Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Friday, February 27, 2009

Pelajaran dari Socrates


Pada jaman dahulu kala, ada seorang anak yang senang sekali belajar. Ia ingin memperoleh hikmat dan kebijaksanaan, lalu ia pergi ke orang yang paling bijaksana di kota itu, Socrates, untuk meminta nasihat. Socrates sudah sangat tua dan memiliki pengetahuan yang sangat luas di samping terkenal karena kebijaksanaannya. Anak itu lalu bertanya kepada Socrates bagaimana ia juga dapat memperoleh kebijaksanaan. Socrates yang terkenal jarang berbicara banyak, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan anak itu dengan kata-kata, tetapi dengan ilustrasi. Ia membawa anak itu ke pantai dan dengan pakaian yang masih lengkap terus berjalan ke arah air sampai pakaiannya menjadi basah. Ia suka melakukan hal-hal yang membangkitkan rasa ingin tahu, terutama ketika ia sedang mencoba untuk membuktikan sesuatu. Anak itu dengan bersemangat mengikuti instruksi Socrates dan ikut berjalan ke arah laut sampai permukaan air mencapai dagu mereka. Tanpa berkata apa-apa, Socrates mengulurkan tangannya ke arah bahu anak itu. Sambil memandang mata anak itu dengan tajam, tiba-tiba Socrates mendorong kepala anak itu ke bawah air dengan sekuat tenaga. Anak itu meronta-ronta dan tepat sesaat sebelum anak itu kehabisan napas, Socrates melepaskan cengkeramannya. Anak itu segera keluar ke permukaan air dan mengambil napas sebanyak-banyaknya sambil terbatuk-batuk karena air laut yang asin, melihat ke sekeliling dengan marah mencari Socrates untuk meminta penjelasan atas perbuatannya. Sedangkan anak itu sedang bingung, Socrates sudah menunggu dengan sabar di pinggir pantai. Ketika anak itu sampai di pinggir pantai, ia langsung berteriak, "Kenapa kamu mencoba membunuh saya?" Socrates dengan tenang menjawab dengan pertanyaan: Anakku, ketika kamu sedang di bawah air dan tidak yakin apakah kamu masih bisa hidup lagi, apa yang kamu inginkan melebihi semua yang ada di dunia ini?" Anak itu merenung sebentar lalu menjawab dengan pelan, "Saya hanya ingin bernapas." Socrates tersenyum dengan lebar sambil menatap anak itu dan berkata, "Ah! Saat kamu menginginkan hikmat dan kebijaksanaan sebegitu besarnya seperti kamu ingin bernapas, itulah saatnya dimana kamu akan segera mendapatkannya!"

No comments: