tiba-tiba seperti ada petir menyambar gelas itu sehingga gelas itu pecah berantakan dan cairan racun itu tumpah ke lantai. Keluarga ini kaget bukan kepalang dan mereka menangis sejadi-jadinya. "Tuhan, ampuni kami!" Ternyata Tuhan tidak berkenan atas keputus-asaan mereka. Kasih Tuhan melarang mereka mencari jalan keluar dengan minum racun serangga. Kasih Tuhan terlalu besar membiarkan anak-anaknya berputusa asa. Sejak itu, sang suami tahu bahwa Tuhan pasti buka jalan, pasti akan menolong dengan cara yang ajaib. Benar saja, sejak itu ada seorang teman yang memberi pekerjaan, order untuk dikerjakan orang ini. Dan singkat cerita, akhirnya seluruh utang-utangnya dapat dilunasi dan keluarga ini hidup normal dalam berkat dan kasih karunia Tuhan.


Ditulis/diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIANhttp://pentas-kesaksian.blogspot.com

Monday, May 16, 2011

Menyenangkan Hati Bapa


Filipi 1:21. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Sering kita dengar orang berkata, dan mungkin juga kita katakan, “Tuhan Yesus,
Engkau berarti bagiku.” Kedengarannya sederhana, namun harus kita persoalkan,
mengapa Ia berarti bagi kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu ada jembatan
untuk membuka pikiran kita menemukan jawabannya yang tepat.

Coba kita pikirkan, mengapa jam tangan berarti bagi kita? Mengapa pulpen berarti
bagi kita? Mengapa komputer berarti bagi kita? Mengapa mobil berarti bagi kita?
Jawabannya sederhana, yaitu karena benda-benda tersebut berfungsi sesuai dengan
maksudnya dibuat. Sesuatu menjadi berarti kalau berfungsi sesuai dengan maksud
penciptanya. Kalau begitu apakah kita bisa bertanya, “Apakah Tuhan sudah
berfungsi bagi kita?” Ternyata tidak bisa begitu, sebab bukan kita yang
menciptakan Tuhan; Tuhanlah yang menciptakan kita. Kitalah yang harus bertanya
dan memikirkan, apa fungsi kita bagi rencana dan kehendak-Nya.

Dalam berurusan dengan Tuhan, banyak orang hanya mempersoalkan apa fungsi,
manfaat dan kegunaan memiliki Tuhan. Ini juga sering dipromosikan oleh pembicara
Kristen tertentu di mimbarnya. Itu cara berpikir yang salah, sebab sejatinya
sama saja dengan pola berpikir orang yang pergi ke dukun. Inilah yang
menyesatkan banyak orang beragama.

Seharusnya sebagai objek ciptaan Tuhan, kitalah yang harus bertanya kepada-Nya,
“Apa yang membuat aku berarti bagi-Mu, Tuhan?” Sama seperti jam tangan, pulpen,
mobil dan berbagai peralatan lain, semuanya diciptakan untuk maksud-maksud
tertentu bagi kepentingan manusia. Bukan manusia yang berkata kepada pulpennya,
“Bagaimana agar aku berarti bagimu?” tetapi pulpenlah yang harus tahu diri dan
mempersoalkan apa yang membuatnya berarti bagi manusia.

Jadi, saat kita berkata kepada Tuhan, “Apa yang membuat aku berarti bagi-Mu,
Tuhan?”, berarti kita harus sadar bahwa kita diciptakan oleh-Nya dan hidup
menurut kehendak-Nya. Hanya manusialah yang mempersoalkan hal ini, binatang
tidak. Jadi, kalau manusia tidak mempersoalkan hal ini, kualitas hidupnya
bukanlah kualitas hidup yang dikehendaki oleh Tuhan. Keselamatan dalam Yesus
Kristus harus bisa membawa seseorang pada pernyataan, “Bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan”. Sampai pada taraf hidup ini, seseorang
barulah bisa berkata, “Kau berarti bagiku Tuhan, sebab dengan menemukan tempatku
untuk melayani-Mu aku menemukan keindahan hidup ini. Kalau aku tidak menemukan
tempatku untuk melayani-Mu, lebih baik aku tidak pernah ada.”

Kita harus sadar bahwa kita diciptakan oleh-Nya dan hidup menurut kehendak-Nya.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Saturday, May 14, 2011

SOFT TIME


Setelah melakukan penelitian terhadap perilaku ribuan pengguna telepon genggam di salah satu kota di Amerika Serikat, Dr. James Katz, seorang profesor di bidang komunikasi di Rutgers University, menyimpulkan bahwa telepon genggam telah mengubah pembawaan cara berpikir seseorang terhadap waktu. Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa Amerika Serikat kini hidup dalam “soft time” atau “waktu lunak”.

Istilah “soft time” diciptakan sebagai gambaran pemikiran para pengguna telepon genggam di negara tersebut yang menelepon pada pukul 08:20 untuk mengatakan ia akan terlambat hadir dalam rapat yang diadakan pada pukul 08:30, datang pukul 08:45, dan menganggap dirinya tepat waktu karena ia telah menelepon sebelumnya.

Allah tidaklah seperti itu, Dia senantiasa tepat waktu. Mungkin ada diantara Anda yang berkata, “Jika Allah tepat waktu, mengapa tidak segera menghentikan peristiwa menyakitkan dalam hidup saya?” kenyataan yang Anda alami bukanlah kebenaran, tetapi hanya sebuah fakta. Alkitab dengan jelas menulis tentang bahwa Allah adalah Pribadi yang tepat waktu, “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan (pada saat yang tepat) oleh Allah.” (Roma 5:6).

Percayakanlah hidup Anda kepada Tuhan dan yakinlah bahwa rencana-Nya pasti terjadi dalam hidup kita sesuai dengan waktu yang telah Dia tetapkan. Waktu Allah tidak akan pernah meleset dalam kehidupan kita, walaupun ada pihak-pihak lain yang ingin mengacaukannya.

“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
(Galatia 4:4)

TUHAN Mengirim "Burung Gagak"


Di suatu musim dingin, seorang janda miskin menceritakan pemeliharaan Tuhan yang begitu ajaib terhadap hidup Nabi Elia kepada anaknya.

“Nak, pada masa kelaparan Tuhan mencukupkan makanan Nabi Elia yang tinggal di tepi Sungai Kerit lewat burung-burung gagak. (1 Raja-raja 17:5-6) Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.”

Sambil menahan lapar, anak itu berkata kepada ibunya, “Bu, bolehkah aku membuka pintu rumah agar gagak yang diutus Tuhan untuk membawa makanan kepada kita dapat segera masuk? Aku percaya bahwa gagak itu sedang dalam perjalanan!” Ibunya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Tak berapa lama kemudian seorang pria mengetuk pintu dan berkata, “Mengapa pintu rumah Anda terbuka di musim dingin seperti ini? Apakah Anda tidak tersiksa oleh hembusan angin sedingin ini?”

Janda itu kemudian menceritakan tentang imannya dan anaknya yang sedang menanti gagak utusan Tuhan. Pria berpakaian rapih itu ternyata adalah walikota yang sedang berjalan-jalan melihat keadaan masyarakat kota yang dipimpinnya. Pria itu kagum pada iman janda dan anaknya sehingga ia berkata, “Ibu, saya adalah gagak utusan Tuhan itu.

Setiap bulan saya akan memenuhi semua kebutuhan kalian, karena Tuhan sudah memerintahkan saya datang ke rumah yang diberkati ini.” Iman bukan hanya mampu menggugah hati Tuhan, tapi juga orang yang dapat melihat keteguhan iman di dalam diri seseorang.

Tuhan yang kita kenal di dalam nama Yesus Kristus adalah Tuhan yang bertanggung jawab dan begitu luar biasa! Lihatlah betapa besar kuasa dan hikmatNya, sehingga kehidupan di alam semesta ini tetap berjalan setiap detik. Siapakah yang sanggup memelihara kelangsungan hidup hewan di hutan, tumbuhan liar di padang, mengatur musim-musim, mengatur siklus air di bumi, dan memberi nafas manusia yang jumlahnya miliaran?

Mazmur Daud mengetahui dengan pasti siapa yang sanggup mengatur semua itu sehingga ia berkata, “Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar lotengMu, bumi kenyang dari buah pekerjaanMu. Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah dan anggur yang menyukakan hati manuisa, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.” (Mazmur 104:13-15)

Jika Tuhan sanggup memerintahkan gagak untuk memelihara kehidupan Nabi Elia dan kebesaranNya mengatasi kehidupan di jagat raya ini, maka Ia juga sanggup mengadakan apa yang kita butuhkan. Yang terpenting adalah, ada iman di hati kita yang percaya sepenuhnya bahwa Dia akan memelihara kita di dalam kelimpahanNya. Amin.~

Jagalah aku ya Allah. sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata “Engkaulah TUHANKU, kebahagiaanku. tak ada yang melebihi Engkau! (Mazmur 16:1-2).

Gembok dan kunci


Apakah ada diantara Anda yang memiliki profesi seorang guru, dosen atau pengajar? Pada saat Anda menguji anak didik Anda dalam sebuah tes, saya yakin bahwa ketika Anda memberikan pertanyaan, Anda pastinya sudah memiliki jawabannya juga. Tidak mungkin Anda memberikan soal kepada mereka sementara Anda sendiri tidak tahu jawaban dari soal yg Anda berikan tsb.

Hal yang sama berlaku pada sebuah pabrik pembuatan gembok. Mereka tidak hanya menciptakan gembok, tapi juga membuat kunci untuk setiap gembok tsb.

Bayangkan betapa konyolnya jika mereka hanya jual gembok tanpa anak kunci.

Dua analogi sederhana di atas kiranya memberikan pencerahan kepada kita bahwa hal yang sama Tuhan lakukan dalam hidup kita. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Dia sdh punya jawaban untuk persoalan tsb.

Tuhan tidak pernah membiarkan kita mengalami persoalan yang tak terpecahkan atau masalah yg tidak ada jalan keluarnya. Tuhan menyediakan kunci untuk setiap pergumulan hidup yang kita alami.

Tuhan tidak hanya menyediakan jawaban atau kunci untuk setiap masalah yang kita alami, tetapi Dia juga bijak dalam mengukur kemampuan dan kapasitas kita dalam menanggung persoalan.

Tuhan tidak akan pernah memberikan soal yang melebihi kemampuan kita.

Bukankah seorang guru tidak akan memberikan soal kelas VI untuk anak yang masih kelas 1? Jika seorang guru saja bisa demikian bijak dalam menakar kemampuan kita, apalagi Tuhan?

Melalui kebenaran ini kita diingatkan agar jangan sampai menjadi orang yang mudah mengeluh dan merasa persoalan yg kita alami sangat berat dan tak tertanggungkan. Jangan juga kita menjadi orang yang mudah putus asa karena berpikir masalah kita tidak ada jalan keluarnya. Ingatlah bahwa ada soal berarti ada jawaban, ada gembok berarti ada kuncinya.

Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, Dia sudah menyediakan kunci jawabannya.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” I Korintus 10:13

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13

Thursday, May 05, 2011

Mengendalikan Emosi


Suatu hari suasana seorang gadis kecil sangat buruk. Dia melampiaskan frustasinya kepada adik laki-lakinya dengan menarik rambutnya serta menendang tulang keringnya. Akhirnya, dia memukul juga. Anak laki-laki tersebut sanggup menahan semua perlakuan itu, bahkan ketika dia dipukuli sampai ketika tulang keringnya mulai ditendang. Ini menyakitkan. Dan, sambil menangis dia datang kepada ibunya dengan mengeluhkan perlakuan kakaknya.

Ibunya menghampiri gadis kecil tadi sambil berkata, "Cici, mengapa engkau mengizinkan iblis menaruh keinginannya dalam hatimu untuk menarik rambut adikmu serta menendang tulang keringnya ?"

