Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Tuesday, March 29, 2011

Kekosongan dan Keterasingan Diri


Nama Vincenzo Ricardo. Jika nama itu tidak berarti banyak bagi Anda, Anda tidak sendirian. Ini tampaknya tidak berarti banyak untuk orang lain kecuali, mungkin, bagi yang punya nama. Pada kenyataannya bahkan itupun bukan namanya. Nama aslinya adalah Vincenzo Riccardi, dan tampaknya tidak tahu betul sebelum penemuan sensasional dari tubuhnya yang sudah membusuk di Southampton, New York. Dia telah mati selama 13 bulan. Namun televisinya masih hidup, dan tubuhnya tersandar di kursi di depan TV. TV adalah satu-satunya pendamping, yang paling banyak mengetahui ceritanya.


Cerita Riccardi menimbulkan banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Bagaimana bisa seorang manusia hilang selama lebih dari satu tahun dan tidak ada seorangpun yang merasa kehilangan? Di mana keluarganya? Bagaimana dengan sanak saudaranya? Mengapa listrik masih hidup di rumahnya?


Apapun jawaban untuk ini dan pertanyaan-pertanyaan lainnya, satu hal yang jelas: Riccardi adalah seorang individu yang kesepian, yang hidupnya dapat diringkas dalam satu kata, terasing.

Tahukah Anda, Riccardi sebenarnya buta, sehingga dia tidak pernah benar-benar menonton televisi; ia membutuhkan realitas virtual atau maya ini untuk mengisi kebutuhan nyata teman. Selain itu, perilakunya dilaporkan sebagai sering “meledak-ledak dan paranoid”, mungkin telah memainkan peran dalam membuat orang-orang menjauh dari padanya.


Ini memang kisah tragis dan luar biasa. Namun, kisah serupa banyak terjadi, dimana-mana, tanpa pernah diketahui atau diperdulikan orang lain, apalagi diberitakan. Akan tetapi kisah Riccardi mencuatkan pesan kuat tentang betapa hidup banyak orang dapat begitu dingin dan kesepian. Bahkan orang-orang yang hilir mudik dan tampaknya baik-baik saja tidak kebal terhadap sergapan rasa kesepian dan keterasingan. Rasa terasing bisa mengenai kita dalam 3 tingkat: terasing dari diri sendiri, dari orang lain, dan paling signifikan, terasing dari Allah. Itu adalah realitas di mana kita ada.


Proses pemulihan yang melibatkan ketiga dimensi tersebut hanya ada dan dimulai dengan hubungan baik dengan Allah. Kita tidak bisa bergaul dengan diri kita sendiri atau dengan orang lain sampai kita benar berhubungan dengan Tuhan.


Kabar baik dari Injil adalah bahwa pemulihan penuh tersedia bagi semua orang yang menginginkannya.

Proses restorasi tetap sama hari ini. Sampai kita benar berhubungan dengan Tuhan, identitas dan potensi kita yang sebenarnya akan selalu mengelak dari kami. Realitas maya seperti internet, games ataupun gadget apapun tidak dapat dapat memenuhi kekosongan diri kita, Kita coba isi dan isi dengan ini dan itu, tapi kemudian kehampaan itu kembali datang. Sampai kita tiba pada perhentian dan pengakuan seperti doa Agustinus: Tuhan, Engkau telah menciptakan kami untuk Dirimu, dan hati kami tidak akan tenang sampai mendapat perhentian didalam Engkau".


Kita adalah makhluk terbatas, yang diciptakan untuk hubungan dengan Yang Tidak Terbatas, dan tidak ada yang terbatas yang dapat memenuhi kebutuhan kita yang terdalam. Mencoba untuk memenuhi kebutuhan riil tanpa Allah adalah seperti mencoba untuk memuaskan dahaga kitaa dengan air asin: semakin banyak yang kita minum, semakin haus kita olehnya. Itulah mengapa banyak orang jatuh pada berbagai kecanduan – kecanduan yang satu ke kecanduan yang lain.


Ketika kita menjadi anak-anak Tuhan, hari demi hari kita belajar untuk percaya kepada-Nya ketika kita brejalan dengan orang-orang di sepanjang jalan berat yang harus ditapaki tapi bersama Tuhan tidak akan mengecewakan. Teman-teman dan kerabat dapat meninggalkan kita, tetapi kita tidak pernah sendirian. Kita mungkin bersedih hati, tetapi tidak pernah seperti tanpa harapan. Kita memiliki kedamaian dan sukacita batiniah, dan bahkan dalam saat-saat kita membutuhkan, orang lain masih dapat menemukan jalan kepada Allah melalui kita. Alternatif lainnya, yang ditawarkan oleh sistem dunia ini, hanyalah membawa rasa kesendirian dan keterasingan yang melumpuhkan, yang bagamanapun canggih dan maksud-baiknya, tidak pernah dapat membangkitkan kita dari kematian rohani
!

KIsah Baut Kecil


Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.

Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan.

Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.

Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya.

Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.

Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan?

Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"

Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga


Sunday, March 27, 2011

DOREEN Ratu Sihir Yang Bertobat


Jika Anda sering menonton film tentang penyihir jahat yang populer akhir-akhir
ini, ternyata dalam kehidupan nyata, hidup menjadi penyihir dan menyembah
Lusifer benar-benar dijalani oleh seorang wanita bernama Doreen. Di masanya, ia
dikenal sebagai Ratu Penyihir di Eropa.

"Saya sering mengutuki orang," demikian pengakuan Doreen.

Doreen memiliki kekuasaan dalam kerajaan kegelapan, dan dia memiliki banyak
pengikut. Namun dibalik semuanya itu, ia menjalani kehidupan yang pahit. Ia
lahir dalam sebuah keluarga yang miskin, dan memiliki ayah yang sering memukuli
ibunya.

"Kami sangat miskin, kami tidak punya perabot rumah dan tidak punya tempat
tidur. Ayah sering memukuli ibu, saya sering melihat luka pada bibir dan
pelipisnya. Ibu saya meninggalkan kami ketika saya berusia 11 tahun. Dia pergi
meninggalkan kami semua."

Rasa pahit dalam hidupnya terus bertumbuh dalam hidupnya. Di usia 18 tahun,
Doreen sudah hidup di jalanan. Ia akhirnya terjerat dalam dunia pelacuran,
kecanduan heroin dan juga menjadi pencuri. Tak lama setelah itu ia jatuh dalam
dunia yang lebih gelap lagi dimana ia tidak hanya menjual tubuhnya, namun juga
jiwanya kepada setan.

"Mereka menyembah Lucifer dan ilah-ilah lainnya. Mereka mengatakan bagaimana
ilah-ilah tersebut begitu luar biasa. Saya juga diajarkan bagaimana menyembah
Lucifer. Saat itu seekor ayam di potong, lalu darahnya ditampung di cawan. Lalu
lengan saya juga dilukai lalu darah saya juga dituang di cawan tadi dan saya
harus meminumnya. Saya pun harus menandatangani suatu sumpah bahwa saya akan
melayani setan seumur hidup saya. Maka saya harus mengikuti dan mentaatinya
semur hidup saya."

Dengan melayani Lucifer, Doreen mendapatkan kekuatan untuk memindahkan
benda-benda, dan menghilang. Ia pun dapat membaca apa yang orang lain pikirkan
dan apa yang akan mereka katakan.

"Dalam upacara kami harus membawa tubuh-tubuh segar dari orang yang baru mati.
Kami percaya bila mempersembahkan tubuh tersebut kepada setan, maka sebagai
penyihir ilmu hitam kami akan bertambah kuat."

Sekalipun Doreen telah mendapatkan kekuatan dan kekuasaan yang berasal dari
setan, namun ada satu hal yang dia tidak bisa dapatkan dari setan, membuat
orang-orang mencintainya dengan tulus padahal itu adalah sesuatu yang sangat
dibutuhkannya.

"Tidak ada satupun yang benar-benar mencintai saya. Tidak ada satupun."

Satu malam ia ditugaskan untuk mengganggu sebuah pertemuan ibadah, namun ketika
ia sampai disana ada sebuah pesan Firman Tuhan tentang kasih yang membuatnya
tercelik.

"Ada seorang penyanyi muda maju ke depan dan mulai menyanyikan sebuah lagu :
"Tidak ada yang perduli kepadaku seperti Yesus.." Ketika ia menyanyi, saya
diingatkan saat sekolah mingu. Bahkan saya dapat mendengar guru sekolah minggu
saya bertanya, "Maukah kamu memberikan hatimu kepada Yesus Doreen?" Dan saya
menjawab, "Tidak bu!" Lalu saya melihat diri saya dijalanan. Saya melihat diri
saya dengan para penyihir di kuil setan. Saya melihat seluruh hidup saya,
semuanya itu muncul seperti film."

Saat itu seorang pengkotbah berdiri di podium dan mulai berkotbah. "Jika Anda
mau menerima Kristus malam ini, maka Ia akan memutuskan belenggu Anda,
membebaskan Anda, membuka mata Anda dan memberikan Anda sebuah kehidupan yang
baru!"

"Wow! Ini sebuah kesempatan kedua bagi saya!" Ujar Doreen.

Namun iblis tidak tinggal diam, saat itu juga dia berkata kepada Doreen, "Kamu
adlah milikku! Kamu tidak dapat diselamatkan! Kamu adalah milikku!"

"Saat itu setan-setan mengelilingi saya. Saya seperti dirantai di tempat duduk
saya. Tapi tiba-tiba saya berdiri.. Saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa
terjadi, saya bisa berdiri di atas kaki saya. Saya menyerang iblis-iblis itu,
Iblis berusaha menghalangis saya namun saya tetap maju ke depan dan mulai
menangis. Saat itu saya berseru, "Yesus, aku akan masuk.. bawa aku masuk.. bawa
aku masuk..!" Saya melihat Dia, sungguh indah... tangan-Nya direntangkan kepada
saya. Matanya penuh kasih. Saya tahu bahwa saya miliknya dan Dia milikku. Saya
tahu bahwa saya sudah diselamatkan."

Saat ini Doreen hidup dengan tenang di Inggris bersama suami, keluarga dan
teman-temannya. Ia juga terus menginjil, memberitakan kepada orang lain tentang
Tuhan yang menakjubkan yang telah membebaskannya.

"Bila Dia dapat menyelamatkan orang seperti saya dari seorang pelacur, pecandu
narkoba dan penyihir, apa yang dapat saya lakukan? Saya tahu Dia hidup, Dia
nyata dan Dia milik saya. Karena Dia mengubahkan saya."(Kisah ini telah
ditayangkan 7 Maret 2011 dalam acara Solusi Life di O Channel).

Sumber Kesaksian:

Doreen

Lihat videonya di link dibawah ini,


http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/9/news/110307104305/limit/0\
/Doreen-Ratu-Penyihir-Dari-Eropa

Friday, March 25, 2011

Kebiasaan Yang Diulang


Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.

Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.

Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.

Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"

Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."

Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!

Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian."

Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya.

Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.

Sekali lagi: Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!

NIlai Kehidupan


Ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!

Semangkuk Bakso


Biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.

"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.

"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak."

Putri pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang.

"Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."

"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho."

Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

"Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."

"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.

Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.

Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.

Keseimbangan Hidup


Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"

Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"

Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".

"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".

Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.

Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup. Selamat berjuang!


Filosofi Memanah


Alkisah, di suatu senja yang kelabu, tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalanan pulang ke kerajaan dari berburu di hutan. Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yang berhasil dibawa pulang. Seolah-olah anak panah dan busur tidak bisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya.

Setibanya di pinggir hutan, raja memutuskan beristirahat sejenak di rumah sederhana milik seorang pemburu yang terkenal karena kehebatannya memanah. Dengan tergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan raja beserta rombongannya.

Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata, “Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskan baginda?”

Bukannya menjawab pertanyaan, sang raja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yang tergeletak di sudut ruangan. “Pemburu, kenapa busurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?” tanya sang raja dengan nada heran dan terkejut.

“Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ‘istirahat’. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetap lentur untuk melontarkan anak panahnya. Karena berdasarkan pengalaman hamba, tali busur yang tegang terus menerus, tidak akan bisa dipakai untuk memanah secara optimal”.

“Wah, hebat sekali pengetahuanmu! Ternyata itu rahasia kehebatan memanahmu selama ini ya,” kata baginda.

“Memang, kami turun temurun adalah pemburu. Dan pelajaran seperti ini sudah ada sejak dari dulu. Untuk memaksimalkan alat berburu, kebiasaan seperti itulah yang harus hamba lakukan. Mohon maaf baginda, masih ada pelajaran lainnya yang tidak kalah penting yang biasa kami lakukan.”

“Apa itu?” tanya baginda penasaran.

“Menjaga pikiran. Karena sehebat apapun busur dan anak panahnya, bila pikiran kita tidak fokus, perasaan kita tidak seirama dengan tangan, anak panah dan busur, maka hasilnya juga tidak akan maksimal untuk bisa mencapai sasaran buruan yang kita inginkan”.

Mendengar penjelasan si pemburu, tampak sang raja terkesima untuk beberapa saat. Tiba-tiba tawa sang raja memenuhi ruangan. “Terima kasih sobat. Terima kasih. Hari ini rajamu mendapat pelajaran yang sangat berharga dari seorang pemburu yang hebat.”

Setelah cukup beristirahat, raja pun berpamitan pulang dengan perasaan gembira. Dan timbul keyakinan, lain kali pasti akan berhasil lebih baik.
——–

Kita butuh keahlian dalam mengatur irama kerja dan saat kapan kita harus beristirahat, agar keefektivitasan kerja tetap terjaga. Dan, kemampuan (untuk) fokus dalam melakukan segala kegiatan harus mampu kita bina dan tumbuh kembangkan.

Dengan kemampuan menggunakan dua kekuatan tadi, tentu kita akan menjadi manusia yang efektif dalam menggeluti usaha dan pasti (hasilnya) akan maksimal dan memuaskan

Wednesday, March 23, 2011

Kedatangan YESUS Semakin Dekat


Seorang sahabat dalam Kristus yang saya anggap seperti ibu angkat sendiri (Ibu Eli) menceritakan suatu peristiwa yang mengejutkan beberapa hari menjelang Natal 2000 lalu. Sejak pertengahan November lalu, Ibu Eli mengajak seorang keponakannya yang mengalami kesulitan pekerjaan setelah datang dari Nias agar tinggal di rumahnya. Sejak saya mengenal beliau bertahun-tahun, hampir setiap orang yang diajak tinggal di rumahnya selalu menerima Kristus, termasuk pembantu rumah tangga. Dan Katrin (keponakannya ini) adalah orang yang entah ke sekian... Akhir November 2000 Katrin (18 th) diikut sertakan oleh Ibu Eli dalam Women's camp yang diadakan atas kerjasama Abbalove Ministry dgn FGBMF (kaum ibu) di mana akhirnya dia menerima Kristus secara pribadi dan mengalami pelepasan. Puji Tuhan team leadernya begitu antusias mem-follow up jiwa baru ini dan terus membimbing Katrin yang akhirnya seminggu kemudian di baptis. Berarti praktis sejak ia lahir baru sampai "kejadian ini" (yang akan saya ceritakan) hanya berselang dua minggu...

Malam itu sekitar jam 21.00 Katrin minta petunjuk ibu Eli bagaimana menyembah Tuhan dan masuk dalam hadiratNya, dan Ibu Eli memberitahukan 'berikan saja hatimu' serta membiarkan Katrin mulai berdoa. Selang 15 menit kemudian Katrin berkata bahwa ada aliran beberapa kali mendesak dari kaki naik ke perutnya begitu tidak tertahan. Lalu Ibu Eli berdoa untuk Katrin dan langsung rebah. Beberapa menit kemudian Katrin bangun dan mulai memuji Tuhan dan menari-nari lebih dari 1/2 jam, Ibu Eli membiarkan dia menikmatinya. Kemudian dia duduk dalam keadaan tangan seperti memetik dawai sambil terus memuji Tuhan dan berkata "Oh Tuhan Yesus menggandeng tangan saya dan mengajak saya jalan-jalan...." lalu Katrin dipenuhi dengan Roh dan kata-kata 'asing' mulai terdengar dari mulutnya dan tangannya terangkat. Ibu Eli dan War (pembantunya) terkejut melihat seberkas cahaya putih berkilauan keluar dari lengannya, tetapi mereka membiarkan semua ini terjadi pada Katrin sampai akhirnya dia letih (keringat mengalir sekujur tubuhnya) dan mulai berbaring.

Waktu itu sudah jam 22.00, ibu Eli ikut berbaring di sisi Katrin. Ternyata dalam keadaan mata masih tertutup, tiba-tiba seperti ada suara tersekat di tenggorokkan dan mulai berkata-kata : "Aku ingin memberkati engkau anakku, Aku ingin memberkati engkau".... Ibu Eli terkejut, lalu Katrin duduk dan menumpangkan tangan ke atas Ibu Eli: "Aku memberkati engkau dan seisi rumahmu. Aku memberkati engkau dan keturunan-keturunanmu, karena Aku berkenan kepadamu. Kasihmu telah mengalir ke atas tahtaKu, bahwa melalui engkau banyak jiwa diselamatkan dan engkau menyenangkan hatiKu. Namamu dan seisi rumah ini telah Kumeteraikan, dan Aku akan kembali untuk mengangkat engkau....." Ibu Eli terheran-heran, bahkan War, pembantunya sudah mulai menangis.... "Jangan takut anakKu, ini AKU - bukan roh jahat. Apakah engkau perlu melihat agar dapat percaya ?"

Ibu Eli langsung menjawab "saya percaya Engkau, Bapa". Lalu IA mulai berkata-kata mengenai anak-anak Ibu Eli (2 anak laki-laki yang sudah dewasa yang keduanya belum menikah) jodoh mereka, iman mereka dan pekerjaan mereka. Kemudian IA menyuruh Ibu Eli membangunkan anak yang besar (yang kecil tinggal di Serpong) dan suaminya yang saat itu sudah terlelap. Mereka bangun dan TUHAN memberkati mereka (melalui Katrin) bahkan melepaskan roh ketakutan/kekhawatiran pada suami Ibu Eli. Selepas itu IA masih memberikan pesan atas beberapa keluarga/saudara yang menjadi beban & pergumulan Ibu Eli, termasuk saudara-saudara di Nias dan beberapa pesan "keras" terhadap mereka yang punya kepahitan, amarah & dendam. Semua dosa dibongkar saat itu, dan "pesan" ini sudah disampaikan kepada yang bersangkutan minggu lalu, mereka menangis sebab tahu & percaya hal ini dari TUHAN (Katrin ngak mungkin tau apa yang sedang terjadi).
**Semua ini tidak saya tuliskan satu persatu karena merupakan pesan yang sifatnya pribadi.

War terus menangis, lalu TUHAN menumpangkan tanganNya pada War dan berkata "Jangan menangis anakKu, Aku tahu kesedihanmu. Jangan hiraukan perkataan saudara-saudaramu, Aku sudah melihat kesetiaanmu. Malam hari ini juga aku akan mengubahkan hati kedua orang tuamu dan melembutkan hati saudara-saudaramu. Namamu sudah Kumeteraikan, Aku akan menyelamatkan seisi rumahmu dan bahkan mengangkat mereka semua pada kedatanganKu yang kedua kali..." War ini pembantu yang sudah 7 th bekerja pada Ibu Eli. Dia menerima Kristus sejak 6 th lalu. Adiknya Asih adalah pembantu saya yang sudah menjaga si kecil Gaby sejak usia 2 bulan. Baru War & Asih yang sudah menerima Kristus, dan seorang adiknya Mi'ah di ajak Ibu Eli bersekolah di Jakarta dan tinggal bersama mereka dengan harapan dia juga bisa mengenal Kristus. Sayangnya ketika peristiwa ini terjadi Mi'ah sudah pulang kampung, tetapi War & Asih percaya Tuhan Yesus sedang mengerjakan "sesuatu" atas seisi rumah mereka...

Sesudah semua diberkati, TUHAN berkata "Aku tinggal bersama kalian semua dan makan bersama-sama kalian di rumah ini. (lalu berpaling) Hai iblis, engkau keluar dan tidak mendapat tempat di rumah ini. Keluar !" Tangan Katrin menunjuk ke arah pintu seperti mengusir sesuatu/seseorang...

Lalu tiba-tiba menangis dan berkali-kali berkata "Amerika.... Amerika...... Amerika....... Aku mengasihi engkau, tetapi engkau melupakan Aku..... Aku rela mati disalibkan (sambil menunjuk ke dua telapak tanganNYA) dan sakit yang tidak tertahankan sudah Kutanggung.... Aku menderita sekali, sakit sekali... tetapi Aku mengasihi Bapa dan melakukan kehendakNYA agar dapat "menyelesaikan" semua hutang dosa, termasuk dosamu hai Amerika..... namun engkau terus menganiaya Aku dan meninggalkanKu dengan mengandalkan kekuatanmu sendiri... tehnologimu... akal budimu...Aku berkata kepadamu, bahwa kejahatanmu telah membawa kebinasaan bagimu... hari kehancuranmu akan melebih Sodom dan Gomorah...."
(* Eropa juga jatuh di dalam kesombongan & tehnologinya -- Ibu Eli tidak bercerita tentang Eropa, hanya mengatakan Tuhan juga memurkai Eropa).

TUHAN juga menyebutkan bahwa "Australia akan dipulihkan sekalipun belum banyak kegerakan besar terjadi, tetapi AKU akan segera mengirimkan penuai-penuai disana. Afrika telah menjadi kesukaanKU karena mereka menyembahKU dengan segenap hati mereka" ... Tuhan menangisi Indonesia "AKU mengetahui segala sesuatu dan memurkai segala perbuatan mereka atas umatKu. Mereka menganiaya, membunuh dan memperkosa anak-anakKu bahkan membakar gereja-gerejaKu. Aku siap dengan murkaKu ... namun... dimana-mana, di mana-mana (tanganNYA menunjuk ke segala arah) AKU melihat hati-hati yang hancur dengan doa dan puasa agar AKU menahan murkaKU...... doa anak-anakKU naik ke tahtaKU dan AKU mengasihi mereka... AKU akan "menahan" amarahKU dan mengirimkan penuai-penuai segera agar kesempatan ini jiwa-jiwa dimenangkan... WaktuKU sudah singkat, AKU SEGERA DATANG bila tidak demikian, banyak umatKu akan menjadi murtad dan kejatuhan akan bertambah-tambah..... "

Saudara/i ytks dalam Kristus, semua yang saya tulis ini seperti yang diuraikan lewat Ibu Eli kecuali pesan-pesan untuk keluarganya sendiri. Kejadian ini berlangsung hampir sampai jam 24.00 malam, dan Katrin kelihatan lelah sekali. Tuhan juga berpesan bahwa Ia akan memakai Katrin, agar Ibu Eli membimbing Katrin di dalam pengenalan yang benar akan DIA. Oh ya, pesan tambahan untuk Ibu Eli agar jangan mengijinkan anak cucunya berdiam di Amerika karena mereka sedang menuju kehancuran.

Saya percaya kesaksian ini makin menguatkan kita semua untuk sungguh-sungguh melayani TUHAN dengan lebih setia, sebab sungguh KEDATANGAN TUHAN YESUS sudah semakin dekat...... Kiranya ini bisa melengkapi tulisan Pak Petrus Satian & Pak Tommy. God bless you all

Yesus berkata "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12) "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang."(Efesus 5:8)


9 Orang Kaya


Amsal 11:4
Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Tahun 1923, ada sebuah pertemuan penting di Hotel Edgewater Beach, Chicago. Pesertanya, sembilan orang paling sukses di dunia keuangan. Mereka adalah orang-orang yang menemukan rahasia cara gampang menumpuk uang.

Namun, mari kita lihat apa yang terjadi puluhan tahun kemudian:

Charles Schwab, direktur perusahaan baja, meninggal dalam kebangkrutan. Lima tahun sebelum kematiannya, dia hidup dengan berhutang.

Samuel Insuli, direktur perusahaan alat rumah tangga, mati sebagai buronan hukum dan hidup miskin di luar negeri.

Howard Hopson, direktur perusahaan gas terbesar, menjadi gila.

Arthur Cotton, pedagang tepung gandum, mati di luar negeri dalam keadaan pailit.

Richard Whitney, direktur bursa saham New York, menghabiskan waktu di penjara Sing-Sing yang terkenal itu.

Albert Fall, anggota kabinet Presiden akhirnya dibebaskan dari penjara supaya bisa meninggal di rumah.

Jesse Livermore, "beruang" terbesar di Wall Street, mati bunuh diri.

Ivan Krueger, pemegang monopoli, mati bunuh diri.

Leon Fraser, direktur Bank International Settlements, mati bunuh diri (sumber: Billy Rose, Pitching Horse Shoes, 1948).


Sembilan orang ini tahu cara mengumpulkan uang, tetapi tidak tahu bagaimana harus hidup. Banyak orang mencari kebahagiaan dalam uang, harta, pernikahan, karir, dsb.

Kita sering menyembah "pemberian" itu, bukannya menyembah Sang Pemberi. Jika Anda punya berkat berlebih, jangan melupakan orang-orang yang kekurangan. Percayalah, di sana Anda akan bertemu Tuhan (Baca: Mat. 25:34-40).

Akhirnya kita akan tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tak dapat membuat kita bahagia.

Friday, March 18, 2011

Nelayan Dan Ilmuwan


Suatu ketika seorang yang besar dan berilmu tinggi ingin bepergian ke kota lain di seberang lautan. Maka ia menyewa seorang nelayan dengan perahunya untuk membawanya menyeberang. Udara nyaman, dan angin lautpun pun tenang.

Di tengah perjalanan keduanya mulai terlibat dalam sebuah percakapan menarik. Sang ilmuwan bertanya pada nelayan: “Ya Fulan, dapatkah kamu membaca dan berhitung?”

Sang nelayan menjawab: “Tidak.”

Hmm, sang ilmuwan mengangguk dan berguman: “Sayang sekali. Seperempat hidupmu telah hilang”

Angin yang mulai berhembus agak kencang dan ombak yang semakin tinggi tak mengusik mereka. Keduanya tetap asyik dengan tanya jawabnya.

Lalu bertanyalah ia kembali: “Tahukan kamu tentang ilmu perbintangan ?

Sang nelayan menjawab; “Tidak”

“Hmm, sayang sekali. Seperempat hidupmu telah kau sia-siakan?” guman sang ilmuwan lagi.

Lalu dilanjutkanlah pertanyaannya itu “Tahukah kamu, tentang ilmu dagang?”

Sang nelayan menjawab “Tidak”

“Hmm sayang sekali. Seperempat hidupmu telah terbuang”

Cuaca semakin buruk, angin bertambah kencang dan ombak tinggi menggulung-gulung. Perahu bergolak naik-turun dan terguncang-guncang hebat. Tapi keduanya tetap asyik dengan pecakapan mereka. Dan demikianlah, berbagai ilmu ditanyakan kepada nelayan, dan setiap kali nelayan menjawab “tidak” maka sepersekian hidupnya telah hilang.

Ketika cuaca makin tidak menentu dan perahu makin oleng, maka tak lama lagi perahu ini akan tenggelam. Keduanya segera terdiam. Dalam suasana mencekam itu tiba-tiba sang nelayan kepada orang yang berilmu tadi.

“Tahukah Bapak caranya berenang?”

Sang Ilmuwan menjawab “Tidak.”

“Hmm, sayang sekali. Seluruh hidup Bapak akan segera hilang!”

Hidup kita adalah bagaikan mengarungi samudera di tengah berbagai hantaman ombak, tiupan angin dan teriknya matahari serta derasnya hujan. Jika kita tidak mempunyai ilmu yang bisa menyelamatkan perjalanan kita menuju Illahi, maka akan lenyaplah seluruh makna hidup kita ini.

Tuna Netra Membeli Gunting


Asimof sejak kecil sangat pintar, diusia mudanya beberapa kali mengambil bagian dalam “Diskusi uji coba Inteligensi”, dapat nilai lebih kurang 160, yang tergolong kategori “Bakat Alam Cukup Tinggi”. Pada suatu waktu, ia berjumpa dengan seorang montir automotif, ia adalah kenalan lama yang sudah tua. Montir ini berkata kepada asimof : “Hai, Profesor ! aku ada soal daya pikir, apakah kau bisa menjawab dengan tepat”.

Asimof setuju sambil mengganggukkan kepalanya. Montir mulai bertanya : “Ada seorang tuna netra dam wicara, mau memberi beberapa buah paku, lalu datang ke toko besi, ia memakai bahasa isyarat kepada pelayan toko : “Telunjuk tangan kiri ditegakkan pada meja kedai, tangan kanan mengepal dengan gaya seolah – olah memukul sesuatu. Pelayan toko melihat keadaan itu, lalu mengambil sebuah palu, tuna rungu dan wicara menggelengkan kepala. Kemudian pelayan toko sudah mengerti, ia ingin membeli paku. Tuna rungu dan wicara baru saja keluar dari toko, masuk lagi seorang tuna netra. Tuna netra ini mau membeli sebilah gunting, numpang Tanya : “Apa yang akan dilakukan tuna netra ?”

Asimof dengan lancar menjawab : “Tuna netra pasti bisa melakukan gaya demikian. Ia mengulurkan telunjuk dan jari tengah, membentuk bagaikan gunting. Setelah mendengar jawaban Asimof, montir automotif dengan girang tetawa : “Ha, ha, jawabanya salah ! “Tuna netra mau membeli gunting, hanya perlu dengan ucapan : “Saya mau beli gunting” sudah beres bukan ? “Mengapa harus menggunakan bahasa isyarat lagi ?”


Kesimpulan :

Awalnya melangsungkan bimbingan yang keliru, kemudian biarkan anda menjawabnya, kadang kala soal yang sangat sederhana, banyak intelektual masih bisa terjerat. Sehingga menimbulkan kesalahan dan kekeliruan seperti ini, dalam berbagai situasi karena kelalaian dan kecerobohan diri sendiri. Karena desakan membuat keputusan yang sembrono. Oleh karena itu, kalau menghadapi persoalan harus sisihkan sedikit waktu untuk berpikir, lalu baru menjawabnya.

Jacqlien Celosse: "I am not alone..."


Beautiful, and look fresh walau tanpa sentuhan make up.... itu kesan yang saya dapat saat ketemu dengan Jacqlien Celosse (sering diinisialkan 'jc') siang hari di sebuah mal di Jakarta Barat. Kami janjian ketemu di situ, karena anaknya yang sulung ada acara perpisahan dengan teman-teman sekolahnya di tempat yang sama.
Semula akan ketemuan di RS, tapi batal karena jc baru akan ke sana malam harinya, untuk mengambil hasil lab yang rutin harus dilakukannya.

Saya tahu banyak diantara teman-teman yang penasaran sudah bagaimana sekarang kondisi Jacqlien? Apakah sudah ada progress terhadap kesembuhan dari penyakit yang sudah lebih setahun ini diperangi? Atau bahkan malah ada yang bingung, apa benar Jacqlien sakit? Kok nggak kelihatan tanda-tanda yang mendukung bahwa memang sedang sakit?

Tetap riang, suka bercanda, sepintas nggak ada kelihatan tanda-tanda bahwa jc masih struggling melawan penyakit Kikuchi Fujimoto (KF) suatu penyakit Autoimmune yang dideritanya.
Setelah berbulan-bulan sejak Februari 2008 mulai mengalami gejalanya, dan bingung..., termasuk dokter yang menangani, apa sebenarnya penyakit yang sedang dideritanya, sehingga muncul diagnosa yang berbeda-beda, akhirnya pada Juni 2008 Jacqlien didiagnosa menderita KF yang agresif.
Hingga sekarang sudah setahun lebih jc gigih melawan penyakit tsb dalam pertarungan yang sungguh melelahkan. Setiap kali check up ke dokter (sekarang rutin ke sebuah RS di Singapore) selalu harus dimulai dari nol lagi. Semuanya harus diperiksa dari awal lagi dengan seksama untuk memantau setiap perkembangan sel dalam tubuhnya. Sehingga periksa darah, MRI pun harus rutin dilakukannya.
Melalui investigasi jurnal kedokteran via internet yang saya lakukan
(ampuni yaah kalau ada kesalahan, maklum orang awam...), penyakit ini agak mirip dengan penyakit Lupus dan bisa menjurus ke sana.
Tapi Kikuchi Fujimoto bukanlah penyakit Lupus. Sehingga treatment yang dilakukan harus selalu didasarkan atas pengujian demi pengujian di laboratorium. Dan sampai sekarang penyebab penyakit ini belum ditemukan, termasuk penderitanya juga sangatlah langka di seluruh muka bumi ini.

Beberapa bulan lalu, saat kondisi jc sedang parah-parahnya, kondisinya seperti ini, tubuh semakin kurus, pipi cekung, dan selain rasa sakit yang hebat, juga sering mengalami ketakutan yang luar biasa.
Kini keadaannya (-lihat foto paling atas, baju pink-), kelihatan lebih baik dari Desember 2008 (ini harapan kita semua yah, supaya jc semakin mengalami progress dalam kesembuhannya). Paling nggak pipinya sudah mulai berisi. Tapi yang jc sangat bersyukur adalah rasa ketakutan yang luar biasa yang sering membuatnya tidak berani sendirian (baca di postingan sebelumnya tentang Jacqlien Celosse, di kolom "THAT'S WHAT FRIENDS ARE FOR"), sekarang sudah tidak ada lagi.

Melihat penampilannya saat ini seperti tidak mengidap penyakit apapun, ditambah sikap yang selalu riang, suka bercanda, sehingga banyak yang meragukan, "bener nggak sih Jacqlien itu sakit?"
Terus..., kalau buka websitenya, juga tidak ada informasi apapun tentang jc sedang mengalami sakit.
Sebenarnya apa yang sih sedang dialami oleh Jacqlien Celosse?

Perjuangan yang melelahkan, karena penyakit KF ini membuat perasaannya going up and down. Saat keadaan tubuhnya terasa sedang baik sekali, maka jc merasa sangat sehat dan bisa melakukan apapun. Tapi tiba-tiba saja tanpa peringatan kondisinya bisa drop, sampai menggerakkan tubuhnya pun ia tak mampu.
"Kondisi up and down ini sering membuat perasaan saya seperti dipermainkan", demikian jc melukiskan realita penyakitnya.

Sampai saat ini masih banyak benjolan-benjolan di leher kirinya yang tidak kasat mata (saya ikut merabanya dan memang terasa ada massa yang mengeras).
Saat benjolan-benjolan yang ada di lehernya ini menekan sarafnya sampai ke telinga, maka yang terjadi adalah badan menjadi kaku dan sulit bergerak
(jc bercanda mengatakan 'seperti robot').
Belum lagi efek sampingan dari beberapa obat yang harus dikonsumsinya.

Operasi pengangkatan benjolan-benjolan ini sudah dilakukan sebanyak 3 kali di Singapore. Dan masih belum bisa diberantas, masih terus tumbuh
(tapi Puji Tuhan tidak berkembang menjadi kanker, karena pengobatan penyakit kanker dan Autoimmune sangat bertolak belakang).
Sampai sekarang tim dokter masih terus mencari tahu darimana penyebaran atau pusat pertumbuhan benjolan tersebut.

FIGHTING KIKUCHI-FUJIMOTO DISEASE
Mungkin banyak yang masih bingung. Penyakit Autoimmune itu apa sih?
Teman-teman tahu kan kalau kita mempunyai sistem imunitas yang akan membantu tubuh melawan serangan penyakit?
Gambaran sederhana penyakit Autoimmune seperti ini.
Logikanya bila ada 1 penyakit yang masuk dalam tubuh, maka tubuh kita akan mengembangkan 1 imun untuk memeranginya.
Nah di tubuh jc tidak seperti itu.
Jika ada 1 penyakit yang masuk menyerang, maka tubuhnya yang menderita Autoimmune akan memproduksi 100 imun. Yang 1 dipakai untuk melawan penyakit, sisanya yang 99 akan menyerang tubuhnya.
Jadi seperti senjata makan tuan begitu.
Dokter memberi resep yang menurunkan sistem imun tersebut supaya tidak terlalu agresif, tapi akibatnya tubuh jc juga melemah sehingga gampang sakit.

Bukan hanya perjuangan secara medis, secara spirit jc juga berjuang dengan selalu mengatakan iman percayanya pada Tuhan Yesus bahwa ia sudah disembuhkan, tetap mempercayai janji-janji Tuhan walaupun belum mengalaminya, dan tetap bersyukur walau sering kali rasa sakit menyiksa dan mendera sekujur tubuhnya. Sehingga nggak heran kalau kita ketemu jc sulit percaya bahwa ia sedang sakit, padahal mungkin saat itu di balik senyum, tawa dan candanya, ia sedang bergumul menahan rasa sakit yang luar biasa.

Sungguh....nggak gampang untuk tetap bersyukur saat mengalami keadaan yang tidak enak dalam hidup ini.
Suatu ketika, di bulan Juni 2009 pernah dalam perjalanan di mobil, rasa sakit itu kembali mendera, dan di batas kekuatannya jc berseru "Tuhan....apa Engkau nggak sayang sama saya....". Tapi kemudian sambil menangis jc menarik keluhannya dan berseru, "ampuni Tuhan perkataanku...., Engkau baik....Engkau baik".
Karena walaupun sepertinya imannya sedang digoncang melalui penyakit KF, tapi jauh di dasar hati, jc tidak bisa memungkiri iman percayanya bahwa Tuhan itu selalu baik dalam hidupnya.
Teman-teman, kita dukung terus dalam doa yah, agar jc diberi kekuatan untuk tetap bersyukur dalam segala keadaan sambil menantikan kesembuhan yang sempurna.

JUDGED BY PEOPLE

Biasanya bila ada seorang hamba Tuhan atau anak Tuhan mengalami sakit atau keadaan yang buruk dalam hidupnya, komentar yang sering dilontarkan padanya adalah,.."pasti ada dosa", .. atau "pasti ada yang nggak bener dalam hidupnya.."
Demikian juga yang terjadi kepada Jacqlien.
Memang mulanya dirasakan seperti niat baik bagaimana supaya jc cepat mengalami pemulihan, tetapi lama-lama menjadi seperti intimidasi.

Itu sebabnya Jacqlien dan keluarga berusaha tidak memberitahukan ini kepada banyak orang. Karena banyaknya intimidasi dari orang-orang yang mengenalnya dan mengatakan "kamu ada dosa, kamu ada kepahitan", ada yang berkata "kamu sudah seperti artis dunia makanya ini terjadi kepada kamu", ada juga yang berkata "kamu harus bertobat.." dan banyak lagi perkataan-perkataan lain yang mengibaratkan penyakit ini sebagai hukuman dari Tuhan, yang melemahkan semangatnya sehingga kondisinya pun semakin drop.

Saat bicara heart to heart Jacqlien berkata seperti ini, "Saya ini manusia biasa, nggak luput dari kesalahan. Nggak usah harus mengalami penyakit berat kayak gini...., penyakit yang lebih ringan pun, kepala saya sudah sampai ke tanah, berlutut minta pengampunan Tuhan. Tapi kalau keadaan saya saat ini belum membaik juga, ....dan sudah terjadi sekian lama, ...saya percaya Tuhan punya suatu rencana di balik semuanya ini."

Siang itu saya jadi mengerti kenapa jc nggak ingin banyak orang tahu tentang kondisi penyakitnya. Bahkan informasi ini juga tidak tersedia di webnya. Kenapa sih jc nggak mau diexpose? Bukan karena nggak mau orang lain tahu bahwa jc sedang sakit. Tapi karena takut terjadi salah pengertian atas orang-orang yang membacanya.
Jacqlien sudah bisa membayangkan betapa mengerikan judgment yang akan diterimanya. Sehingga bukannya membawa kebaikan tapi malah sebaliknya. Belum diberitakan secara luas saja, sudah berdatangan komentar orang-orang yang menghakiminya, apalagi kalau berita ini dipublikasikan?

Sebenarnya memberitahu seseorang dalam kasih untuk mengoreksi diri adalah hal baik. Tapi kalau upaya mengoreksi diri semuanya sudah dilakukan, semua jurus yang diajarkan dalam Alkitab sudah dilakukan tapi keadaan tetap belum membaik, bila kita tetap kekeuh mengatakan ada nggak yang benar dalam hidup seseorang, itu namanya tuduhan yang menjurus kepada penghakiman.

"Saya juga takut disalah mengertikan oleh orang lain, dikirain meminta-minta bantuan keuangan, aduuh....saya takut sekali", begitulah isi hati jc saat itu.

Tapi berita yang ingin dikeep hanya sebatas kerabat dekat, ternyata menyebar dengan sangat cepat tanpa dapat dicegah. Sebenarnya penyebaran berita ini tanpa disengaja justru dilakukan sahabat-sahabat yang bersimpati dengannya, untuk menghimbau saudara-saudara seiman lainnya saling bahu membahu menopang jc, ... bukan untuk maksud yang jelek.
Tapi tetap saja ada yang menanggapinya dengan negatif.
Bener loh... ada aja yang tega kirim sms ke jc dan berkata "kamu hamba Tuhan ... kok meminta-minta orang lain untuk memberikan bantuan..." (duuuhhh....teganya........)

Bahkan ada yang lebih tega lagi berbuat berbuat seperti ini loh..., bolak-balik sms minta nomer account mengaku dari suatu Persekutuan Doa Wanita yang ingin memberikan bantuan pada jc. Semula tidak digubris karena memang jc enggan menerimanya. Tapi karena permintaan ini diajukan terus menerus, dan akhirnya nomer account diberikan, orang ini berkata "Saya tadinya mau menguji kamu, ... ternyata benar ... kamu itu minta-minta dari orang lain."

Itu yang membuat Jacqlien semakin takut kalau penyakitnya diexpose, termasuk saat teman-teman artis membuat malam solidaritas untuk mendukung jc.
"Jujur waktu teman-teman artis rohani bikin acara solidaritas untuk saya, saya bilang ... jangan...jangan......... saya takut, apa kata orang nanti."

Jeffry Tjandra dan Pdt Andreas Raharjo (selain suami, anak-anak dan keluarga tercinta) adalah orang-orang yang dipakai Tuhan menguatkan hatinya untuk gigih berjuang dan tidak menyerah melawan penyakit langka yang tercatat hanya seratusan lebih saja pengidapnya diseluruh dunia. Termasuk berjuang melawan perkataan-perkataan yang melemahkan iman dan semangatnya.

"THANKS GOD..., I AM NOT ALONE"

Benar... pertarungan berat bukan hanya melawan penyakit secara iman (roh), secara medis (tubuh), tetapi juga secara jiwani menghadapi pendakwa-pendakwa yang justru datang dari saudara seiman sendiri.

Di saat hati terasa perih mengalami perlakuan tersebut, Tuhan menghibur jc bahwa ia tidak sendirian, dengan memberikan teman-teman yang tulus mau mendukungnya di dalam doa, memberikan semangat untuk tetap berharap kepada Tuhan.
Bahkan banyak yang menolongnya untuk sama-sama memikul beban itu saat jc berobat ke Guang Zhou dan Singapore yang tentunya menelan biaya yang tidak sedikit, walaupun jc tidak pernah mengharapkannya sama sekali.

Sampai di bagian ini, tiba-tiba wajah yang tadinya ceria dan riang, berganti deraian air mata yang tidak dapat dibendung. Padahal saat itu kami sedang berada di tengah keramaian di sebuah toko donut terkenal.
Tapi air mata itu memang tidak bisa ditahan lagi. Saya bisa merasakan beratnya penderitaan yang harus jc pikul. Bisa bayangkan kalau semua jurus sudah dilakukan, tetapi kesembuhan belum juga diterima?
Tapi saya bisa merasakan keteguhan hatinya untuk tidak menyalahkan Tuhan dalam setiap rencanaNya dalam hidupnya.
Berkali jc mengatakan, "Tuhan nggak pernah salah." (what a beautiful word!)

Dalam deraian airmata siang itu, terasa pengucapan syukur yang limpah karena di tengah-tengah semua beban yang dia alami, Tuhan memberikan saudara-saudara seiman yang mau berbagi beban dengannya, yang mau membagi hidup dengannya, sehingga membuat jc merasa tidak sendirian. (Bahkan seorang teman saya yang tidak pernah bertemu dan mengenal jc juga tergerak untuk ikut memikul beban itu, dan berbagi kasih dengannya.)
Bukankah itu penghiburan yang besar dari Tuhan yang mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan bukannya saling menghakimi?
Tuhan tidak pernah meninggalkan jc sendirian, bersama saudara-saudara seiman yang mengasihinya.

I LEND YOU MY SHOULDER

Jujur, ketika bertemu siang itu, saya baru tahu keinginan jc yang terdalam untuk tidak memberitahukan apa yang dideritanya kepada banyak orang. Waahh....saya jadi merasa bersalah sekali, karena saya memposting tulisan tentang jc di blog saya. Tapi bener loh, waktu nulis itu saya gusar melihat orang-orang yang menjugde jc tanpa tahu keadaan yang sebenarnya. Sehingga saya ingin share apa yang dia alami dan menghimbau orang lain untuk tidak menghakimi, tapi mendoakan kesembuhannya.
Siapa kita mau menghakimi saudara kita seakan kita hidup jauh lebih benar dari dia?

Dan melalui tulisan itu saya juga ingin berkata bahwa Tuhan Yesus yang saya kenal adalah bukan hanya Tuhan, tapi juga BAPA .., sekali lagi... DIA BAPA .
Bapa yang kekal, yang mengasihi kita dan yang tidak akan pernah meninggalkan kita, karena kita adalah anak-anakNya. Sebagai Bapa, ada kalanya Ia menghajar kita tapi untuk membawa pertobatan.
Tapi bukan berarti Ia menghajar dengan membabi buta.
HajaranNya sarat dengan muatan kasih.
Demikian juga saat Ia merancangkan sesuatu dalam hidup kita, maka semua rancanganNya adalah rancangan kebaikan bukan rancangan penghukuman.

Ternyata tulisan sederhana itu tidak sia-sia, ada beberapa orang yang email saya dan berkata mereka dikuatkan melalui tulisan tentang jc. Tadinya mereka sudah desperate dalam masalah mereka, tapi melihat kegigihan jc dan kasihnya kepada Tuhan, mereka dikuatkan dan mau bangkit lagi.

"Saya nggak tahu siapa jc sama sekali, tapi saya sangat dikuatkan membaca kisahnya. Ternyata masalah saya belum ada apa-apanya dibandingkan yang jc alami.." (duuh...haree genee ada yang nggak tahu Jacqlien Celosse ......haha...becanda... ketransfer jc yang suka bercanda nih...)
Survey membuktikan, ditengah-tengah penderitaan jc, ternyata semua itu Tuhan pakai untuk membangkitkan kekuatan bagi orang-orang yang sedang terpuruk. Ada rencana Tuhan yang indah di balik segala penderitaan.

"I lend you my shoulder"... , katakan itu kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan penghiburan.
Saya percaya bukan hanya Jacqlien Celosse, ada banyak jc-jc yang lain di sekeliling kita yang sedang mengalami perkara-perkara yang tidak mereka inginkan terjadi dalam kehidupan mereka.
Jangan biarkan mereka merasa sendirian dan ditinggalkan.
Ini waktunya untuk lend our shoulder bagi mereka. Supaya di tengah-tengah penderitaan mereka, mereka bisa berbalik kepada Tuhan, lebih lagi mengasihiNya, dan mengalami pemulihan dari Tuhan.

RINDU MELAYANI LAGI
(waiting for -THE SECOND CHANCE- )

Saat-saat seperti ini kerinduan terbesar jc adalah kembali melayani Tuhan melalui pujian penyembahan seperti dulu. Memberkati dan menguatkan banyak orang melalui talenta suara yang Tuhan percayakan kepadanya.

"Kalau dulu saya banyak kali naik pesawat untuk melayani Tuhan ke berbagai tempat, sekarang saya bolak balik naik pesawat untuk berobat. Saya merindukan kembali seperti dulu. Bisa leluasa melayani Tuhan dengan tubuh yang sehat. "

"Kalau Tuhan memberikan saya -the second chance to serve Him-, saya akan lakukan lebih lagi untuk Tuhan. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu."

Saya sebagai seorang sahabat jc, percaya bahwa itu akan terjadi.
Teman-teman juga mau kan mendoakan jc untuk sembuh total dan menjadi alat Tuhan lebih lagi?

Oh ya, apakah benar karena sakit dan tidak bisa pergi kemana-mana untuk melayani, lantas membuat hidup jc tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain?

Walaupun sedang dalam proses kesembuhan, bukan berarti hidup jc tidak bisa menjadi berkat.
Dalam keadaan sakit, dan tidak bisa pergi melayani seperti yang biasanya dia lakukan, jc tetap bisa menjadi berkat dengan cara yang berbeda.
Melalui testi nya banyak orang-orang yang sedang struggling hari-hari ini dapat kekuatan baru.

Bangkit kembali untuk mempercayai dan meraih janji-janji Tuhan, yang adalah setia dan amen.
Kalau jc bisa, saya juga bisa.

(Hmmmh...sebenernya saya pribadi mengencourage jc untuk punya blog sendiri. Sehingga bisa mengungkapkan apa yang dia alami day by day secara pribadi, ....bagaimana Tuhan memegang tangannya dan tak pernah melepaskannya, tentu jauh lebih touchy daripada orang lain yang menceritankannya.
Setuju blogger ???)

KATA -KATA PENGHIBURAN DI MASA-MASA SULIT

God is to wise to be mistaken,
God is too good be unkind.
When you don't understand,
when you don't see His plan and,
when you can't trace His hand,
just trust His heart.

Selain ayat-ayat Firman Tuhan, kalimat di atas yang diucapkan hamba Tuhan yang luar biasa dipakai Tuhan, Charles Haddon Spurgeon ini sungguh menguatkan hati jc, bahwa Tuhan tidak pernah salah. Tuhan tidak pernah berbuat curang. Tuhan tidak pernah berbuat yang tidak baik, even saat ini yang kita alami sepertinya 'tidak baik'.
Di balik segala rencanaNya yang tidak terpahami (dan nggak mudah untuk melaluinya), semuanya adalah rencana yang indah.
Seandainya itu berupa suatu pencobaan, Tuhan berjanji tidak akan pernah mengijinkan terjadi pencobaan yang melebihi kekuatan manusia.
Oleh karena itu Jacqlien pasti kuat, dan Jacqlien pasti menang di dalam Tuhan.

Oh, ...thanks God, for letting us know that we are not alone.
You always be there for us.

Semoga tulisan ini menguatkan, khususnya bagi teman-teman yang sedang merasa bergumul sendirian.
God never leave you, never forsake you.
(He introduced Himself as EVERLASTING FATHER)

Semoga tulisan ini juga membuat kita lebih care kepada teman-teman kita yang sedang mengalami pergumulan berat.
It's time to lend our shoulder.


( diambil dari blognya Julita Manik )

Wednesday, March 16, 2011

Penjual Topi


Suatu ketika ada seorang penjual topi yang berjalan melintasi hutan. Cuaca saat itu sangat panas. Ia lalu memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon besar. Sebelum merebahkan diri, ia meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya. Beberapa jam ia terlelap dan terbangun oleh suara-suara ribut. Hal pertama yang disadarinya adalah bahwa semua topi dagangannya telah hilang. Kemudian ia mendengar suara monyet-monyet di atas pohon. Ia mendongak ke atas. Betapa terkejutnya ia melihat pohon itu penuh dengan monyet. Dan, semua monyet itu mengenakan topi-topinya.

Penjual topi itu terduduk dan berpikir keras bagaimana caranya ia bisa mendapatkan kembali topi-topi dagangannya yang sekarang sedang dibuat main-main oleh monyet-monyet itu. Ia berpikir dan berpikir, dan mulai menggaruk-garukkan kepalanya. Lalu ia melihat monyet-monyet itu ternyata menirukan tingkah lakunya. Kemudian, ia melepas topinya dan mengipas-ngipaskan ke wajahnya. Dan monyet-monyet itu pun melakukan hal yang sama. Aha..! Ia pun mendapat ide..! Lalu ia membuang topinya ke tanah, dan monyet-monyet itu juga membuang topi-topi di tangan mereka ke tanah. Segera saja si penjual itu mengumpulkan dan mendapatkan kembali semua topi-topinya. Ia pun melanjutkan perjalanannya.

Lima puluh tahun kemudian, cucu dari si penjual topi itu juga menjadi seorang penjual topi juga dan telah mendengar cerita tentang monyet-monyet itu dari kakeknya.

Suatu hari, persis seperti kakeknya, ia melintasi hutan yang sama. Udara sangat panas. Ia beristirahat di bawah pohon yang sama dan meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya. Sekali lagi, ketika terbangun ia menyadari kalau monyet-monyet telah mengambil semua topi-topinya. Ia pun teringat akan cerita kakeknya. Ia mulai menggaruk-garuk kepala, dan monyet-monyet itu menirukannya. Ia melepas topinya dan mengipas-ngipaskan ke wajahnya, monyet-monyet itu masih menirukannya. Nah, sekarang ia merasa yakin akan ide kakeknya. Kemudian ia melempar topinya ke tanah. Tapi kali ini ia yang terkejut, karena monyet-monyet itu tidak menirukannya dan tetap memegangi topi itu erat-erat.

Kemudian, seekor monyet turun dari pohon, mengambil topi yang di lemparkan oleh cucu pedagang topi itu, lalu menepuk bahunya sambil berkata, “Memangnya cuma kamu saja yang punya kakek…?”

Renungan:

Jangan hanya karena anda mampu mengambil pelajaran dari suatu pengalaman buruk, lalu anda menganggap orang lain tidak mengambil pelajaran yang sama juga. Jangan hanya karena anda merasa lebih tahu, lalu anda menganggap orang lain bodoh. Jangan-jangan andalah yang lebih bodoh daripada orang lain :)

7 ROTI


Seorang ibu pulang dari sebuah pasar dengan membawa 7 buah roti yang masih mengebul panasnya.
Di sebuah tikungan,terlihat seorang pengemis yang menggandeng seorang anak dan menggendong anaknya yang lain dalam kain yang lusuh,mereka tampak sangat kelaparan.

Ibu itu begitu iba dan mendekati pengemis itu,,diberikannya 3 buah roti itu pada pengemis itu, pengemis itu berterimakasih dan mencium tangan ibu itu,,namun ketika pengemis itu hendak berlalu mata pengemis itu memperhatikan 4 buah roti lagi ditangan ibu itu,,dengan pandangan penuh harap.

Ibu itu melihat hal ini lalu kembali ke pengemis itu..
Pengemis itu berkata,,'di rumah saya ada suami saya yang terbaring karena sakit dan sudah 3 hari tidak makan dan seorang anak saya yang juga belum makan selama 3 hari..'

Ibu itu memberikan 3 buah roti lagi kepada pengemis itu,,2 roti ini untuk suamimu yang sakit agar cepat sembuh,,1 lagi untuk anakmu di rumah ". Pengemis itu merasa girang,,dia berterimakasih dan mencium kaki ibu itu.

Kemudian berlalulah Ibu itu sambil menimang-nimang 1 buah roti ditangannya, tiba-tiba terlihat pengemis itu berlari dengan kencang ke arah Ibu itu dan menyambar 1 buah roti yang tersisa..sehingga ibu ini tidak membawa 1 buahpun roti.
Benar-benar pengemis yang tak tahu diri bukan??


Pengemis itu adalah kita Manusia
Ibu itu adalah Tuhan
Roti itu adalah hari-hari dalam 1 minggu

Manusia begitu serakah,,kita diberikan 6 hari namun kadang-kadang kita masih merampas hari ketujuh yang sebaiknya kita berikan untuk Tuhan...
Tuhan tidak meminta 1 hari penuh,,namun hanya 2 jam (paling lama) dalam seminggu namaun itupun tidak kita berikan,,,betapa serakahnya kita manusia.

Monday, March 14, 2011

DOA


Apa arti berdoa dengan iman itu? Apakah meminta yang kita kehendaki atau yang kita perlukan? Saya jadi teringat kisah yang menginspirasi saya mengenai cara berdoa kepada TUHAN.

Suatu hari seorang anak mendatangi ibunya dengan ceria...

Anak : Mami, tahun ini aku berulang-tahun ke-17, bolehkah aku mengadakan pesta?
Mami : Boleh, Sayang.
Anak : Asyik, bolehkah aku mengundang seluruh kawan - kawanku?
Mami : Ide bagus. Boleh.
Anak : Horeeee... Mami baik deh. Bolehkah aku pesta di restoran mahal?
Mami : Untuk anak tercinta Mami, bolehhh...
Anak : Mami hebat! Bolehkah aku memakai baju yang mewah?
Mami : Karena itu hari ulangtahunmu ya tentu saja boleh
Anak : Wah, aku cinta deh sama Mami. Bolehkah di pesta itu aku memakai lipstik?
Mami : tidak boleh. Anak : Loh, koq tidak boleh? Kan aku sudah 17 tahun? Masa` masih tidak boleh?
Mami : Tidak, tidak boleh.
Anak : Aaaaah, nggak asyik. Mami jahat. Mami ketinggalan zaman. Mami tidak sayang aku. Aku juga tidak sayang pada Mami. Huaaaaa....
Mami : Husss, diamlah! Sekali mami bilang tidak boleh, tetap tidak boleh, Bambang !

Bagi saya pribadi, doa itu sederhana. Sebagai anak, kita berhak meminta apa saja yang kita kehendaki kepada Bapa. Tetapi sebagai Bapa, TUHAN berhak mengabulkan apa yang dianggapNya terbaik bagi kita. Seperti doa yang diteladankan Yesus (Matius 26:39b) ... janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.


Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya

Kapan TUHAN menjawab doa kita?
Kau menjawab doaku pada waktu terbaikMu

Mengapa kita percaya TUHAN bisa mendengar doa kita?
S'bab telingaMu TUHAN tak kurang tajam untuk mendengar suaraku

Bagaimana cara TUHAN menjawab doa kita?
Kau menjawab doaku dengan cara terbaikMu

Mengapa kita percaya TUHAN sanggup menolong kita?
Kar'na tanganMu TUHAN tak kurang panjang untuk menolong diriku

Bagaimana cara berdoa yang baik?
Segala yang kupinta dengan iman, kubersyukur atasnya snantiasa

Mengapa kita dapat terus berdoa?
S'bab ku pasti menerima keajaiban di dalam kuasa doa

Bagaimana meresponi jawaban TUHAN dengan baik?
Berkat yang KAU adakan di hidupku, ku memuji namaMu selamanya

Mengapa kita memberikan respon yang baik terhadap semua jawaban TUHAN?
S'bab kupasti menerima tiap janjiMu sampai sepanjang masa

Monday, March 07, 2011

Rahasia Umur Manusia


Alkisah Tuhan menciptakan manusia dengan jatah umur 20 tahun. Tapi binatang-binatang rata-rata 40 tahun. Itu karena Tuhan ingin manusia bahagia saja sepenuhnya dan tidak usah merasakan pahitnya dunia terlalu lama. Manusia ini pun diletakkan Tuhan didekatNya.

Ternyata, beberapa binatang merasa iri dan ingin seperti manusia. Datanglah Sapi, “Tuhan terlalu lama 40 tahun bagiku, kukembalikan 20 tahun”. Mendengar itu … manusia yang merasakan kebahagiaan … ingin lebih panjang kebahagiannya …. dimintanya yang 20 tahun dari sapi untuk dirinya. Tuhan mengabulkan.

Lalu datanglah Anjing. Dia juga mengembalikan yang 20 tahun … maka sekali lagi manusia memintanya.

Terakhir monyet datang. Dia juga mengembalikan 20 tahun umurnya …. dan sekali lagi manusia memintanya.

Maka jadilah yang diminta manusia itu :

20 tahun pertama hidup sebagai manusia, berbahagia, gak banyak masalahnya

20 tahun kedua hiduplah manusia itu seperti sapi … bangun pagi pulang malam, kerja keras, banting tulang …. hasil … hmmm terbatas (7 p) PERGI PAGI PULANG PETANG PENGHASILAN PAS-PASAN)

20 tahun ketiga jadilah dia seperti anjing. Anak mulai gede … kerjanya jaga anak, jaga kekayaan, jaga properti …. persis kaya anjing

20 tahun keempat jadilah dia seperti monyet. Tua renta, hanya jadi bahan lelucon yang lebih muda …

Maka

kalau anda ingin terus jadi manusia sampai akhir hayat ingatlah

kata-kata ini : “BUKAN MASALAH PANJANGNYA UMUR, TETAPI MASALAH MEMBERI

MAKNA DALAM TIAP HARI KEHIDUPAN” atau juga iklan dari AMild beberapa

tahun lalu : “MENJADI TUA ITU PASTI, DEWASA ITU PILIHAN”.