Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Saturday, February 21, 2009

Benih tanaman


Ada seorang kaisar di Cina. Ia sudah tua dan merasa sudah waktunya untuk memilih seorang pengganti. Namun ia tidak langung memilih dari anak-anaknya atau pembantunya tetapi menempuh cara yang beda.

Ia memanggil semua orang muda di negeri itu. Ia berkata, Sudah saatnya saya turun tahta dan memilih kaisar baru. Saya memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian.

Kaisar itu melanjutkan, Saya akan memberikan pada kalian masing-masing suatu benih tanaman. Ini suatu benih yang khusus. Pulanglah dan tanamlah benih itu dan peliharalah. Kembalilah setahun lagi dan tunjukkan hasil pekerjaan kalian. Dari tanaman yang kamu bawa saya akan memilih kaisar berikutnya.

Ada seseorang bernama Ling yang juga ada di situ. Seperti lainnya ia membawa pulang sebuah benih. Ia pulang ke rumah dan menceritakan semuanya kepada ibunya. Ibunya membantunya menyiapkan suatu pot tanaman dan tanah yang subur, dan Ling pun menanam benihnya dan menyiraminya setiap hari. Setiap hari Ling memeriksa apakah benihnya telah tumbuh.

Setelah tiga minggu, anak-anak muda di situ mulai membicarakan tanamannya yang sudah mulai tumbuh. Namun benih Ling tak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Tetap tak ada hasil apa-apa.

Setahun akhirnya berlalu dan anak-anak muda itu kembali berkumpul di istana kaisar. Mereka membawa tanaman mereka yang telah tumbuh dengan bunga yang indah-indah. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan orang-orang menertawakannya.

Kaisar pun masuk dan memeriksa tanaman-tanaman itu. Ling bersembunyi di belakang. Kaisar berkata, Sungguh tanaman yang indah. Hari ini saya akan memilih salah seorang di antara kalian sebagai kaisar!

Tiba-tiba kaisar melihat Ling yang sedang bersembunyi di belakang dengan potnya yang kosong. Kaisar memanggilnya untuk maju ke depan. Ling sangat ketakutan. Kaisar telah tahu saya gagal! Mungkin ia akan menghukum saya! pikirnya.

Ketika Ling sudah di depan, kaisar bertanya siapa namanya. Nama saya Ling, jawabnya. Anak-anak muda lainnya tertawa dan mengolok-oloknya. Kaisar berseru agar mereka tenang lalu ia mengumumkan Anda telah memiliki kaisar baru, namanya Ling!

Ling tak mempercayainya. Ling tak berhasil menumbuhkan benihnya, bagaimana ia terpilih menjadi kaisar baru?

Kemudian kaisar berkata, Setahun yang lalu, saya telah memberi pada kalian, masing-masing sebuah benih. Saya perintahkan pada kalian untuk menanam benih itu dan memeliharanya. Tetapi yang kuberikan pada kalian adalah benih yang telah dididihkan dan tidak mungkin tumbuh. Anda semua, kecuali Ling, membawa tanaman yang telah berbunga. Ketika kalian melihat benih kalian tidak tumbuh, kalian telah menggantinya dengan benih lain. Ling satu-satunya yang dengan berani dan jujur membawa pot dengan benih yang saya berikan. Maka ia pantas menjadi kaisar baru!

From "In The Garden With Jesus"
by: Tiziana Ruff

No comments: