Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Friday, April 29, 2011

Pelajaran Hidup


Seorang guru sedang duduk bersama dengan murid-muridnya. Dia mengemukakan beberapa bertanyaan kepada murid-muridnya.


1. Apa yang tidak mungkin dilakukan manusia?

Murid-murid bingung, tidak tahu jawabannya. Sang guru kemudian menjawab: Semua hal didunia ini mungkin terjadi, kecuali satu hal, kembali ke masa lalu. Waktu tidak bisa diputar ulang dan manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya.


2. Apa yang paling besar didunia ini?

Sang murid-murid dengan cepat menjawab,” Gunung!!!

Gunung yang paling besar didunia ini.” Sang guru menjawab,”Benar, tetapi yang paling benar adalah nafsu.”

Nafsulah yang paling besar didunia ini. Banyak contoh terjadi karena mengandalkan hawa nafsunya saja maka orang tua bisa membunuh anak dan keluarganya sendiri, terjadi banyak pemerkosaan anak dibawah umur bahkan yang masih duduk di bangku TK, nafsu dendam dan sebagainya.


3. Apa yang paling mudah dilakukan oleh manusia?

Sang murid menjawab,”Bernafas, Marah!!” Sang Guru menjawab, “Benar, tapi yang paling benar adalah meninggalkan iman.” Manusia mudah sekali meninggalkan imannya. Mungkin karena penderitaan, kemalasan atau harta dan beribu alasan lain bisa menyebabkan manusia dengan mudah meninggalkan imannya, meninggalkan ibadatnya.


4. Apa yang paling tajam didunia ini?

Murid-murid menjawab”Pedang !! Tombak!!” Sang Guru menjawab,”Benar, tapi yang paling benar adalah lidah.”

Lidah manusialah yang paling tajam didunia ini, hanya karena tajamnya lidah maka terjadi fitnah, pembunuhan dan penderitaan. Bayangkan lidah yang panjangnya mungkin cuma 10 cm bisa menghancurkan semuanya karena ketajamannya.

Kita sebagai manusia, kita hidup dimasa kini. Ada yang bilang masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah anugerah dan masa depan adalah misteri. Memang manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya, waktu tidak bisa diputar ulang.

Kita hidup di masa kini. karena itulah dalam hidup kita sekarang ini kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu kita, kita harus berupaya supaya kita tetap menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan, selain itu kita harus bisa mengendalikan lidah kita, perkataan kita, apa yang kita ucapkan hendaklah adalah perkataan yang baik dan tidak membuat orang lain menderita. Selagi kita masih diberi anugerah bisa hidup sekarang ini, kita semua harus berupaya menanam kebaikan dalam setiap tindakan kita dan terus maju menyongsong masa depan yang menanti kita.

Rahasia Success


Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal , sebelumnya
berpesan dua hal : pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, dan kedua, jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti pesan ayah.

Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung : Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.

Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.

Bagaimana dengan anda? Kisah di atas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita .. pilihan ada di tangan anda.
Share

7 : 4


Suatu hari, seorang pangeran yang baru saja menjadi raja sedang bingung. Sebelum wafat, ayahnya meninggalkan surat wasiat yang ditujukan pada dirinya dan dua adik perempuannya.

Isi dari wasiat itu adalah bahwa dirinya ditunjuk menjadi raja berikutnya untuk menggantikan posisi ayahnya yang sudah wafat. Namun, wasiat yang berikutnya sungguh sulit untuk dilaksanakan.

Wasiat tersebut berisi pembagian 7 ekor kuda istimewa milik ayahnya yang sangat mahal harganya kepada tiga orang anaknya dengan perincian sebagai berikut. Setengah dari jumlah kuda diberikan pada anak pertama, seperempat dari jumlah kuda diberikan pada anak kedua, dan seperdelapan dari jumlah kuda diwariskan pada anak bungsu.

Sang raja (eks. pangeran) bingung bukan main, karena jika kuda diwariskan sesuai wasiat sang ayah, maka kuda-kuda itu harus dipotong-potong. Jika begitu, maka kuda itu tidak akan ada manfaatnya karena pasti mati.

Untuk itu raja muda tersebut meminta para penasihat terbaiknya berkumpul di ruang istana untuk memberikan solusi. Barangsiapa yang bisa memberikan ide yang sangat memuaskankan, maka ia akan mendapat uang emas dalam jumlah besar.

Orang pertama memberi ide, “Raja yang terhormat. Sebaiknya ikuti saja saran ayah raja sesuai wasiat. Siapa tahu memang begitu keinginannya.”

Orang kedua memberi ide lainnya, “Raja yang mulia. Menurut saya, cara yang efektif adalah jual saja kuda-kuda itu dan uangnya baru dibagi sesuai wasiat.”

Orang selanjutnya angkat bicara, “Saya mengusulkan agar raja lebih baik menyewa seorang filsuf atau orang yang pintar agar menyumbangkan idenya.”

Ketiga usul tersebut tidak begitu memuaskan sang raja. Tiba-tiba seorang pelayan yang berdiri di sampingnya dan menawarkan usul yang mudah. Hal ini tentu mengundang cemoohan dari para penasihat. Namun, raja bersikap bijaksana dan bersedia memberi kesempatan.

Ia berkata, “Begini saja, terlebih dahulu saya harus meminjam seekor kuda.” Permintaannya pun dikabulkan.

Kemudian ia melanjutkan, “Jumlah kuda raja ada 7 ekor dan ditambah 1 ekor lagi sehingga menjadi 8 ekor. Sesuai wasiat, maka anak pertama akan mendapatkan setengahnya. Jadi setengah dari delapan adalah 4 ekor. Anak kedua mendapatkan jatah seperempatnya. Jadi seperempat dari delapan adalah 2 ekor. Anak terakhir mendapat jatah seperdelapan, yaitu 1 ekor. Jika seluruhnya dijumlah, maka 4 ekor ditambah 2 ekor dan 1 ekor menjadi 7 ekor, persis seperti jumlah kuda raja. Terakhir, masih tersisa 1 ekor kuda pinjaman tadi, sehingga saya kembalikan pada pemiliknya.”

Sang raja sangat puas dan kagum dengan ide pelayannya. “Sungguh tak terduga ternyata kamu dapat memikirkan ide mudah seperti ini.” Akhirnya pelayan tadi berhak memperoleh hadiah uang emas yang banyak.

Pesan pada pembaca:
Mungkin banyak dari Anda yang berpikir bahwa untuk sukses, harus melakukan hal-hal yang rumit, melakukan hal-hal yang besar atau menggunakan teknik-teknik canggih.

Sebenarnya sukses adalah kumpulan dari tindakan yang sederhana secara konsisten. Tindakan itu tentunya tindakan yang membawa Anda ke arah sukses. Tindakan yang besar berasal dari kumpulan tindakan kecil, dan tindakan kecil berasal dari tindakan yang lebih kecil lagi. Jadi, jangan berpikir bahwa sukses membutuhkan tindakan raksasa.

Contoh, komputer canggih seperti sekarang ini ternyata hanya terdiri dari angka 0 dan 1 (angka biner). Kumpulan angka-angka inilah yang memprogram komputer untuk berfungsi. Rumus-rumus matematika yang paling rumit sekalipun berasal dari kumpulan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Perkalian pun ternyata berasal dari penjumlahan berulang. 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15. jadi, semua yang terlihat rumit sebenarnya adalah kumpulan dari hal-hal yang sederhana. Hal besar tidak akan pernah ada jika tidak ada hal kecil.

Orang yang sukses adalah orang yang melakukan tindakan kecil namun konsisten. Perjalanan ribuan mil berhasil ditempuh bukan karena langkah raksasa, melainkan usaha untuk berjalan selangkah demi selangkah sampai ke tujuan.

Hidup Ini Sederhana


Ternyata... Hidup Ini Sederhana...

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam

tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan

tersebut.Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah,

cukup memelihara kebiasaan yang baik .

Ada seorang anak melakukan magang kerja di toko sepeda.

Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di

toko tsb.

Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga

bersih mengkilap.

Pegawai-pegawai lainnya menertawakan perbuatannya.

Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya,

anak tersebut di tarik untuk bekerja di perusahannya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah,

cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik."

Ibu menjawab: "Mengapa?"

Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. "

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah,

hanya perlu tidak marah-marah .

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.

Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu

tetap akan tumbuh dengan subur."

Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang

membina anakku."

Ternyata membina seorang anak sangat mudah,

cukup membiarkan dia rajin bekerja .

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya:

"Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara

mencarinya?"

Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."

Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."

Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi."

Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat:

"Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput

sebelah sana ."

*Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala

sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan:

"Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."

Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk

pindah."

Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir

jalan"

dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri,

cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,

semua berjalan dengan berat, sangat menderita,

hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.

Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"

Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan,

cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

GEORGE MÜLLER


Tukang pajak berbangsa Prusia yang berwajah kejam itu berhadapan muka dengan puteranya yang berusia sepuluh tahun, “Kamu telah mengambil uang yang bukan milikmu, George.”

Anak itu menggeliat-geliat di bawah pandangan ayahnya. “Tidak, Ayah,” ia menggagap, “saya tidak mengambil uang.”

“Sekali ini aku memasang sebuah perangkap,” si ayah menjelaskan. “Aku kira kamu telah mencuri uang dari pajak pungutanku, saat itu aku menghitung sejumlah uang dan kemudian menaruhnya di ruangan ini. Sebagian dari uang itu telah hilang. Nah, kucing tidak mungkin mengambilnya.”

“Ayah keliru,” anak itu memohon.

“Aku tidak keliru. Jika kamu tidak mengakuinya, aku harus menggeledahmu.”

Tukang pajak itu menggeledah saku anaknya dan tidak menemukan apa-apa. George tersenyum sendiri.

“Sekarang buka sepatumu,” ayahnya memerintahkan.

“Kaki saya sakit. Kalau dibuka nanti sakit.”

“Aku katakan, buka.”

Anak itu dengan segan membuka sepatunya.

“Sekarang berikan sepatu itu kepadaku.”

Anak itu menurut. Senyuman itu samar-samar lenyap dari wajahnya.

“Ah, ini dia. Sekarang, pergilah ke gudang.”

“Tetapi, saya minta maaf, Ayah. Saya berjanji tidak akan mencuri lagi.”

George Müller menerima hukumannya. Tetapi ia mencuri lagi, mencuri lagi, mencuri lagi – sampai akhirnya hidupnya diubah oleh Kristus.

Ibunya meninggal ketika ia berumur empat belas tahun dan waktu itu ia sedang bersekolah. Pada malam ketika ibunya meninggal, dengan tidak sadar akan penyakit ibunya, George sedang bermain kartu. Hari Minggu, keesokan harinya, ia menghabiskan waktunya bersama-sama dengan beberapa temannya di sebuah kedai minuman.

Tidak berapa lama kemudian ia dibaptiskan di sebuah gereja Lutheran. Ayahnya telah memberinya uang yang banyak untuk membayar gembala jemaatnya. Tetapi George yang licik itu memberi gembala jemaat itu hanya seperduabelas dari jumlah uang itu.

“Saya akan berlaku lebih baik,” ia berjanji kepada dirinya sendiri pada saat itu ia mengikuti kebaktian. Tetapi keputusannya itu sia-sia saja.

Tahun berikutnya, ayahnya dipindahkan ke kota Schoenebeck, Prusia. Ia meninggalkan George sendirian di rumahnya yang lama agar mengawasi perbaikan-perbaikan rumahnya dan belajar dengan seorang pendeta, karena George telah membuat keputusan untuk belajar menjadi pendeta. Tetapi ketika tukang pajak itu pergi. George sibuk dengan pekerjaannya yang lain. Ia mengumpulkan uang orang-orang di desanya yang berutang kepada ayahnya, lalu ia melakukan perjalanan yang

kemudian ia sebut “dosa enam hari.”

