Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Wednesday, July 21, 2010

Kesombongan Manusia


Di tengah-tengah sebuah training, sang trainer memberikan arahannya.

"Letakkan kedua tangan kalian di dada kalian masing-masing!" seorang trainer memulai instruksinya.
"Letakkan, trus, dan rapat hingga kalian merasakan detak jantung kalian masing-masing!" lanjut beliau.

Aku pun menuruti kata-katanya, kuletakkan kedua tanganku perlahan ke atas dadaku.

Kucari-cari sebentar, dan akhirnya terasalah detak jantungku.

Aku pun menunggu instruksi selanjutnya.

"Letakkan dan rasakan detak jantung Anda..!!" begitu instruksi beliau, "Jika sudah terasa, sekarang katakan kepada jantung Anda, Berhenti..!!"

Aku pun agak bingung dengan instruksi tersebut namun tak urung kulakukan juga.

"Katakan, dan perintahkan kepada jantung Anda untuk berhenti!, katakan pada ia untuk berhenti!!"

"Tidak mungkin!!' teriakku dalam hati, "Tidak mungkin bisa!!"

entah, apakah trainer tersebut mendengar apa yang kami rasakan, ia pun melanjutkan kata-katanya..

"Lihatlah.. rasakanlah..!! bahkan jantung kita pun bukan milik kita...!!",

Seketika itu pula, Degg, diri ini kontan tersadar apa maksud dari semua ini.

Ya Tuhan,begitu sering diri ini lupa, bahkan jantung, apa yang ada di dalam diri kita ini sekalipun.. bukan milik kita.

***

Ah, padahal begitu sering kita merasa bahwa kita ada diatas segala-galanya.

Seringkali manusia memandang orang lain lebih rendah, lebih buruk, lebih jelek, ataupun pandangan-pandangan yang semacamnya.
Sering kali pula manusia merasa sangat berkuasa, seolah-olah hidup dan mati orang lain berada di tangannya, tanpa sadar bahwa hidupnya sendiri sekalipun, atau bahkan tubuh nya sendiri pun, bukanlah miliknya...

Teman, akankah kita menunggu sebuah pukulan keras dari sang Pencipta untuk menyadarkan kita?

Sungguh, sekali-kali kita tidak akan dibiarkan dengan kesombongan kita..

Titanic, kapal terbesar di era awal abad ke 20. mampu mengangkut 3000 penumpang dari Inggris ke Amerika Serikat.

Memiliki teknologi tercanggih saat itu.

Sebuah contoh kesombongan ummat manusia dari perkataan pemiliknya,

"Jangankan tujuh samudera, bahkan Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ini!"

Maka di sebuah malam yang dingin, di pelayaran perdananya, kapal ini menabrak sebuah gunung Es.

Kapal besar ini pun tenggelam membawa ribuan penumpangnya, beserta kesombongan yang dibawanya..

Begitulah ketika sang pencipta ingin menunjukkan kekuasaanNya atas manusia.

Untuk menyadarkan bahwa betapa kecil sebenarnya manusia.
Betapa lemah dan tak berdaya-nya seorang manusia.

Lantas jika begini, sampai kapan kita harus menunggu kehancuran karena kesombongan kita?

Akankah kita menunggu datangnya adzab untuk menyadarkan kita?

Paman saya pernah mengatakan, bahwa kehancuran manusia ada pada saat ia mulai sombong dengan apa yang dimilikinya.

Ketika manusia berada pada titik tersebut, maka Tuhan akan membalik keadaannya.

No comments: