Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Thursday, February 19, 2009

Anjing kecil


Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika ia mendekati kandang kuda, ia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu, "Kamu pasti masih baru di lippo cikarang sini. Tak lama lagi kamu akan tahu bahwa pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya sebab saya telah mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira seekor binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya."

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan segera pergi ketika dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata, "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya, kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini." Teriak seekor domba, "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini, saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi mengenai anjing itu, pendapatmu benar, dia tidak memberi apa-apa kepada pemilik ladang ini." Satu persatu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayampun berkata bagaimana ia telah memberi telur dan kucing, yang terkenal karena kecepatannya, mengatakan bagaimana ia mengenyahkan tikus-tikus dari rumah itu. Semua binatang itu sepakat bahwa anjing kecil itu tidak memberi apa-apa kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis. Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu mendengarkan cerita anjing kecil itu. "Saya tidak memberi pelayanan kepada keluarga di sini..." Kata anjing tua itu, "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, dan kamu tidak akan bisa memberi telur, susu atau bulu. Tapi bodoh sekali bila kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan" Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak lelah karena perjalanan jauh di tengah terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya serta berkata, "Meskipun saya pulang dalam keadaan lelah, tapi saya merasa semuanya hilang bila kamu menyambut saya, kamu sungguh paling berharga diantara semua binatang di ladang ini."

"...... dan yang paling besar diantaranya adalah kasih...."

(John Aikin)

(taken from 1500 Cerita bermakna, Frank Mihalic, SVD)

No comments: