kumpulan ilustrasi kotbah,ilustrasi kristen, ilustrasi kotbah kristen, humor dan artikel rohani , yang dapat digunakan untuk tambahan materi kotbah.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )
Sunday, February 03, 2013
Titik Buta ( BLIND SPOT )
Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju sehebat Mohammad Ali sekalipun juga memiliki pelatih. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Mohammad Ali-lah yang akan memenangkan pertandingan tersebut.
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Mohammad Ali butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Mohammad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk
melihat hal-hal ݪήg ...
"TIDAK DAPAT D̲̅iå LIHAT SENDIRI"
Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".
Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" tersebut dengan bantuan orang lain.
Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita,
sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita
mulai bergeser.
↣ Kita butuh orang lain
↷ ݪήg menasihati,
↷ ݪήg mengingatkan,
↷ bahkan ݪήg menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru,
ݪήg bahkan kita tidak pernah menyadari.
KERENDAHAN HATI kita
↷ ǘπƮùƘ menerima kritikan,
↷ ǘπƮùƘ menerima nasihat,
↷ dan ǘπƮùƘ menerima teguran itulah yang justru menyelamatkan kita.
Kita bukan manusia sempurna.
Biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dengan pandangan diri kita sendiri.
Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Mohammad Ali butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Mohammad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk
melihat hal-hal ݪήg ...
"TIDAK DAPAT D̲̅iå LIHAT SENDIRI"
Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".
Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" tersebut dengan bantuan orang lain.
Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita,
sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita
mulai bergeser.
↣ Kita butuh orang lain
↷ ݪήg menasihati,
↷ ݪήg mengingatkan,
↷ bahkan ݪήg menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru,
ݪήg bahkan kita tidak pernah menyadari.
KERENDAHAN HATI kita
↷ ǘπƮùƘ menerima kritikan,
↷ ǘπƮùƘ menerima nasihat,
↷ dan ǘπƮùƘ menerima teguran itulah yang justru menyelamatkan kita.
Kita bukan manusia sempurna.
Biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dengan pandangan diri kita sendiri.
Mutiara Yang Bernoda
Alkisah, di sebuah kota kecil tinggal seorang tua yang sangat beruntung. Suatu hari, dalam perjalanan pulang sehabis bekerja seharian penuh, tanpa disangka-sangka dia menemukan sebutir mutiara. Ukuran mutiara itu sangat besar dan juga sangat indah, membuat si pria tua bukan main girangnya.
Saking bahagianya begitu sampai di rumah sederhananya, yang pertama dilakukan si pria tua adalah mengamat-amati mutiara temuannya itu. Dalam hati dia mengucap syukur karena dirinyalah yang menemukan mutiara itu, bukan orang lain.
Namun setelah lama diamat-amati, dia mendapati bahwa ternyata mutiara ini tak sesempurna kelihatannya. Rona kebahagiaan di wajahnya pun segera sirna dan berganti dengan kekecewaan karena di bagian permukaan mutiara itu terdapat setitik noda hitam. Dia mencoba menghilangkan noda itu dengan menggosok-gosokkannya, tetap saja noda itu menempel. Dalam hati, ia bergumam, "Andaikan noda hitam itu tidak ada, mutiara ini pasti akan jadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia!"
Semakin lama dipikirkan, semakin besar rasa kecewa di hatinya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghilangkan titik noda itu dengan cara menguliti lapisan di bagian permukaan mutiara. Tapi setelah menguliti lapisan pertama, noda hitam itu ternyata masih ada. Ia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan bahwa titik noda itu akan hilang.Namun kenyataannya malah noda tersebut tetap tidak hilang.
Dengan tidak sabar, dia lalu menguliti mutiara itu selapis demi selapis, hingga lapisan yang terakhir. Saat itu nodanya telah hilang, tapi mutiaranya pun ikut hilang!
***
Begitulah dengan kehidupan nyata, kita suka mempermasalahkan hal yang kecil, yang tidak penting sehingga akhirnya merusak nilai yang besar.
Saking bahagianya begitu sampai di rumah sederhananya, yang pertama dilakukan si pria tua adalah mengamat-amati mutiara temuannya itu. Dalam hati dia mengucap syukur karena dirinyalah yang menemukan mutiara itu, bukan orang lain.
Namun setelah lama diamat-amati, dia mendapati bahwa ternyata mutiara ini tak sesempurna kelihatannya. Rona kebahagiaan di wajahnya pun segera sirna dan berganti dengan kekecewaan karena di bagian permukaan mutiara itu terdapat setitik noda hitam. Dia mencoba menghilangkan noda itu dengan menggosok-gosokkannya, tetap saja noda itu menempel. Dalam hati, ia bergumam, "Andaikan noda hitam itu tidak ada, mutiara ini pasti akan jadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia!"
Semakin lama dipikirkan, semakin besar rasa kecewa di hatinya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghilangkan titik noda itu dengan cara menguliti lapisan di bagian permukaan mutiara. Tapi setelah menguliti lapisan pertama, noda hitam itu ternyata masih ada. Ia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan bahwa titik noda itu akan hilang.Namun kenyataannya malah noda tersebut tetap tidak hilang.
Dengan tidak sabar, dia lalu menguliti mutiara itu selapis demi selapis, hingga lapisan yang terakhir. Saat itu nodanya telah hilang, tapi mutiaranya pun ikut hilang!
***
Begitulah dengan kehidupan nyata, kita suka mempermasalahkan hal yang kecil, yang tidak penting sehingga akhirnya merusak nilai yang besar.
Saat Yang Lain Berkata TIDAK
Setiap manusia berhak bermimpi. Setiap manusia berhak mewujudkan semua mimpi dan harapan yang mereka punya. Untuk merah sebuah mimpi, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak rintangan yang menghambat saat meraih mimpi tersebut.
Ibarat seekor semut yang perjalanannya terhadang oleh gunung besar. Bagi seekor semut pasti tidak mungkin bisa menyingkirkan gunung tersebut. Hanya ada dua pilihan bagi semut itu, yaitu tetap melewati gunung itu dengan segala rintangan yang ada atau putar balik melewati jalan yang sama untuk kembali pulang.
Semut itu memilih untuk meneruskan perjalanannya. Ada banyak serangga yang mengancam hidupnya, bahkan panas atau pun hujan tak menyurutkan langkahnya. Sampai pada saatnya semut itu telah berada di balik gunung. Semut itu telah berhasil mendaki gunung dan sekarang dia berada pada suatu tempat yang dulu sangat ia impikan.
Sama halnya dengan kita. Saat kita mempunyai impian dan harapan yang besar, maka kita harus memperjuangkannya. Saat kita bertemu dengan rintangan, maka kita harus mampu melewati semua rintangan itu dengan baik. Undanglah Yesus dalam setiap rencana dan pergumulan kita, karena apabila kita jatuh, maka masih ada Yesus yang akan menopang dan menguatkan kita.
Mungkin bagi orang lain, kita tidak mungkin bisa meraih mimpi-mimpi itu, namun bersama Tuhan, segala sesuatunya akan menjadi mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Allah kita.
Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!
Yeremia 32:17
Subscribe to:
Posts (Atom)