Ketika uangnya telah habis, ia pindah ke hotel yang mahal, menginap seminggu, kemudian lari tanpa membayar ongkos-ongkosnya. Ia pindah ke hotel lain, menginap dan bersenang-senang seminggu lamanya, lalu bersiap-siap untuk melarikan diri melalui sebuah jendela. Namun kali ini ia tertangkap. Pada umur enam belas tahun anak tukang pajak itu dipenjara selama dua puluh empat hari.

Setelah ayahnya memberikan uang jaminan untuknya, ia bersekolah di Nordhausen, Prusia. Untuk menyenangkan hati gurunya ia belajar dari jam empat pagi sampai jam sepuluh malam. Gurunya memujinya di kelas sebagai seorang pemuda dengan harapan yang baik dalam pelayanan kependetaan. Walaupun demikian George Müller terus-menerus bermabuk-mabukan dan berfoya-foya. Ia merasa bersalah pada saat ia turut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan. “Tetapi satu atau dua hari setelah ikut serta dalam perjamuan Tuhan itu, saya berlaku sama jahatnya seperti sebelumnya,” ia menulis dalam catatan hariannya.

Ketika ia berumur dua puluh tahun, ia dianjurkan belajar di Universitas Halle serta diberi hak untuk berkhotbah. Ketika di Halle inilah ia menyadari bahwa ia harus memperbaiki diri seandainya saja ada sebuah jemaat yang memilih dia sebagai gembala jemaatnya. Pada waktu itu ia menganggap pelayanan kependetaan semata-mata sebagai suatu mata pencaharian yang baik, bukan sebagai suatu pelayanan

kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan.

Ia bertemu dengan seorang teman mahasiswa, bernama Beta yang hidup sebagai orang Kristen yang patut dicontoh. George memilih Beta sebagai teman dekatnya, dengan berpikir bahwa ia memperbaiki hidupnya dengan seorang teman Kristen.

Tetapi Beta itu seorang Kristen yang kembali berbuat jahat dan ia bersahabat dengan George hanya karena ia mengira George akan membawanya kepada kesenangan-kesenangan yang lebih banyak.

Dalam bulan Agustus tahun 1825, George Müller, Beta dan dua orang mahasiswa lainnya menggadaikan sebagian milik mereka untuk memperoleh cukup banyak uang untuk bepergian selama beberapa hari. Ketika seorang dari mahasiswa-mahasiswa itu mengusulkan pergi ke Swiss, George yang licik itu sudah mempunyai suatu rencana. Ia hanya duduk saja dan memalsukan surat-surat penting yang diperlukan dari orang tuanya untuk mendapatkan paspor.

Dalam perjalanan itu George menjadi bendahara. Karena ia memang suka mencuri, ia menyelewengkan uang itu supaya teman-temannya membayar sebagian dari ongkos-ongkosnya.

Ketika mereka kembali ke universitas, Beta sangat menyesal dan ia mengakui segala dosanya kepada ayahnya. Kemudian ia mengundang George untuk menghadiri suatu persekutuan doa di rumah seorang teman. Mereka pergi bersama. “Saya belum pernah sebelumnya melihat seorang berdoa berlutut,” demikianlah komentar George, yang kemudian menjadi seorang yang terkenal di dunia karena kuasa doanya.

George merasa canggung di dalam persekutuan itu, karena suasananya yang aneh. Ia bahkan meminta maaf atas kehadirannya di sana.

“Datanglah sering-sering; pintu dan hati kami terbuka bagi Saudara,” tuan rumah itu mengundangnya dengan senang hati.

Setelah dua lagu pujian, satu pasal dari Alkitab dibacakan. Kemudian lagu pujian lainnya dan pada saat tuan rumah itu berdoa, suatu perasaan sukacita dan damai timbul dalam hari George Müller. Dalam perjalanan pulang, dengan penuh kegembiraan ia berkata kepada Beta, “Segala kesenangan kita yang dulu itu tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang kita alami malam ini.”

Kristus telah menyentuh hati George Müller di persekutuan doa itu dan sejak saat itu ia menjalani kehidupan yang telah diubah.

Kemudian ia pindah ke Inggris, di mana ia menjadi terkenal sebagai orang yang beriman. Ia mendirikan lima buah Panti Asuhan di Bristol yang dapat menampung dua ribu orang anak. Selama hidupnya ia mengurus 9975 orang anak yatim piatu dan menerima lima puluh ribu jawaban khusus bagi doanya.

Inilah kisah orang yang tidak pernah melihat seorang Kristen berdoa berlutut sampai ia berusia dua puluh satu tahun.

Tuesday, April 19, 2011

Be Strong ( kisah Ah Long )


Ah Long (usia 6 th), hidup sebatang kara, mengidap HIV bawaan (carrier) dari
almarhum orangtua nya.

Semua teman menjauhinya. Hanya anjingnya, Lao Hei, yg menjadi temannya.

Ah Long tinggal di rumah peninggalan orangtuanya,
di bukit di kaki gunung Malu, daerah Liuzhou, propinsi Guangxi, China.

Ia menyiapkan makanannya

dan memasaknya sendiri dengan kayu api.

Ia pun mencari dan memikul kayu bakar sendiri di gunung.


Beberapa sayuran yg ditanamnya di dekat rumah untuk makanan sehari-hari.

Ia pun memelihara ayam

Ia mengisi hari-harinya dengan tetap bermain!

Menjelang malam, ia berusaha sedapat mungkin untuk belajar dengan membaca
buku-buku yang ia miliki.
Ini ia lakukan karena tak ada sekolah yang mau menerimanya

Sesekali neneknya (84 tahun), berkunjung.
Namun neneknya tidak mau tinggal bersamanya.
Pada masa kecilmu, apa yang kamu lakukan?
- meminta ayah untuk membelikan mainan,
- diingatkan ibu untuk belajar bahasa asing
- menerima uang kecil dari nenek yang sembunyi-sembunyi memberikannya kepadamu
- berbagi permen yang engkau beli hanya dengan teman-temanmu

Akan tetapi, A-Long tidak mengalami semua itu.
Apakah engkau menghela napas seperti orang dewasa berukuran kecil dan berkata,
"Menyebalkan sekali menjadi seorang anak!"

Akan tetapi A-Long tidak
Ia mencuci pakaian dan menyiapkan makanannya sendiri.
Sendirian, ia memberi makan ayam-ayam dan memelihara seekor anjing.
Sendirian, ia belajar membaca
Sendiri pula ia pergi ke tempat tidurnya

A-Long tidak pernah merasa menyebalkan menjadi dirinya sendiri
Walaupun ia hanya anak berumur 6 tahun.

Kabar terbaru setelah saya browsing mencari artikel lain tentang Ah Long mengatakan, sekarang Ah Long telah pergi dan tinggal di rumah amal, nasib rumah orang tuanya sekarang tidak diketahui. Tapi, merupakan kabar menggembirakan untuk kita ketahui bahwa penderitaan Ah Long sebagai anak yatim piatu dan anak yang "ditinggalkan" oleh warga desa sekitarnya kini telah berakhir.

Tidak terbayangkan betapa mirisnya hidup Ah Long yang dulu hidupnya terkucilkan. Padahal Ah Long sendiri tidak mengerti apa itu penyakit AIDS, kenapa berbahaya, dan membuatnya tidak diterima di sekolah.

Jika Anda merasa hidup ini susah,
atau merasa kesepian, atau merasa tidak berkecukupan,
atau merasa hidup ini tidak adil,
atau merasa lelah dengan hidup ini……..
Be Strong! Berusahalah tegar setidaknya seperti Ah Long.
Bersyukurlah pada Tuhan dengan segala yang ada pada saat ini, bersyukurlah
dalam segala hal…..setiap saat….. dalam setiap hal sekecil apapun.
Dan berusahalah untuk slalu berbahagia…