Inilah ilustrasi modern tentang seorang laki-laki yang menunjukkan benar-benar mengerti dan memberikan contoh nyata perkataan Yesus tentang penyangkalan diri, memikul salib dan mengikuti Dia.
Dia adalah Dietrich Bonhoeffer. Seorang pendeta Lutheran yang tinggal di Jerman pada saat Perang Dunia Kedua. Dia yakin bahwa adalah tugas kekristennya untuk bekerja dalam negaranya sendiri untuk kekalahan Adolf Hitler, Bonhoeffer menjadi bagian dari gerakan perlawanan bawah tanah.
Sayangnya, karena keterlibatannya, antara lain membantu Jahudi lari ke Swiss diketahui, ia ditangkap dan dipenjarakan di sebuah kamp konsentrasi. Dan dia tidak pernah kembali. Pada 9 April 1945, pada usia 39, ia dihukum mati dengan cara digantung di kamp konsentrasi Flossenbürg, beberapa hari sebelum pembebasannya.
Kita mungkin tidak sepaham dengan semua pandangan-pandangannya, tetapi menurut defenisi manapun ia adalah seorang martir Kristen abad ke-20.
Pada saat kematiannya ia sudah menulis sejumlah buku. Barangkali karyanya paling terkenal (masih banyak diterbitkan dan populer sampai saat ini, dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) adalah berjudul, “Harga Kemuridan” (The Cost of Discipleship)." Di dalam buku tersebut nya Bonhoeffer menyampaikan banyak pernyataan yang “menantang” tentang pemikiran tentang kehidupan Kristen. Salah satu kalimat yang ia gunakan berulang-ulang (dan menuduh banyak orang Kristen modern mempunyai saham didalamnya) adalah konsep "anugerah atau kasih karunia murahan."
Dengar bagaimana dia mendefinisikannya: "Anugerah murahan adalah musuh yang mematikan gereja kami. Anugerah murahan adalah pemberitaan tentang pengampunan tanpa menuntut pertobatan, baptisan tanpa disiplin gereja, perjamuan kudus tanpa pengakuan pribadi. Anugerah murahan adalah anugerah tanpa pemuridan, anugerah tanpa salib , anugrah tanpa Yesus Kristus.
"Kekristenan tanpa kemuridan (discipleship) adalah Kekristenan tanpa Kristus. Ia hanya akan tetap merupakan gagasan abstrak, sebuah mitos yang memiliki tempat untuk Kebapaan Allah, tetapi menghilangkan Kristus sebagai Anak yang hidup. … Ada kepercayaan pada Tuhan, tetapi tidak mengikuti Kristus. – Dietrich Bonhoeffer
Kemuridan berarti melekat atau kepatuhan terhadap pribadi Yesus, dan karena itu tunduk kepada hukum Kristus yang adalah hukum salib. – Dietrich Bonhoeffer
Kita mungkin tidak sepaham dengan semua pandangan-pandangannya, tetapi menurut defenisi manapun ia adalah seorang martir Kristen abad ke-20.
Pada saat kematiannya ia sudah menulis sejumlah buku. Barangkali karyanya paling terkenal (masih banyak diterbitkan dan populer sampai saat ini, dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) adalah berjudul, “Harga Kemuridan” (The Cost of Discipleship)." Di dalam buku tersebut nya Bonhoeffer menyampaikan banyak pernyataan yang “menantang” tentang pemikiran tentang kehidupan Kristen. Salah satu kalimat yang ia gunakan berulang-ulang (dan menuduh banyak orang Kristen modern mempunyai saham didalamnya) adalah konsep "anugerah atau kasih karunia murahan."
Dengar bagaimana dia mendefinisikannya: "Anugerah murahan adalah musuh yang mematikan gereja kami. Anugerah murahan adalah pemberitaan tentang pengampunan tanpa menuntut pertobatan, baptisan tanpa disiplin gereja, perjamuan kudus tanpa pengakuan pribadi. Anugerah murahan adalah anugerah tanpa pemuridan, anugerah tanpa salib , anugrah tanpa Yesus Kristus.
&&&&
"Kekristenan tanpa kemuridan (discipleship) adalah Kekristenan tanpa Kristus. Ia hanya akan tetap merupakan gagasan abstrak, sebuah mitos yang memiliki tempat untuk Kebapaan Allah, tetapi menghilangkan Kristus sebagai Anak yang hidup. … Ada kepercayaan pada Tuhan, tetapi tidak mengikuti Kristus. – Dietrich Bonhoeffer
&&&&
Kemuridan berarti melekat atau kepatuhan terhadap pribadi Yesus, dan karena itu tunduk kepada hukum Kristus yang adalah hukum salib. – Dietrich Bonhoeffer
No comments:
Post a Comment