Pada tahun 1939, meletus peperangan antara Uni Soviet dan Finlandia. Ini adalah
perperangan yang tidak seimbang, angkatan persenjataan Russia yang sangat besar,
tentara serta ditunjang persenjataan yang lengkap, dalam sekejab telah
berhasil menduduki Finlandia.
Seorang petani Finlandia yang mempunyai hobbi berburu,
Simo Hayha, tidak bisa menerima dengan penjajahan Russia.
Ia bertekad untuk mengusir Russia keluar dari negaranya,
SEORANG DIRI.
Terdengarnya lucu, mana mungkin, Hayha, yang hanya satu tahun ikut latihan
militer, mampu melawan tentara Russia yang sedemikian banyaknya.
Dengan hanya berbekal sepucuk senapan, beberapa kaleng makanan, dengan pakaian
kamuflase putih, Hayha memulai perang gerilya melawan Russia.
Mula-mula ia menembaki kubu musuh, bertujuan untuk memancing tentara musuh
keluar untuk mengejarnya.
Taktik itu selalu berhasil, tentara langsung mengejarnya masuk ke pinggiran
hutan, terkadang ke daerah pegunungan, disana ia menembaki habis satu persatu
musuhnya.
Pada awalnya Rusia menganggap remeh, dan hanya mengirim tim-tim kecil memburu
Hayha,
tetapi setiap kali tim yang dikirim tidak pernah kembali lagi ke markas.
Maka Russia mengirim tim yang lebih besar, hasilnya tetap sama saja, mereka
semua tidak pernah lagi kembali.
Ini tentu membuat Russia sangat berang.
Ratusan tentara pilihan serta lusinan penembak jitu dikirim untuk memburu Hayha.
Tetapi hasilnya tetap sama.
Mereka itu tidak pernah pulang kembali lagi ke markasnya.
Mengapa?
Ternyata Hayha telah sangat paham akan medan perangnya, ditambah dengan
kemahirannya menembak serta terbantu oleh suhu yang sangat dingin, minus 40,
dengan pakaian dan topeng serba putih, Hayha sering menguburkan dirinya dalam
salju tebal, ini sering menjadi jebakan bagus dan sasaran empuk untuk menghabisi
semua musuhnya.
Nama Simo Hayha jadi momok bagi Russia,
mereka menyebutnya sebagai
The White Death
atau lebih tepat diartikan sebagai
Si Hantu Putih
Kwatir akan semakin banyak tentaranya yang tewas, Russia lalu menggantikan
taktik perangnya.
Mereka lalu melakukan
"Carpet Bombing",
pemboman berhulu ledak tinggi yang menjangkau inci, agar targetnya tidak mungkin
terhindar.
Namun si misterius Hayha berhasil selamat dari pemboman itu.
Hanya dalam masa 100 hari saja, Hayha telah berhasil menembak mati 705 tentara
Russia.
Luar biasa.
Persis seminggu sebelum usai perang ,
13 Maret 1940, seorang penembak jitu Russia secara membabi buta, menembak ke
segala arah dengan peluru peledak, berhasil melumpuhkan Hayha.
Pecahan peluruh itu menghancurkan setengah wajahnya.
Mereka membawanya ke markas Russia, dan semua menganggap ia telah meninggal,
tetapi persis seminggu dimana perang berakhir, ia siuman kembali dan beberapa
bulan kemudian ia sehat kembali.
Simo Hayha dengan cacat setengah wajah meneruskan hidupnya sebagai pemburu, kali
ini ia bukan berburu tentara Russia, tetapi srigala.
Simo Hayha dianugerah dengan
The Medal Of Honor, suatu medali yang diberikan pada mereka yang berjasa berani
membela negara.
Kisah ini telah menginspirasikan produser Hollywood membuat film maha sukses
RAMBO dan menghantar Sylvester Stallone mencapai puncak kariernya.
Suatu KEKUATAN yang sesungguhnya
tidak perlu MEMUKUL dengan KERAS,
tetapi JITU TEPAT SASARAN.
No comments:
Post a Comment