Saya seorang remaja berusia 15 tahun. Kegiatan saya sehari-hari
adalah seorang pelajar dan hanya ke gereja setiap minggunya. Pada Sabtu, 12
Maret 2016, saya harus menjalankan operasi Sinusitis, Amandel dan Polip.
Seminggu setelah operasi, secara medis luka bekas operasi saya sudah sembuh,
namun yang saya rasakan adalah rasa sakit itu semakin parah karena obat melalui
infus. Dalam beberapa hari rasa sakit itu reda, sehingga saya bisa pulang ke
rumah.
Ketika kembali ke rumah, rasa sakit itu kembali lagi. Lebih sakit
dari sebelumnya, sampai saya kembali ke rumah sakit, langsung ke ruang
emergency, untuk penanganan medis. Karena kamar di rumah sakit tersebut penuh,
maka saya mendapat kamar 'isolasi'.
Keesokan harinya, saya pindah kamar ke ruang biasa, pada sore hari.
Lalu pada saat jam 5 rasa sakit itu kembali datang, dan saya hanya terbaring
lemas. Sampai pukul 11 malam ketika itu saya tidak bisa melakukan aktivitas
apa-apa, tidak bisa minum, tidak bisa makan. Mama saya hanya membasahkan mulut
saya yang kering, tiba-tiba rasa sakit itu seperti terbakar, dan menjadi parah.
Dokter dan suster yang menangani saya bingung dan pasrah harus
melakukan apa lagi, karena dosis obat untuk anti rasa sakit yang diberikan
kepada saya sudah sangat tinggi. Sampai akhirnya saya merasa tidak kuat saya
lemas dan saya merasa jiwa saya sudah tidak ditubuh saya lagi.
Saya berada di hutan pinus yang lebat, saya berdiri di sebuah
pertigaan. Saya melihat ada Goa besar, lalu saya masuk ke dalam Goa tersebut. Di
dalam Goa itu terdapat anak goa atau semacam lorong kiri dan kanan. Yang
membedakan adalah Goa kiri tersebut gelap, sedangkan Goa kanan tersebut
terang.
Lalu ada seorang pria dengan wajah Yahudi datang kepada saya dan
berkata
"Jangan Takut! ini aku Petrus, murid Yesus."
Saya semakin bingung apa maksud dari pria ini. Lalu Petrus menuntun
saya menuju Goa kanan yang terang itu. Disana terdapat 2 orang penjaga malaikat
dengan jubah putih dan pedang di tangan mereka sehingga membentuh huruf 'X'.
"Jangan takut dia hanya titipan.", ucap Petrus kepada 2 orang
malaikat itu. Akhirnya kedua malaikat itu memberikan saya jalan untuk masuk.
Ketika saya masuk, jalanan tersebut berlapisi emas. Lalu Petrus membawa saya ke
sebuah tempat yang terdapat seperti mimbar pendeta yang diatasnya terletak buku
yang berlapisi emas sampai ke kertas dalamnya.
"Cari namamu di buku itu!' ucapnya,
jujur saya kebingungan mencari nama saya karena banyak nama yang
mirip seperti "Joan Corrina, Joana Corrinna" dan sebagainya, dan saya harus
mencari nama yang benar-benar milik saya.
Setelah saya menemukan nama itu, Petrus memberikan garis bawah di
nama saya. Menggunakan pena dari bulu burung merpati. Setelah itu saya dibawa
masuk kedalam suatu tempat terlihat seperti desa yang sejuk dan indah.
Ketika saya masuk, badan saya terasa ringan, seperti semua beban di
pundak saya telah hilang. Yang saya lihat disana adalah, setiap rumah memiliki
inisial pemilik mereka. 'JC'. Lalu disana hanya terdapat 1 ruangan saja. Setiap
individu memiliki 1 rumah masing-masing.
Sampai akhirnya, ada seorang anak seperti berusia 2 tahun datang
kepada saya dan menarik jubah putih saya (Saat itu saya baru menyadari bahwa
saya memakai jubah putih).
"Hi Aunty! Aunty apa kabar..? Kok Aunty ada disini..?", ucap anak
kecil itu sambil menarik jubah putih saya.
"Kamu siapa...?", tanya saya.
"Aku Hans, anaknya bunda Okta.
Aunty, aku denger aku punya adek lagi ya..? Aunty jagain Bunda sama Kakak sama Adek ya, titip salam sama Bunda. Aunty jangan pulang dulu. Kasian di dunia mereka, butuh Aunty. Masih banyak yang sayang sama Aunty!", ucapnya sambil pergi bersama teman-temannya.
"Aku Hans, anaknya bunda Okta.
Aunty, aku denger aku punya adek lagi ya..? Aunty jagain Bunda sama Kakak sama Adek ya, titip salam sama Bunda. Aunty jangan pulang dulu. Kasian di dunia mereka, butuh Aunty. Masih banyak yang sayang sama Aunty!", ucapnya sambil pergi bersama teman-temannya.
Saya disitu sadar jika saya berada di Surga karena anak kecil itu
adalah anak kakak saya yang keguguran pada usia kandungan 6 bulan. Saya disitu
hanya bisa menangis. Karena saya sudah berada di rumah Bapa. Lalu Petrus
mengajak saya ke sebuah bangunan yang terdapat pondasi saja.
"Ini rumah kamu, masih 15% itu tandanya belum saatnya kamu pulang
kesini."
Petrus langsung megajak saya ke ujung jalan dimana terdapat istana
megah dan indah. Lalu, ketika saya berjalan di jembatan terdengar suara :
"Akulah jalan kebenaran, tidak ada seorang pun yang dapat ke rumah
Bapa, kalau tidak melalui Aku!" (Yohanes 14:6)
Lalu saya sampai di sebuah ruangan, dimana terdapat 1 buah kursi
kosong.
"Tunggu disini", ucapnya sambil pergi meninggalkan saya. Saya hanya
duduk di kursi kosong tersebut, lalu saya melihat seperti sorotan lampu datang
kepada saya.
Semakin lama semakin mendekat, saya menyadari itu adalah Tuhan Yesus.
Saya berlari lalu memeluk Tuhan sambil menangis 😂. Saya menceritakan segala
pergumulan saya kepada Tuhan.
"Aku ga mau balik kedunia, disana terlalu jahat. Disini aja enak
nyaman, aku ga mau balik kesana.", ucap saya.
Tuhan menjawab : "Anak-Ku, Aku kuat maka engkau juga harus kuat."
Lalu Tuhan Yesus membawa saya pergi mengelilingi surga. "Disini rumah
dibangun melalui iman. Semakin dalam iman kamu ke Aku, maka semakin cepat rumah
ini jadi", ucap-Nya (Wahyu 22: 1-17).
Hingga akhirnya saya berada di sebuah jurang, dimana ketika saya
melihat kebawah terdapat banyak lautan manusia yang sudah hancur, dan disiksa.
"Yesus! Tolong Saya..!" "Yesus Maafkan Saya..!"
itulah teriakan mereka. Saya melihat Tuhan Yesus sedih dengan apa
yang terjadi pada mereka semua.
Lalu saya mencium bau yang sangat busuk dan anyir, saya menyadari
Tuhan Yesus tidak lagi di samping saya. Lalu semuanya berubah menjadi hutan
pinus kembali, disitu saya bertemu dengan seorang lelaki yang gagah, sangat
tampan.
"Kamu kalo takut kesana, ke tempat aku aja! Tempat aku enak, ga jauh
dari dunia kok, disana tenang, enak, nyaman!", ucapnya sambil berjalan
mendahului saya. Ketika dia berjalan, saya melihat di belakang tubuhnya terdapat
ekor yang panjang.
"Lucifer", ucap saya tiba-tiba.
Dia langsung memegang tangan saya lalu berubah menjadi seram sangat
seram. Keadaan berubah kembali, saya berada di sebuah jurang yang sama namun
ketika itu Lucifer berada di belakang saya, sehinga ia akan mendorong saya,
karena selangkah lagi saya akan masuk kedalam neraka itu.
Suhu disana sangat panas, seperti terbakar. Bau busuk dan menyengat
dimana-mana. Lalu Petrus menarik tangan saya.
"Dia milikku", ucap Petrus sambil menarik tangan kiri saya.
"Tidak! Dia milikku!", ucap Lucifer sambil menarik tangan kanan saya.
Ketika saya melihat ke belakang, saya melihat badan saya berada di
rumah sakit dan kedua orang tua saya sedang berdoa dan menangis.
Jawab saya : Siapa yang kamu percaya..?!", teriak Petrus.
Saya berteriak sambil menutup mata :
"JESUS I BELIEVE IN YOU!" lalu keadaan berubah, saya berada dipelukan
Tuhan Yesus, sambil menangis.
"Pulanglah...!
Beritakanlah injil keselamatan ini kepada dunia. Karena waktu-Ku sudah sangat dekat.", ucap Yesus.
Beritakanlah injil keselamatan ini kepada dunia. Karena waktu-Ku sudah sangat dekat.", ucap Yesus.
Lalu saya merasa saya menyatu dengan badan saya kembali. Saya
mendapat penglihatan seperti layaknya film, mengenai kegiatan, aktivitas, dosa,
apa yang telah saya perbuat dari bayi sampai besar.
Tidak sampai disitu, 2 hari berturut-turut saya dibawa kembali ke
awan-awan, yang saya lihat adalah saya berada di tengah-tengah para malaikat.
Lalu saya melihat sebuah pagar emas surga. Ketika saya naik ke pagar itu,
terdapat suara :
"Pulanglah ke dunia..! Belum waktunya kau disini..!", ucap suara itu.
Lalu saya dibawa pergi oleh bayangan hitam melihat bagaimana indahnya
dunia. Sambil mengajak saya mengikuti dunia. Sampai akhirnya pendeta saya datang
pada jam 2 pagi, dan berdoa di kamar rawat inap tersebut. Saya merasa bebas
disitu.
Jujur setelah kejadian ini saya didatangi 2x oleh 2 malaikat dengan
berkata :
"Kamu tahu tugas kamu di dunia ini apa..?", ucap mereka.
"Tugas kamu bukan stress karena dunia, Melainkan tugasmu adalah
menjadi pelayan Tuhan, Kamu harus memberitakan injil ini, memberitakan apa yang
sudah kamu dapat ke seluruh dunia. Setelah itu kamu kembali lagi kesana (surga).
Ingat! Waktunya sudah sangat dekat!", ucap mereka.
Sejak saat itu saya sadar, dan memohon bantuan Tuhan untuk
memberitakan injil ini. Lalu saya bertekad untuk membagi pengalaman saya kepada
kita semua. Tugas saya hanya memberitakan kebenaran ini, biarlah Roh Kudus
bekerja bagi kita semua. Terima Kasih. Tuhan Yesus memberkati.
Matius 28:19-20
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Matthew 28:19-20 (ERV)
"So go and make followers of all people in the world. Baptize them in the name of the Father and the Son and the Holy Spirit. Teach them to obey everything that I have told you to do. You can be sure that I will be with you always. I will continue with you until the end of time."
"So go and make followers of all people in the world. Baptize them in the name of the Father and the Son and the Holy Spirit. Teach them to obey everything that I have told you to do. You can be sure that I will be with you always. I will continue with you until the end of time."
Tuhan Yesus Memberkati
3 comments:
Terima kasih atas kesaksiannya..GBU
Lakukan pelayanan beritakan Injil Kristus yg tdk ada bandingnya
Sungguh, ilustrasi yang sangat kuat memotivasi untuk menjadi pengikut Yesus Kristus yang berkwalitas dan setia.
Post a Comment