Gadis kecil itu berfikir sesaat dan kemudian menjawab "Ibu, mungkin iblis menyuruh saya menarik rambut Tommy... tetapi menendang tulang keringnya adalah ide saya sendiri"

Segala yang jahat di bumi ini tidak selalu berasal dari pengaruh setan. Kebanyakan malah datang dari hati manusia. Kemarahan, perasaan benci, serta frustasi bergantung KEHENDAK KITA SENDIRI. Kita dapat memilih bagaimana kita menanggapi perasaan tertekan atas prilaku orang lain. Yang harus kita lakukan adalah MENGENDALIKAN EMOSI KITA, sebab jikalau tidak, emosilah yang akan mengendalikan kita dengan semena-mena.

Amsal 14:17. Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.

3 X 7 = 27


Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang GURU yang sangat dihormati karena tegas dan jujur.

Suatu hari, 2 murid menghadap GURU. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik.

Keduanya berdebat tentang hitungn 3x7.

Murid pandai mengatakan hasilnya 21,

Murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27.

Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta GURU sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si bodoh mengatakan : "jika saya yg benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU , tetapi kamu yg benar ( 3 x 7 = 21 ) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ha ha ha ....." demikian si bodoh menantang dgn sangat yakin dgn pendapatnya .

"Katakan GURU mana yg benar ?"
tanya murid bodoh

Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yg pandai (orang yg menjawab 21).

Si murid pandai protes .

Sang GURU menjawab,

"Hukuman ini Bukan utk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK ARIFANmu yg
mau-maunya berdebat dgn orang
bodoh yg tidak tau kalo 3x7 adalah 21!!"

Guru melanjutkan : lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia sia !

Pesan Moral,

Jika kita sibuk memperdebatkn sesuatu yg tak berguna,
berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yg memulai perdebatan,
Sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yg tidak perlu.

Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga atau kolega.

Berdebat atau Bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya untuk kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia.

Diam bukan berarti kalah, bukan?

Memang bukan hal yg mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.

"MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YG BISA KONTROL & HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN !!

Tuesday, May 03, 2011

Berharga Dimata TUHAN


Sudah satu minggu ini ikan sapu-sapuku meninggal dunia. Sejak saat dia meninggalkan akuariumku, baru tiga hari saja tidak dibersihkan, lumut pasti akan bermunuculan di akuarium kesayanganku. Aku tidak ada waktu untuk membersihkan lumut-lumut itu dan juga tidak ada waktu untuk membeli ikan sapu-sapu yang baru.

Suatu hari kudapati lumut sudah memenuhi kaca bagian dalam akuariumku. Aku berpikir, ini tidak bisa dibiarkan. Keindahan ikan-ikan kokiku akan tersembunyi jika lumut-lumut itu kurelakan tumbuh dengan sehatnya menemani mereka. Ikan-ikan sapu-sapu, bisa menjadi solusi untuk membantuku membersihkan lumut- lumut itu. Sapu-sapu adalah ikan yang makanan utamanya adalah lumut dalam akuarium atau kolam ikan.

Di sela-sela sempitnya waktuku, sepulang kerja, kuluangkan waktu untuk mampir ke toko ikan dekat rumahku. Aku berkeliling mencari ikan hitam yang tidak menarik dan berkulit kasar itu. Akhirnya kutemukan satu ikan sapu-sapu yang tidak begitu suram kulitnya, walaupun tetap tidak indah dipandang mata dan tetap saja kulitnya akan kasar.

"Berapa Pak, harganya?" tanyaku pada si penjual ikan itu. "Tujuh ratus lima puluh rupiah, Mbak," jawab si penjual itu. Segera kusodorkan uang dan setelah itu langsung kutapakkan kakiku menuju rumah. Ikan sapu-sapu itu lalu aku cemplungkan ke dalam akuarium. Dengan sigap dan bagai habis lepas dari kurungan ikan itu langsung meliuk-liuk. Dan ... betapa senangnya dia menemukan sebuah sisi kaca yang penuh dengan lumut. Ikan itu langsung menempel di kaca penuh lumut tersebut. Tidak peduli dengan ikan-ikan kokiku yang seakan sedang mengerumuni ikan sapu-sapu itu untuk berkenalan.

Lagi-lagi karena tidak ada waktu, ikan itu memang hanya kucemplungkan dulu tanpa kubersihkan akuariumnya. Pikirku weekend nanti pasti aku ada waktu.

Keesokan harinya, saat akan berangkat ke kantor, kusempatkan menyapa ikan-ikan kokiku. Wow, pagi ini mereka tampak begitu indah .... Tapi bukankah memang ikan kokiku itu warnanya indah. Ehhh ... tapi kok lain ya? Warnanya bukan saja indah, tapi begitu bersinar. Terus kuamati ikan-ikan kokiku dengan sirip mereka yang panjang bagaikan kain sutera yang berkibar-kibar seolah ditiup angin. Terus kuperhatikan mereka karena terlalu indah bagiku untuk kutinggalkan.

Saat pandanganku tertuju di pojok akuariumku, ada seekor ikan hitam yang tidak bersinar sama sekali. Dia seolah sedang menepi dalam dunianya sendiri dan takut untuk bergabung dengan koki-koki indah itu.

Aku tersadar .... Ya, ikan-ikan kokiku terlihat begitu indah dan bersinar bukan karena ikan-ikan itu yang berubah, tetapi keadaan di sekitar merekalah yang berubah. Lumut-lumut yang membuat kaca akuariumku buram sudah lenyap! Ya, lenyap! Kaca akuariumku kembali bening sehingga ikan-ikan indahku terlihat semakin indah. Ikan yang tidak menarik yang kubeli kemarin dengan harga murah itu telah melahap habis lumur-lumut itu. Memang untuk itulah ikan itu kubeli, tetapi aku tidak tahu akan mendapat ketakjuban yang luar biasa seperti ini.

Kupandangi kembali ikan hitam yang sedang menyendiri itu. Dia yang tidak menarik itu telah membuat sesuatu yang indah untukku pagi ini.

Ikan sapu-sapu sangatlah tidak menarik. Dia tidak punya kelebihan fisik yang dapat dibanggakan. Harganya pun sangat murah. Tetapi, TUHAN memberikan kelebihan luar biasa pada dia. Dia dapat membersihkan permukaan kaca yang begitu kotor menjadi bening kembali. Itulah yang membuat ikan sapu-sapu begitu dicari-cari oleh siapa saja yang ingin akuarium atau kolam ikannya terbebas dari lumut.

Aku ingat diriku. Begitu banyak protesku pada TUHAN karena merasa aku tidak memiliki kelebihan dari segala sisi. TUHAN memakai ikan kecil itu untuk menyadarkan aku, "KU-ciptakan dirimu bukan untuk hal yang tidak berguna. Kau ada di dunia ini karena kau berarti bagi-KU, untuk melakukan hal-hal besar bagi-KU!"

Aku masih terpaku di depan akuariumku. Aku masih menatap ikan kecil yang tidak menarik itu. Aku seperti menatap diriku. Hari ini TUHAN memberikan aku pelajaran indah dari seekor ikan. Hari ini, TUHAN tidak ingin aku semakin tenggelam dalam pencarian arti hidupku di dunia ini.

Aku berarti bagi-NYA, aku berharga bagi-NYA. Dalam pandangan mata aku memang tidak semenarik mereka yang ada di sekelilingku, tetapi ada hal istimewa yang TUHAN berikan padaku, dan aku yakin itu akan jadi berkat bagi banyak orang, karena TUHAN yang menganugerahkannya. Aku beranjak dari depan akuariumku. Jam di tanganku sudah menunjukkan waktu untuk segera berangkat ke kantor. Semangatku menapaki hari-hari ke depan kembali menyala. Kuucapkan syukur untuk semua pelajaran indah ini.

Terima kasih TUHAN! Terima kasih ikan sapu-sapuku!