Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Friday, April 15, 2011

JUJUR


Seorang anak bekerja membagikan koran. Suatu hari tanpa sengaja dia memecahkan kaca jendela milik seorang nenek langganannya. Karena takut, dia melarikan diri dan berharap tidak ada yang melihatnya. Malamnya, si anak terbayang-bayang kesalahannya sehingga dia susah untuk tidur. Besoknya, saat mengantarkan koran, hatinya deg-deg-an.

Nenek itu hanya menatapnya tersenyum. Anak itu hanya menundukkan muka tanpa berani memandang wajah si nenek. Setelah beberapa hari, hati si anak merasa tidak tenang. Tidur terasa tidak nyenyak, makan pun terasa tidak enak. Akhirnya, dia bertekad untuk mengumpulkan uang dengan menyisihkan uang jajannya. Setelah merasa cukup, suatu malam dia memasukkan uangnya ke dalam sebuah amplop. Juga disertai secarik kertas bertuliskan, "Maafkan saya karena telah memecahkan kaca jendela. Ini uang sebagai penggantinya. Terima kasih."

Kemudian anak itu menyelipkan amplop tersebut melalui bawah daun pintu rumah si nenek. Dia tersenyum dan malamnya dia dapat tidur dengan nyenyak. Esoknya ketika mengantarkan koran, dia melihat si nenek tersenyum kepadanya. Hatinya terasa plong dan dia pun berani membalas senyumannya. Si nenek berkata: "Sebentar, nak. Saya ada kue untukmu." Dan, si nenek memberikannya sebuah bungkusan. Setelah berterima kasih, dia pun melanjutkan mengantarkan koran.

Sesampainya di rumah, dia membuka bungkusan kue tersebut. Alangkah terkejutnya saat dia melihat ada sebuah amplop terselip di antara kue, persis seperti amplopnya. Di dalamnya terdapat uang sebesar uangnya dan secarik kertas bertuliskan, "Saya bangga dengan kamu." Anak itu terduduk lemas dan terharu. Ternyata nenek tua itu telah mengetahui kesalahannya tetapi tidak pernah menegurnya.

Mari kita belajar untuk bisa dengan bijak menyelesaikan suatu permasalahan, selalu introspektif, berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Karena inilah penyebab awal dari timbulnya kebahagiaan dan kesuksesan di dalam kehidupan kita.

No comments: