Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Saturday, January 15, 2011

Inspirasi Mengatasi Masalah


Inspirasi untuk mengatasi Masalah-Masalah Besar dalam Hidup Anda

Eunice Chew adalah seorang wanita Sukses. Secara finansial, Beliau memiliki penghasilan besar dari merawat orang-orang kaya di Singapura. Ibu Chew juga mengelola sebuah bisnis mega-profit di bidang Herbal Tradisional Tiongkok. Selain itu, wanita yang dinobatkan sebagai Finalis Wanita Teladan Singapura 2005 pada usia 52 tahun ini juga aktif sebagai sukarelawan yang memberikan konsultasi dan pendampingan gratis bagi kaum wanita korban ketidak-setiaan pasangan hidup, dan juga bagi orang-orang yang telah lama menderita sakit tak tersembuhkan.

Eunice Chew menjadi Seorang yang Besar ternyata bukan karena kondisi-kondisi besar atau kondisi yang menguntungkan dirinya untuk menjadi besar. Beliau menjadi seorang yang besar adalah karena Beliau MEMILIH DIRINYA untuk menjadi Besar di tengah-tengah kondisi-kondisi kecil atau kondisi yang sama sekali tidak menguntungkan, di mana kebanyakan orang akan menyerah dalam kondisi-kondisi tersebut.

Mari kita simak sekilas kisah hidup Eunice Chew…

Chew kecil diangkat anak oleh Keluarga kaya raya Teochew yang ingin memiliki anak perempuan. Masa kanak-kanak Chew kecil dikelilingi kemewahan layaknya anak orang kaya. Namun di sisi lain, Pasangan Teochew memiliki gaya hidup kuno yang tidak mengenal sentuhan, pelukan dan ciuman untuk anak-anak mereka dalam mengungkapkan kasih sayang. Chew kecil tumbuh menjadi wanita yang selalu mendambakan kasih sayang.

Usia 17 tahun, Chew muda menikah dengan seorang pegawai transportasi, dan berharap mendapatkan kasih sayang dari pria itu. Singkat cerita, harapan itu adalah harapan kosong. Sang suami ternyata adalah pria yang suka menyiksa istri. Perkawinan itu hanya bertahan lima tahun, dan Chew muda sudah dikaruniai dua orang anak.

Tidak lama setelah Chew bercerai, ayah angkatnya wafat karena sakit. Pembagian warisan menimbulkan pertikaian sengit dalam keluarga besar Teochew. Akhirnya Chew yang hanya anak angkat harus rela tidak kebagian apa-apa. Lebih parah lagi, saudara-saudaranya, anak kandung Keluarga Teochew sendiri, membebani Chew untuk mengurusi ibu mereka yang sudah buta dan lumpuh. Chew hidup bersama kedua anak dan ibu angkatnya dalam keadaan sangat miskin.

Chew berjualan susu coklat untuk menyambung hidup. Itulah pengalaman pertamanya mencari uang. Setiap malam selesai berjualan, Chew menangis karena dia sama sekali tidak mengerti bagaimana harus menjalankan usaha, bahkan usaha sekecil itu. Chew harus bisa memberi makan ibunya yang mulai sakit-sakitan dan kedua anaknya.

Kepedihan ini mereka jalani selama 2 tahun. Kemudian Chew berganti pekerjaan menjadi koki. Kondisinya pun sama saja. Sekitar dua tahun juga, Chew berganti lagi menjadi penjual pakaian. Setiap hari ia menumpang kendaraan umum dengan menggendong 3-4 kantong besar berisi baju dagangannya. Saat bersamaan, ia melakukan pekerjaan lain sebagai makelar rumah dan mobil bekas. Sebagai tambahan pula, setiap malam Chew mendesain beberapa pola kain untuk sebuah perusahaan garmen di Jepang. Meskipun hampir tidak pernah beristirahat sepanjang hari, pendapatannya mulai lumayan. Namun akhir tahun 70-an, pasar tekstil melemah, pekerjaannya menjual pakaian dan mendesain kain pun lenyap.

Chew terpaksa beralih menjadi pelayan restoran. Karena etos kerjanya yang bagus, beberapa saat kemudian dia diangkat menjadi pimpinan pelayan dan akhirnya menjadi manajer untuk bidang entertainment di restoran tersebut. Sementara menekuni pekerjaan itu, Chew tetap menjalani pekerjaan sambilannya sebagai makelar rumah dan mobil.

Alhasil, Chew berhasil mengumpulkan modal untuk mendirikan bisnis sendiri dalam pembuatan asesoris fashion. Namun, kondisi buruk masih menimpanya, dua orang asisten yang dipercaya ternyata kabur bersama semua aset perusahaan. Peristiwa itu terjadi justru di saat Chew sangat membutuhkan uang karena ibunya berkali-kali harus keluar-masuk rumah sakit. Hidupnya yang tadinya mulai tertata mapan, harus dia bangun kembali dari NOL.

Sempat terlintas di benak Chew untuk bunuh diri, namun Tuhan masih mengetuk hati Chew dengan kasih sayangnya pada anak-anak dan juga Ibunya. Chew bangkit, dan memulai lagi usahanya dari awal dengan pinjaman modal dari beberapa sahabat yang bersimpati padanya. Sampai pada akhirnya, Eunice Chew meraih semua keberhasilannya.

Inilah cuplikan pidato Ibu Chew yang dikutip oleh Majalah The Strait Times Singapura ketika Beliau menjadi Finalis Wanita Teladan Singapura:

"Hidup ini telah mengajarkan saya bahwa selalu ada JALAN KELUAR dari setiap KESULITAN. Tenangkan diri untuk mengatasi gejolak, dan melangkahlah setapak demi setapak. Gelindingkan saja batu-batu karang yang kecil dari hidup Anda, hingga akhirnya Anda pasti memiliki kekuatan untuk mendorong batu-batu karang yang besar.”

"Pertimbangkanlah selalu perasaan orang lain terlebih dahulu, BUKANNYA perasaan Anda sendiri. Berusahalah selalu menjadi PIHAK PERTAMA yang memberikan Cinta & Perhatian pada orang lain, dan berhentilah menuntut orang lain memberikannya terlebih dahulu. Itulah satu-satunya cara yang saya ketahui untuk keluar dari kegelapan hidup.”

Ibu Eunice Chew juga memberi saran bagi mereka yang menghadapi kesulitan:
1. Tulislah Daftar Kesulitan yang Anda hadapi itu di atas kertas.
2. Bacalah Daftar Kesulitan Anda
3. Tanyakan pada diri sendiri: ”Apa hal terkecil yang saya BISA lakukan HARI INI untuk mengatasi kesulitan itu?”
4. MULAILAH melakukan hal-hal kecil itu sebagai KOMITMEN...

Gelindingkan saja batu-batu karang yang kecil dari hidup Anda, hingga akhirnya Anda pasti memiliki kekuatan untuk mendorong batu-batu karang yang besar

No comments: