Zong Qunghou lahir di sebuah keluarga miskin di Zhejiang, China, pada 1945.
Kehidupan keluarganya hanya tergantung pada gaji ibunya yang berprofesi guru.
Inilah yang membuat keluarganya harus hidup sangat irit dan Zong terpaksa putus
sekolah di SMP 2.
Zong bertekad dapat membantu ibunya.
Ia harus bersyukur bisa diterima sebagai buruh kasar di sebuah ladang garam
dengan bekal pendidikan yang minim itu.
Tidak rela anaknya hidup sebagai buruh kasar, ibunya mencarikan lowongan kerja
untuk Zong sebagai penjaga kantin di sekolah.
Hanya beberapa bulan saja Zong bekerja disana, ia sudah mengetahui seluk beluk
bisnisnya, ia mulai belajar bagaimana sistim distribusi suatu produksi itu
dipasarkan mulai dari pabrik pembuat hingga akhirnya ke kantin seperti yang ia
jaga.
Dalam hatinya timbul satu AMBISI BESAR.
Ia ingin menjadi seorang pengusaha....pengusaha besar.
Dengan tambungan yang kecil,
Zong lalu meminjam Rp. 200 juta dari beberapa guru, untuk memulai usahanya, yang
bernama WAHAHA. Pada awalnya Wahaha hanya memproduksi susu segar dalam kemasan,
dan sejumlah stationary.
Tanpa ada yang sangka, produk susunya mendapat sambutan hangat di pasar.
Ini membuat Wahaha melejit dengan sangat luar biasa pesatnya.
Hanya dalam beberapa tahun saja, WAHAHA telah merambah ke berbagai ragam minuman
lainnya, dan berhasil menguasai setengah pasar minuman ringan di seluruh CHINA
yang sedemikian besar.
Setelah bergabungnya DANONE dalam Wahaha.
WAHAHA berhasil merajai seluruh usaha minuman ringan di China.
Ini tentu mendongkrak kekayaan ZONG.
Pada tahun 2010, majalah Forbes memuat namanya Zong Qunghou sebagai orang
terkaya Dunia pada urutan ke 23, dan orang terkaya di China, dengan kekayaan Rp.
200 trilliun.
Ini tentu sangat fantastik sekali, karena hampir tidak pernah ada, hanya dalam
kurun waktu 20 tahun saja dari sebuah perusahaan yang bermodal cekak ini, bisa
menjadi perusahaan raksasa seperti WAHAHA.
Namun ada suatu yang LUAR BIASA dari DIRI ZONG .
Walaupun ia telah menjadi konglomerat, ia masih tetap hidup sederhana dan
bekerja keras. Seorang staffnya berkata,
Tuan Zong selalu datang paling awal, dan ia sendiri memeriksa semua pembelian
barang, termasuk pembelian sapu, tidak pernah lolos dari pengamatannya.
Semangat dan kehidupan Zong pantas dipuji, pengeluarannya konglomerat ini hanya
Rp. 180.000 per hari.
Ketika ditanya mengapa sedemikian kecil pengeluarannya.
Ia berkata
Saya ingin memberikan contoh kehidupan yang baik pada bangsa ini, khususnya
kaum muda yang condong boros dan tidak suka menabung.
Bila ingin SUKSES,
harus KERJA KERAS dan
PINTAR MENABUNG.
Dunia akan menjadi lebih baik karena orang-orang yang sukses seperti Zong,
selalu melihat potensi terbaik dalam diri semua manusia di sekitarnya dan selalu
memberi CONTOH TERBAIK pula kepada dunia.
No comments:
Post a Comment