kumpulan ilustrasi kotbah,ilustrasi kristen, ilustrasi kotbah kristen, humor dan artikel rohani , yang dapat digunakan untuk tambahan materi kotbah.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )
Thursday, May 19, 2011
Money Changer
Saya ingin bagikan kesaksian yang saya alami sendiri tepatnya tgl 2 maret 2000 kira-kira pukul 19:00 waktu Bali.
Saat itu saya sedang Bisnis Trip bersama Tamu orang Jepang namanya Ms. Hirano. Dia ingin menukarkan uang Yen nya kedalam Rupiah. Siang itu kami berjalan sepanjang jalan Kartika Plaza, Kuta, kami menemukan beberapa Money Changer dengan rate antara 68 hingga 70, tapi sayangnya mereka sudah kehabisan uang rupiah sehingga kami harus mencari lagi money changer di tempat lain. Malam nya kami berjalan menuju Jl. Tegal wangi, Kuta dan disana kami menemukan Money Changer didalam sebuah toko pakaian Bordir tokonya cukup besar dan ber AC dengan Rate yang cukup menggiurkan yaitu 72.99. Lalu kami masuk ke toko itu dan menukarkan uang Yen 30.000 = Rp. 2.189.700,-. Diatas meja penukaran uang itu terdapat 4 buah 'sesajen' dan dupa.
Mulailah Pemuda itu mengambil uang nya dari laci dan mulai menghitung uang Rp.20.000 an masing-masing 5 lembar =Rp.100.000) berjejer diatas meja itu. Total 22 baris. Jika kita ikut memperhatikan hitungan diatas meja itu pastilah kita akan percaya bahwa uang itu adalah Rp. 2.200.000,-. Ms. Hirano segera percaya dan langsung akan memasukkan uang itu kedalam dompet. Tapi saya mencegah dan meminta uang itu untuk di hitung kembali. Waktu saya akan menghitung kembali, pemuda itu segera berdiri dan segera menyuruh kami pergi dengan alasan toko akan tutup. Tapi saya tetap tinggal diam untuk menghitungnya kembali. Anehnya untuk menghitung uang 1juta saja saya tidak sanggup. Rasanya pikiran saya seperti tertutup kabut dan tidak bisa menghitung. Saya miminjam Calculator dan menghitung 1juta dibagi 20.000 = 50 lembar. Mulailah saya menghitung uang 50 lembar (1juta) lalu saya berikan kepada Ms. Hirano. Anehnya uang yang saya hitung 50 lembar itu ditangan Ms. Hirano menjadi 100 lembar yang berarti 2 juta dan ditangan Ms. Hirano masih ada sisa 400 ribu.
Jadi Hirano berkata kepada saya bahwa uang yang diterimanya kelebihan 200 ribu. Saya mengambil kembali uang yang kata Ms.Hirano 100 lembar itu untuk saya hitung lagi. Pemuda itu mulai panik dia berdiri dan memegang sesajen yang ada diatas meja itu dan mengkibas kan sesajen itu. Saat saya melihat hal itu saya langsung curiga dan segera saya Berdoa dan BERBAHASA ROH didalam hati. Mata saya terbuka dan sekali lagi uang 100 lembar itu ditangan saya hanya menjadi 50 lembar saja. Itu berarti kami hanya mendapat 1 juta 400 ribu saja. Kurang 800 ribu rupiah !!. Rupanya dia tidak dapat menghipnotis saya. Kami segera meminta uang Yen kami dan tidak jadi tukar. Saya keluar dari toko itu sambil bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan menyertai dan melindungi saya kemanapun kaki saya melangkah.
lalu...
Malam itu ketika saya sedang tidur, Pemuda itu datang didalam mimpi saya. Waktu itu kira-kira pukul 3:30 pagi. Dia duduk disebelah ranjang saya dan berkata: "Memang aku kalah sama kamu, aku tahu kepada siapa aku bisa menang, saat tamu duduk aku bisa mengerti aku bisa menang atau kalah. Saat kamu duduk sebenarnya aku sudah merasa... Ya... memang aku kalah sama kamu. Tapi tidak kepada semua orang Kristen !".
Lalu dia menutup mukaku dengan telapak kakinya dan aku tidak dapat bergerak (tindien). Aku terus Berbahasa roh dan bangun.
Saudara,... siapapun saudara yang membaca kesaksian ini. Berhati-hatilah. Satu hal yang tidak dapat dikalah kan oleh iblis yaitu Roh Kudus. Jika Roh Kudus tinggal di dalam hatimu niscaya iblis dikalahkan. Oleh karena itu bagi saudara yang belum pernah mengundang Roh Kudus untuk tinggal didalam hatimu. Mintalah ! Karena hanya Roh Kudus lah satu-satunya senjata kita untuk melawan tipu muslihat iblis.
Kiranya kesaksian ini membawa berkat bagi saudara-saudara sekalian. Kiriman: Bpk. Wawan S. Tarman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment