Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Monday, April 08, 2013

Belajar dari JACKIE CHAN ( jIlid 1)

Bayi ini tidak lahir seperti bayi bayi lain pada umumnya.

Bayi ini berada dalam kandungan ibunya selama 12 bulan, 3 bulan lebih lama dari
kelahiran bayi bayi pada umumnya.  

Penundaan ini terjadi karena sang ibu ingin melahirkan bayinya secara normal,
untuk menghindari caesar yang membutuhkan biaya yang besar.

Namun setelah menunggu hampir satu tahun, sang ibu tidak ada tanda tanda akan
melahirkan, sehingga dokter memaksa untuk dilakukan caecar karena berat bayinya
telah mencapai 6 kilo, demi keselamatan nyawa ibu dan bayinya.

Ayah sang bayi itu adalah kuli kecil, dengan gajinya yang sangat kecil,
ia tidak sanggup membayar biaya operasinya, akibatnya sang ayah terlilit hutang
besar pada lintah darat.

Karena ketidak-mampuannya membayar hutang, oleh si lintah darat malah mendesak
bayinya dijual untuk menutupi hutangnya. Beruntung ada seorang temannya akhirnya
bersedia membantu melunasinya.

Untuk membesarkan sang bayi, juga bukan suatu hal yang gampang bagi mereka,
mereka sekeluarga terpaksa tinggal di kawasan miskin di Hong Kong, dengan hidup
yang sangat sederhana dan merana.

Kehidupan mereka mulai sedikit membaik, ketika sang ayah mendapat pekerjaan
sebagai juru masak di kedutaan Hong Kong di Australia.

Pemindahan yang mendadak ke Australia, tentu membawa kerepotan sendiri bagi
anaknya yang baru berusia 7 tahun, karena sulit mengikuti pelajaran disana dalam
bahasa ibunya yang berbeda. Terpaksa ayahnya mengirimkan balik anaknya ke Hong
Kong.

Ia bukan dikirim ke sekolah biasa, tetapi malah dimasukan ke Sekolah Opera
Peking.

Walaupun sang anak harus menjalankan berbagai latihan berat untuk belajar
berbagai ketrampilan seperti, bernyanyi, menari, berakting opera, akrobatik dan
bela diri, ia tetap menyukainya dan merasa betah.

Ia baru meninggalkan sekolahnya setelah belajar selama 10 tahun lamanya,
dibandingkan anak anak lain yang hanya belajar 2-3 tahun saja.

Dengan penuh keyakinan,
ia mulai terjun ke masyarakat mencari pekerjaan yang membutuhkan ketrampilannya.
Kebetulan seorang produser yang sedang kebingungan mencari peran pengganti,
stuntman, dalam berbagai adegan berbahaya, tanpa pikir panjang ia langsung
menerima adegan itu.

Ia lalu diminta berpartisipasi dalam film Enter The Dragon, dimana ia berperan
sebagai figuran yang dipukul habis-habisan oleh Bruce Lee, kemudian dalam adegan
lain melompat gedung tinggi dan jatuh bebas dari lantai satu ke lantai dasar.

Peran stuntman inilah yang kemudian mempopulerkan namanya dalam dunia perfilman
sebagai
JACKIE CHAN .

Setelah kematian Bruce Lee,
banyak produser meliriknya,  ia diharapkan bisa menjadi Bruce Lee berikutnya,
untuk dijadikan ‘mesin pencetak uang’ lainnya.

Berbagai peran penting mulai membajirinya, bukan lagi sebagai stuntman, namun
sebagai peran utama.

Dalam sekejab namanya meroket dimana-mana, bukan saja di Asia, namun pada 1995,
namanya masuk ke Hollywood, sebagai aktor papan atas.

Dengan sedikit bumbu kerja keras dan keteguhan hati.

Jackie Chan telah mengubah nasibnya.
Dari hasil hampir 100 film yang diperannya, dan hampir semua mencapai
‘boX-office’,

Jackie Chan telah berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar USD 130 juta.

" JANGAN BIARKAN KEADAAN MENGENDALIKANMU ,
KAULAH YANG HARUS MENGUBAH KEADAANMU ”,

ini adalah motto Jackie Chan yang selalu ia pesan kepada banyak orang.

No comments: