Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.( Yohanes 15 : 16 )

Monday, April 08, 2013

LORONG WAKTU

Pada 24 September 1990,
sebuah kapal penumpang menolong seorang perempuan berusia 29 tahun di atas 
gumpalan es,
Samudera Atlantik.

Berita penemuan ini,
telah menghebohkan dunia,
karena wanita yang ditolong itu mengaku bernama Wenny Kathe,
dan ia katakan ia adalah penumpang dari kapal Titanic, dan telah terapung
berpuluh-puluh tahun.

Sungguh tidak masuk di akal,
karena musibah tenggelamnya Titanic itu sendiri terjadi pada 1912.

Saat ditemukan Kathe terlihat dalam kondisi baik, juga terlihat masih muda
seperti usianya. Dan kalau memang ia adalah penumpang Titanic itu, ia kini pasti
telah berusia 100 tahun lebih.

Walaupun Kathy dapat menunjukkan alamat jelas ia berasal,
serta semua foto foto yang tersimpan di rumahnya.

Namun banyak yang tidak bisa mempercayainya, karena tiada sidik jari yang bisa
membuktikannya.

Sehingga banyak yang menganggap itu sebagai berita isapan jempol belaka.

Saat orang mulai melupakan berita pemunculan kembalinya Kathy, kembali dunia
dihebohkan dengan tiba-tiba munculnya Kapten Smith.
Ia juga ditemukan di atas gumpalan es yang terapung.

Yang membuat kaget semua orang, ia mengakui ia adalah karena Kapten Smith dari
Kapten Kapal Titanic itu.

Dan saat itu ia berusia 60.
Kalau benar itu adalah dirinya, sekarang seharusnya sudah berusia 139 tahun.

Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan di catatan pelayaran,
maka dipastikan identitas Kapten Smith.

Dan anehnya Smith mengaku kenal dengan penumpangnya Kathy itu.

Melihat kondisi fisik tidak terlihat ada tanda tanda penuaan dari keduanya,
adalah hal yang sangat mustahil.

Lagipula keduanya mengatakan sudah lama terapung.

Lalu bagaimana mereka bisa bertahan hidup?

Ini kemudian mendorong sejumlah penelitian.

Ilmuwan Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan
suatu benda dalam ruang lain,
itulah obyektifitas keberadaan LORONG WAKTU.


Ia menambahkan, karena lorong Waktu dan Bumi bukan merupakan sistim waktu,
dan karena waktu itu diam membeku,
maka meskipun hilang dalam
5 tahun, 10 tahun, 50 tahun atau bahkan 100 tahun,waktunya sama seperti dengan
satu hari saja.

Bilamana kelak ditemukan adanya tempat dimana Lorong Waktu itu berada,

Mungkin manusia bisa "istirahat" sejenak dalam lorong waktu itu,
dan kembali ke dunia,
saat kita inginkan.

No comments: