kumpulan ilustrasi kotbah,ilustrasi kristen, ilustrasi kotbah kristen, humor dan artikel rohani , yang dapat digunakan untuk tambahan materi kotbah.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )
Monday, November 08, 2010
RAKUS
Sepasang pengantin merayakan pesta pernikahan mereka di sebuah restoran
mewah di Taipei. Sebagai bonus, keduanya boleh minum bir dan wine sepuasnya
tanpa biaya tambahan. Mumpung gra-tis, Wu, si pengantin pria, menenggak
minuman keras sebanyak-banyaknya. Sepulang dari pesta, wajahnya mendadak
pucat. Segera Wu dilarikan ke rumah sakit. Jantungnya tidak tahan menerima
asupan alkohol begitu banyak. Malam itu juga ia meninggal. Pada hari pernikahannya.
Kerakusan berbahaya. Nafsu rakus muncul saat orang merasa berhak memperoleh lebih.
Umat Israel telah diberi Tuhan cukup makanan. Setiap pagi mereka
menerima mukjizat.
Manna tersedia di depan tenda. Tinggal dipungut dan dimasak. Namun, nafsu rakus membuat mereka tidak puas. Mereka menuntut lebih: minta diberi daging. Tuhan murka, lalu menghukum dengan menuruti kemauan mereka. Dikirimnya burung-burung puyuh. Banyak sekali.
Setiap orang mengumpulkan minimal 10 homer. Setara dengan 50 ember besar berisi daging
puyuh! Setelah diawetkan dengan cara dikeringkan, daging itu malah jadi makanan beracun yang mematikan.
Nafsu rakus muncul bukan cuma dalam soal makan-minum, melainkan juga dalam
soal harta, kuasa, seks, pengetahuan, pengaruh, dan lain-lain.
Gejalanya:
kita merasa tidak puas terhadap berkat Tuhan, lalu menuntut lebih. Lalu
segala cara pun kita tempuh. Hati kita berbisik: "Ayo, ambil lebih banyak
lagi. Kamu bisa!" Jika nafsu rakus itu akhirnya bisa tersalurkan karena ada
kesempatan, jangan buru-buru berkata: "Itu berkat Tuhan!" Bisa jadi itu
sebuah hukuman!
*HUKUMAN TUHAN PALING MENGERIKAN IALAH SAAT DIA MEMBIARKAN ANDA PUNYA SEMUA YANG ANDA INGINKAN.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment