Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Thursday, June 09, 2011

Berpaut Pada Materi


Kupu-kupu Maculinea Arion meletakkan telurnya di daun. Dalam beberapa hari, telur itu menetas menjadi ulat. Setelah makan daun beberapa hari,ulat itu turun ke tanah & bertemu semut. Semut-semut itu pun menyerang ulat.

Untuk mempertahankan diri, ulat mengeluarkan cairan manis dari kelenjar khusus di tubuhnya. Semut menyukai cairan itu sehingga membawa ulat ke sarangnya. Di sana, semut memakan cairan manis yang dikeluarkan sang ulat sementara ulat itu memakan bayi-bayi semut yang ada di sekitarnya. Ulat terus makan semut-semut kecil sampai musim semi. Akhirnya, ulat itu menjadi kupu-kupu dan terbang pergi.

Semut-semut itu tidak pernah menyadari bahwa kesukaan mereka akan cairan manis yang keluar dari tubuh sang ulat harus dibayar dengan kematian anak-anak mereka, calon masa depan koloni mereka.

Kesukaan semut akan cairan manis itu sama halnya dengan isteri Lot yang begitu menikmati semua kenikmatan Sodom sehingga ia tidak bisa melepaskan diri darinya. Sekalipun sudah dilepaskan dari Sodom, hati & pikirannya masih melekat di sana sehingga hidupnya berakhir dengan tragis: menjd tiang garam.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang bersikap seperti semut dan isteri Lot tersebut. Kita menyukai benda-benda yang mewah & kesenangan duniawi: pakaian & perhiasan bagus, mobil & rumah mewah, makan di restoran bergengsi, dan hiburan eksklusif.

Demikian akhir hidup orang Kristen duniawi. Jangan sampai kita menautkan hati dan hidup kita pada materi semata agar hidup kita tidak berakhir di titik bencana. Cinta uang akan mendatangkan keserakahan, bukan kepuasan.

Pengkhotbah 5:9-10a

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, & siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia. Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang yang menghabiskannya.

No comments: